Anugerah
Sebuah tanah lapang yang jauh dari hirup-pikuk manusia
Disana betapa besarnya tuhan
Jika itu ada, mungkin manusia selalu mengemis di jalan-jalan Tuhan
Oh apa itu engkau disebut anugerah
Tak terhitung oleh hati manusia dengki
Ibu
Oh ibu , aku risau ingin duduk dipangkuanmu
Aku kadang cemas, ahkir dunia
Matamu dan senyummu bertaburan terharu
Saat aku teringat wajahmu, aku memburu cintamu yang tak tergadaikan
Semangatmu tuk membangun keluarga , senyawa pun tak terukur oleh garis tanganku
Bila aku menemuimu , aku ingin berbahagia bersama engkau yang jauh dari pandanganku
Oh ibu .. engkau malaikatku, hukumlah aku anakmu yang penuh dosa
Sekarang kakakku melupakan engkau
Semasa engkau hidup banyak kenangan emas yang ku miliki tuk bekal ku untuk mengarungi lembah jurang kehidupan
Semoga tiga tahun wafat engkau punya yang aku punya hubungan aku dan surga
Selamat jalan ibu , arwahmu tenang di sisi Tuhan maha esa
Hysteria
Itu komunitas amat jadul
Luapan sajak melapang dada penyair
Tak cemburu buta dalam lakon-lakon mengemaskan
Amdulilah kata orang muslim, jabatan secarik melempar upah-upah kredo kecil yang mungil dan lucu
Bila ada waktu , bisa bercerita takwakalah, jenjang tak usah ribut-ribut
Upan nasi , pasti ada di jalan allah
Ahkirat jalan terahkir bagi umat manusia
Lah jangan ambil pusing doang dong!!!
Para anggota hyisteria , misteri bagi kaum muda yang sipu-sipu
Labirin kehidupan
Keajaiban terhempas dari citra allah
Mahluk bertekut lutut dalam ukir-ukir alam semesta
Carita
Oh carita tubuhmu yang elok
Bak bunga mawar mekar dalam tanah subur
Carita itu manis dan centil
Gimana aku gumun dengan dia sok asoi
Tiada duanya bung
Carita engkau dambaan hatiku
Sewaktu aku SMA
Aku ingat ketika cicin kita di simpan rapat-rapat dalam mulutmu
Kaca mata harlielusie
Ungkapkan tetes air mata jatuh dalam benak seniman
Raja seniman menggeger negeri ini
Waktu melambaikan menit dan detiknya daiatas segalanya
Umur boleh pergi, jiwa tak boleh pergi
Wanita berjilbab
Amat soleha
Patuh ama sang lelaki
Kehangatan keluarga makin tercurahkan
Aku boleh meminangnya si dia
Hati abang pada dia
Bunga desa menyejukkan jiwa yang sedang bercinta
Harga dirinya tak pernah haram atau terluka oleh dosa
Lara jiwa
Betapa perih jiwa berlumuran dosa
Hidup penuh luka-luka belaka
Oh ini yang dirisaukan jiwa
Semangat menanti kemengan sia-sia belaka
Jawaban tak memenuhi kedamaian sejati
Pilu dan lumpuh , yang memendam semua itu
Hai jiwa mengapa kau terasa sedih
Laramu seperti apa?
Jangan simpan laramu itu, bagikan juga semua terpanggil bagimu
Alam mekah
Ribaan hati haus akan pertobataan
Seluruh umat muslim dunia menimba ilmu kehidupan abadi
Oh manusia itu, batu sandungan dosa
Ridho allah mengemuka di bumi penuh kejahatan
Perjalanan manusia
Betapa nestapa manusia
Daging dan darah meronta-ronta
Saat dilahirkan alam yang fana
Keinginan dan nafsu jabul mengelilingi hatinya
Berias duri dan air mata
Setan menghunus pedang diatas debu manusia
Hanya kematian tersipu-sipu
Kedukaan berpesta pora
Duri kegelapan memuja-muja harta dunia
Kemabukkan mejamur saat penatian kematian manusia
Kekuasaan kematian membayar darah dan daging
Manusia bernazar
Tak mungkin manusia bernazar pada Tuhan
Nafsu adalah tuan bernazar manusia
Cerita nazar manusia kepada Tuhan penuh kebohongan
Gitar
Pada waktu dipetik bernapas nada-nada cinta
Jika ini sebuah kenikmatan tertinggi
Pasang surut nada-nada indah , membuatku tersurut hati
Wahai kawan mainkan gitarmu
Jangan lupa salam bagi pemusik jalanan
Penipu
Dimana dikau bersarang rumah rakyatmu
Jangan engkau mengegoda dan mencari muka di depan rakayatmu
Mukamu bak air comberan yang lebih hina dari banyak orang
Pikiranmu sangat melejit kemarahan banyak orang
Luka
Itu rasa bahagia,cinta tanpa luka rasanya hambar
Oh luka mengakat cinta berbahagia
Jangan harapkan pada luka cemburu
Biar cinta menari-nari dalam luka dan kehangatan
Rasa perih itu melepaskan air mata luka itu sendiri
Sahabat luka penuh makna paling mendalam
Luka tak bisa dibayar oleh apapun
Benang kusut
Bermahkota makna kehidupan
Itu hanya sajak-sajak pembual
Benang kusut dalam rantai kehidupan menebar aneka harapan tak putus
Biar bibir membenahi benang-benang itu
Disana hati insan manusia di uji dalam ujung lika-liku jaman
Anak kecil tak tahu memberi prisai pada benang kusut
Hujan
Mengapa engkau menangisi diriku?
Air matamu menelaah daku dalam kehidupan yang sulit ini
Terimakasih hujan engkau sahabatku yang baik hati
Engkau mewarnai dunia dengan air matamu yang dingin dan sejuk
Azab manusia
Diatas kertas tak seputih dulu lagi
Kehidupan makin muram, banyak jatuh sakit jiwa
Api neraka menyambutnya, hayal manusia melepaskan kehidupan keabadian
Jiwa merengengek pengampunan di rumah allah
Nurani manusia telah mati , siapa yang mau menerima dia sebgai sahabat baik
Jeritan abadian
Melejit saat di timang-timang kedustaan
Keibuan dosa mencampak dia dalam dua kata “ tamak”, “cemburu”
Keborokkan wajah kita , tak mungkin jatuh dalam nasubari kedamaian
Seribu tahun lamanya , tak seorang pun tahu dalam nista yang dalam
Alam pun tahu isi hati manusia penuh jimat-jimat dosa
Rasangan harapan tak bisa terbit lagi, aku duduk dibangku neraka dan merenungkan arti sebuah hambar jiwa
Jika sebuah orang soleh mungkin itu hanya jalan menuju kesucian, jangan lupa badani membiarkan rapuh dalam segala hal
Seorang petuah menjawab hal-hal yang miring bagi kita , lupa akan doa dalam balutan dosa
Masa-masa yang penuh ahklak, jangan di tuduh dalam sengatan tobat tipuan
Lingkaran kekusukkan
Dosa di rajamnya
Jiwa luka di sucikan amalnya
Betapa segar menghirupkan udara-udara segar di waktu pagi
Iman dan takwa mengendalikan nafsu yang fana
Kebusukkan nafsu teruai dalam doa
Wajah-wajah suci bersinar menerangi hati yang haus
Lontaran keabadian menghunus bila ada yang mengerti
Haram rasa lupa akan sholat dan membiarkan dirinya tumbuh dalam dosa dan penipu
Pasungan dosa
Dunia penuh hardik
Hari-hari penuh diusta
Bumi makin panas
Konfik makin meraja di atas manusia
Haluan cinta
Cinta itu bukan seorang pengemis
Cinta adalah seorang saudagar kaya yang datang menawarkan harapan masa depan
Cinta penuh keromatisan , sungguh asoi di mata dunia dan aku
Dunia akan buta pengetahuan cinta
Mesiu masa depan
Di puja-puja jiwa suci
Khayangan merestui perjalanan seorang jiwa pertapa
Misi dan visi masa depan akan terlaksana laksana perdana menteri dan ratu memperkuat raga dan jiwa
Tangan Tuahn melemparkan hadiah ke bumi
Oh ini tak mungkin
Panasnya kritik
Bak bola panas jatuh pada orang tidak bukti
Hati siapa yang mau di cacimaki batinnya
Suara guntur meledak tiba-tiba di depannya
Tak bersahabat dengan ahklak orang yang miring hatinya
Inikah namanya bersahabat, lancarkan meriam-meriam kecil
Nadir jangan kau pandang teman
Telah sirna dosa si cemburu buta
Jika mereka mendengar meriam ikan-ikan kecil yang lapar
Antologi jiwa
Seribu jiwa melunaskan hasrat pada dunia kelam
Raja seharian memikir harapan dan kemenangan fana
Luka merawat jiwa yang ingkar janji
Seribu bayangan , seribu kegelisahan
Waktu melemparkan jiwa terkurung kemiskianan
Pemimpin kalap
Rakyat jatuh sakit
Betapanya aku memilih dia dengan akal tumpul
Seedan-edan itu pemimpin aku
Ruas ekonomi di pikir muluk
Hukum rimba politik
Sahaya memuja kemenangan sia-sia
Biduan rakyat menjadi bisu
Harga martabat bangsa , keluar kartu merah
Bencana korupsi adalah agenda utama paling utama
Rakyat tersipu-sipu karena tak punya apa-apa
Bola liar tak tahu arah
Agenda asing berlomba-lomba dalam negeri mati kutu
Gila
Banyak orang lupa ,akan statusnya
Hatinya ingat gila, cemburu sama uang
Jabatan sebagai senjata tumpul
RSJ Magelang udah penuh dengan orang gila
Mungkin negeri ini milik orang gila aja
Apa-apa harus uang gila
Mikir-mikir biar untung buntung
Rumah rakyat sarang orang gila bukan anggota DPR
Kok minta anspirasi sama orang gila
Anak burung
Ini milik siapa?
Alam telah menyediakkan bagi kecantikkan alam
Mahluk paling di segani oleh manusia
Jangan kau bunuh mereka
Mereka juga sahabat kita
Ayam-ayam kate STIBA UKSW dan SMA Tarakanita magelang
Paha sangat mulus
Wajahnya melebihi dewi bulan
Satu-satu bajunya lebih seksi, walaupun muslim ato kristen lupa-lupa ingat keong racun ato trio macan
Ufuk pagi, aku telah menanti mereka
Tiap malam aku menjemput mereka di tamanan mini
Kalung –kalung ayam kate terbuat mutiara-mutiara asal jepang
Malam jumat suster ngesot , sinderblolong cemburu sama aku
Aku dituduh selingkuh
Natal
Telah tiba, salju turun dari langit abadi
Hati manusia menjadi dingin
Natal itu mengembirakan jiwaku
Kado-kado yang terindah tersedia bagi yang berbuat baik
Iman dan harapan telah nyata dalam dunia kelam
Udara dingin menyambut dengan meriah
Idul adha
Kesucian umat manusia teramat penting
Para haji telah menghembuskan noda dosa kepada Tuhan
Nasar manusia telah dibayar lunas
Kermukaan manusia telah hanyut dalam bersikir di tanah suci
Nabi ibrahim menelaah arti sebuah kehidupan berkorban
Phk
Apa aku seorang yang dungu
Apa nasibku selanjutnya untuk menakahi keluargaku
Aku tak tahu berbuat apa dengan kercerdikkanku ini
Aku hanya manusia sederhana, talentaku hanya jadi buruh pabrik
Upah dan modal bodol , membuat aku bingung di tengah jalan
Sahaya minta tolong sama siapa ?
Aku kata orang seorang pengemis
Pekerjaanku
Uang yang kudapatkan jadi terkam keluargku
Jalan-jalan yang ku tempuh perih
Inflasi makin memucak
Wajahku juga pucat
Aku seorang pegawai yang selalu cemburu sama para kolomerat
Uang lima puluh ribu itu upahku tiap jam
Apa ini cukup
Hanya nasi kucing yang bisa kubeli
Aku seorang paling sengsara
Sahabat-sahabatku suka menipu dang mencemooh aku
Pacarku
Aku malu menyatakan cinta padanya
Apa pacarku mirip banci?
Aku gak naksir sama selai pacarku
Muka pacarku tak taruh di lemari kontrainer
Aku bisa berlabuh pada dia
Jumat, 29 Oktober 2010
Kamis, 07 Oktober 2010
Luapan kemarahan alam sesmesta
Para dewan mengadangkan sidang di angkasa, betapa gawat bumi ini penuh dosa kecemburuan hati manusia yang penuh tamak
Alam mengibaskan mahluk paling kecil yaitu anak manusia yang tak pantas disayangan
Ombak laut dan gempa bumi menelan semua kejahatan
Jikalau ini nasib manusia yang tak patut hidup hanya merusak alam kediaman mereka
Alam pun, tak patuh pada manusia
Para dewa hanya menyaksikan kesusahan yang sudah terlanjur karena ulah manusia sendiri
Angin topan pun beriang-riang dalam pesta penghancuran alam sesmesta
Keperawanan wanita
Keperawanan wanita adalah bagian cinta seorang perempuan
Keperawanan wanita menghunuskan hati seorang pria
Naluri wanita penuh ketulusan oh ini nama musizat dari Tuhan
Terimakasih keperawanan wanita
Telah melahirkan aneka harapan cinta baru
Kesungguhan cinta seorang wanita
Muncul dalam dua detik ingatanku
Kemurkaan negeriku
Hati seorang pemimpin telah murka dalam sejarah
Rakyat hanya jadi madu dan menelan pil pahit
Korupsi sebuha kemurkaan yang biadab
Mati rasa lengan rakyat
Batik
Batik kahanan jiwa nenek moyang
Membatik banyak jejak-jejak dimasa lampau ditemukan
Ruas-ruas kehidupan yang unik dapat diljelajahi pada masa sekarang
Apa generasi bangsa menoleh ke belakang lewat membatik
Jangan risau dengan keagungan sebuah lukisan membatik
Kicauan burung
Saat pagi buta alam memberi suprises suara burung
Hatiku tenang , bak alam bersahabat akrab
Alangkah indahnya manusia melestarikannya
Oh Tuhan Engkau maha kaya
Kicauan burung ………
Alam semesta tak bisa ditandingi manusia
Alam selalu bersahaja
Irama kicauan burung beda denagan burung pelihara manusia
Pemerintah bodong
Begini hidup di negara haus keadilan, tawuran selalu naik darah
Luka maupun suka , wajah makin marah
Jabatan penuh bom-bom korupsi
Uang tak pernah malu
Pertengkaran dan suka mau sendiri makin menjerat lidah rakyat kecil
Segelintir pedang selalu taruhkan nyawa orang-orang kecil
Pikiran makin tajam, mata makin buta
Oh jangan negeriku …oh jangan negeriku rusuh
Kesejahteraan mengudik dalam pikiranku
Betapa maksiatnya , janji palsu meriak maling padaku
Sahabat-sahabatku ingin memejamkan mata sebentar susah
Oh rasa kikir selalu terngiang dalam hati dan batin orang kecil
Lentera
Saat aku belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah di rumah , lentera mungil menemani aku
Lentera adalah sahabat aku saat untuk menggapai gerbang masa depanku
Ayahku tidak mampu membayar listrik, maka itu ayahku membeli lentera yang murah dan mungil
Sungguh luarbiasa jasanya, daripada teman-temanku yang mampu membeli listrik
Aku sangat terharu pada pengobarnan lentera mungil dan ayahku
Harapan nanti, lentera mungil adalah alat pacu aku tuk belajar lebih giat dalam membuka mata dunia bahwa aku bisa
Sahabat rajawali
Seandainya aku punya sahabat seperti rajawali
Betapa luar biasa aku
Ya aku memang aku bukan rajawali
Sahabat bukan musuh
Oh rajawali, kau sahabat paling gagah dan perkasa
Engkau maha tahu , jika aku berada dalam menjelajah
Engkau terbang tinggi , bak menyihir mataku yang terbatas
Jika aku dan negaraku seperti aku dan dirimu , mungkin negarakuku akan makmur dan damai
Kemiskinan akan menyingkir jauh-jauh
Oh sahabatku dalam impianku
Para dewan mengadangkan sidang di angkasa, betapa gawat bumi ini penuh dosa kecemburuan hati manusia yang penuh tamak
Alam mengibaskan mahluk paling kecil yaitu anak manusia yang tak pantas disayangan
Ombak laut dan gempa bumi menelan semua kejahatan
Jikalau ini nasib manusia yang tak patut hidup hanya merusak alam kediaman mereka
Alam pun, tak patuh pada manusia
Para dewa hanya menyaksikan kesusahan yang sudah terlanjur karena ulah manusia sendiri
Angin topan pun beriang-riang dalam pesta penghancuran alam sesmesta
Keperawanan wanita
Keperawanan wanita adalah bagian cinta seorang perempuan
Keperawanan wanita menghunuskan hati seorang pria
Naluri wanita penuh ketulusan oh ini nama musizat dari Tuhan
Terimakasih keperawanan wanita
Telah melahirkan aneka harapan cinta baru
Kesungguhan cinta seorang wanita
Muncul dalam dua detik ingatanku
Kemurkaan negeriku
Hati seorang pemimpin telah murka dalam sejarah
Rakyat hanya jadi madu dan menelan pil pahit
Korupsi sebuha kemurkaan yang biadab
Mati rasa lengan rakyat
Batik
Batik kahanan jiwa nenek moyang
Membatik banyak jejak-jejak dimasa lampau ditemukan
Ruas-ruas kehidupan yang unik dapat diljelajahi pada masa sekarang
Apa generasi bangsa menoleh ke belakang lewat membatik
Jangan risau dengan keagungan sebuah lukisan membatik
Kicauan burung
Saat pagi buta alam memberi suprises suara burung
Hatiku tenang , bak alam bersahabat akrab
Alangkah indahnya manusia melestarikannya
Oh Tuhan Engkau maha kaya
Kicauan burung ………
Alam semesta tak bisa ditandingi manusia
Alam selalu bersahaja
Irama kicauan burung beda denagan burung pelihara manusia
Pemerintah bodong
Begini hidup di negara haus keadilan, tawuran selalu naik darah
Luka maupun suka , wajah makin marah
Jabatan penuh bom-bom korupsi
Uang tak pernah malu
Pertengkaran dan suka mau sendiri makin menjerat lidah rakyat kecil
Segelintir pedang selalu taruhkan nyawa orang-orang kecil
Pikiran makin tajam, mata makin buta
Oh jangan negeriku …oh jangan negeriku rusuh
Kesejahteraan mengudik dalam pikiranku
Betapa maksiatnya , janji palsu meriak maling padaku
Sahabat-sahabatku ingin memejamkan mata sebentar susah
Oh rasa kikir selalu terngiang dalam hati dan batin orang kecil
Lentera
Saat aku belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah di rumah , lentera mungil menemani aku
Lentera adalah sahabat aku saat untuk menggapai gerbang masa depanku
Ayahku tidak mampu membayar listrik, maka itu ayahku membeli lentera yang murah dan mungil
Sungguh luarbiasa jasanya, daripada teman-temanku yang mampu membeli listrik
Aku sangat terharu pada pengobarnan lentera mungil dan ayahku
Harapan nanti, lentera mungil adalah alat pacu aku tuk belajar lebih giat dalam membuka mata dunia bahwa aku bisa
Sahabat rajawali
Seandainya aku punya sahabat seperti rajawali
Betapa luar biasa aku
Ya aku memang aku bukan rajawali
Sahabat bukan musuh
Oh rajawali, kau sahabat paling gagah dan perkasa
Engkau maha tahu , jika aku berada dalam menjelajah
Engkau terbang tinggi , bak menyihir mataku yang terbatas
Jika aku dan negaraku seperti aku dan dirimu , mungkin negarakuku akan makmur dan damai
Kemiskinan akan menyingkir jauh-jauh
Oh sahabatku dalam impianku
Senin, 04 Oktober 2010
Me lafalkan cinta
Hati tak pernah tawar dalam gelap gulita
Seandainya cinta dilafalkan cinta
Mungkin keadamaian muncul dalam keabadian
Jika tidak melafalkan cinta rasanya gersang
Dua sejoli melafalkan cinta dimasa depan
Lekas sembuh bangsaku
Harapan rakyat lekas sembuh
Bangsaku tak kunjung sembuh dari KKN
Dimana kesalahan anak bangsa membawa bangsaku dalam penyakit tak ada obatnya
Bulir KPK tak ada manfaatnya untuk bangsaku sakit parah
Dimana-mana sudah parah
Tinggal pasrah saja pada maha kuasa
Luka sudah terobati dengan banyak cara
Kemiskinan bangsaku tersurut oleh dera koruptor muncul dalam permukan publik
Hanya mati atau tidak mati dalam sangkar burung utan
Penjajahan jiwa
Mendera berdarah merah putih jatuh dalam tanah kapitalisme
Rakyat menunduk kepala
Betapa luka dan duka sampai saat ini
Perut-perut rakyat tak kenyang oleh malapetaka
Tanah jajahan dirundung oleh terorisme
Mengapa saat ini harus terjadi?
Sang patriot dan elit politik bekerja demi keagungan bangsa yang merdeka
Sahaya memuja kehidupan membawa masa-masa akan datang
Ribaan rindu akan cahaya yang tak terlihat dari jauh demikian
Tuhan memanggil kami tuk memecahkan banyak masalah
Penjajahan kapitaslisme dan neoliberalisme gelagak membunuh jutaan angan-angan anak bangsa yang bangga akan kehidupan masalah lalu
Sepuluh tahun reformasi mengubah pemikiran ribuan anak bangsa yang jujur di tengah samudra api neraka dunia
Oh nasib menjadi malapetaka begini
Kapan kita merdeka lagi
Kapan perahu kemakmuran singgah di Indonesia
Apa Indonesia tenggelam dalam masa-masa kelam seperti ini
Bangku koruptor menginjak-injak martabat anak bangsa
Ribaan anak jalanan dan pemuda-pemudi jatuh di tangan pengganguran
Ikhlas
Untaian kata tak terucap dan tidak menyakiti hati raga siapa pun
Luapan lumpur kedamaian yang ter sirat dalam magma batin manusia
Jangan risau kawan disana kawan tersembunyi keagungan manusia
Hai kawan menjelajah bumi ini harus di meteraikan keikhlas
Ibarat seorang ibu tak minta apa dari anak
Bila ini tersampaikan pada dunia, mungkin sebuah pemandangan yang indah dalam kehancuran cakrawala yang terusik-usik tangan manusia yang jahil
Harta keikhlasan sebuah harta berhaga sampai ahkir hayat manusia
Tuhan berikan aku gadis pilihanMu
Aku seorang perantau tiga jaman
Sahaya memandang hidup , tak banyak kebahagiaan yang kuharapkan
Dari Putri Lestari, Agustina Risa, Kiki kurniawati, Jovita Siwi, Valentina pusti dan terahkir ku kenal terahkir Dian hening dalam kubangan hati aku
Aku tak menuntut mereka memilih aku, aku hanya berharap pada mereka ?
Apa susah untuk menjadi milik mereka
Seandai Tuhan menjodoh dari mereka mungkin, aku bersenadung mimpi beraroma bunga mawar yang turun dari Surga
Dimana pencerahan cinta telah dilebur oleh perkawinan sejatinya
Biar ombak nafsu cinta membawa aku bahagia
Ini gerbang yang mencurahkan cinta pada dia
Aku hanya cium cumbu pada seorang tak lain aku sakit jiwa karena gadis pilihan Tuhan
Penampakan aku diantara dewi-dewi
Aku apa seorangan arjuna mencari kegantengan
Hati tergusar oleh kemolekkan para perawan bakery
Aku takhayal tukul arwana, muka apa yang berlebihan di antara para kupu
Sowat aku gila karena para perempuan
Aku asli naksir mereka, aku takut jatuh harga diri dalam kaum adam
Aku lebih baik mati, daripada disukai oleh para wanita
Oh ajeng kirana, aku takut menyelubungi cantikmu
Oh kaum eva memandang aku lebihdaripada dewa zeus
Kaum hawa penghalang bagi aku
Aku kadang mencuri dan tersungkur wajah-wajah para kaum hawa
Wanita menghasilkan madu yang disukai oleh para pria
Dalam payudara muncul aneka hiasan yang bin ajaib
Ibu muda itu yang rawan cinta penuh kencumbu
Nafsu wanita
Ular berludak membajak cinta seorang pria
Sahaya memuja dewi bulan
Rayuan cinta tumbuh dalam semak-semak laki-laki
Niscaya ular berludak menganga dalam gelap dunia benang hitam
Luka cinta seorang pria pahit mendalam
Negara neraka
Seonggok ricuh terus menderu
Apa jadinya negara ini
Upah pekerja , tak mencukupi perut tiap hari
Nasi aking dan demotrasi mencukupi akal sehat menipu
Para dewan menawarkan diri dalam jeruji KKn
Mungkinkah ini sebuah lukisan melukai lawan dan kawan
Aku tak bisa melawan mereka
Cinta
Cinta itu suci
Betapa cinta itu suci, melambung sampai ke angkasa
Jiwa manusia dimilikinya, jangan kau lupa akan cinta itu
Kesucian cinta mengugah hati siapa yang mau mengaduh perasaan
Hai cinta itu suci bertekuk lutut, membawa keindahan yang tak pernah habis
Oh cinta kau sangat di agung-agung sampai ke penjuru bumi
Cinta itu tak pernah risau
Sajak-sajak islami
Syair yang mengugah hati manusia
Kurindu pada bulan ramadhan
Akan datangsaaepotong syair islami,menimbulkan harapan akan datang bahagia yang kekal
Mimpi anak bangsa meradang
Sehentak bermimpi dalam sejahtera
Teror bom belum mereda, jangan melihat belakang
Kemiskinan juga belum kunjung sembuh
Harapan masih ada
Oh betapa susahnya menyampaikan kabar baik bagi anak-anak bangsa yang cerdas
Wahai anak bangsa berjuanglah tak jemuh-jemuh dalam sangkar pancasila
Wahai anak bangsa dalam gedung pusaka rakyat jangan takut
Percayalah pada Tuhan , dan berbesarhatilah pada negara NKRI
Hati tak pernah tawar dalam gelap gulita
Seandainya cinta dilafalkan cinta
Mungkin keadamaian muncul dalam keabadian
Jika tidak melafalkan cinta rasanya gersang
Dua sejoli melafalkan cinta dimasa depan
Lekas sembuh bangsaku
Harapan rakyat lekas sembuh
Bangsaku tak kunjung sembuh dari KKN
Dimana kesalahan anak bangsa membawa bangsaku dalam penyakit tak ada obatnya
Bulir KPK tak ada manfaatnya untuk bangsaku sakit parah
Dimana-mana sudah parah
Tinggal pasrah saja pada maha kuasa
Luka sudah terobati dengan banyak cara
Kemiskinan bangsaku tersurut oleh dera koruptor muncul dalam permukan publik
Hanya mati atau tidak mati dalam sangkar burung utan
Penjajahan jiwa
Mendera berdarah merah putih jatuh dalam tanah kapitalisme
Rakyat menunduk kepala
Betapa luka dan duka sampai saat ini
Perut-perut rakyat tak kenyang oleh malapetaka
Tanah jajahan dirundung oleh terorisme
Mengapa saat ini harus terjadi?
Sang patriot dan elit politik bekerja demi keagungan bangsa yang merdeka
Sahaya memuja kehidupan membawa masa-masa akan datang
Ribaan rindu akan cahaya yang tak terlihat dari jauh demikian
Tuhan memanggil kami tuk memecahkan banyak masalah
Penjajahan kapitaslisme dan neoliberalisme gelagak membunuh jutaan angan-angan anak bangsa yang bangga akan kehidupan masalah lalu
Sepuluh tahun reformasi mengubah pemikiran ribuan anak bangsa yang jujur di tengah samudra api neraka dunia
Oh nasib menjadi malapetaka begini
Kapan kita merdeka lagi
Kapan perahu kemakmuran singgah di Indonesia
Apa Indonesia tenggelam dalam masa-masa kelam seperti ini
Bangku koruptor menginjak-injak martabat anak bangsa
Ribaan anak jalanan dan pemuda-pemudi jatuh di tangan pengganguran
Ikhlas
Untaian kata tak terucap dan tidak menyakiti hati raga siapa pun
Luapan lumpur kedamaian yang ter sirat dalam magma batin manusia
Jangan risau kawan disana kawan tersembunyi keagungan manusia
Hai kawan menjelajah bumi ini harus di meteraikan keikhlas
Ibarat seorang ibu tak minta apa dari anak
Bila ini tersampaikan pada dunia, mungkin sebuah pemandangan yang indah dalam kehancuran cakrawala yang terusik-usik tangan manusia yang jahil
Harta keikhlasan sebuah harta berhaga sampai ahkir hayat manusia
Tuhan berikan aku gadis pilihanMu
Aku seorang perantau tiga jaman
Sahaya memandang hidup , tak banyak kebahagiaan yang kuharapkan
Dari Putri Lestari, Agustina Risa, Kiki kurniawati, Jovita Siwi, Valentina pusti dan terahkir ku kenal terahkir Dian hening dalam kubangan hati aku
Aku tak menuntut mereka memilih aku, aku hanya berharap pada mereka ?
Apa susah untuk menjadi milik mereka
Seandai Tuhan menjodoh dari mereka mungkin, aku bersenadung mimpi beraroma bunga mawar yang turun dari Surga
Dimana pencerahan cinta telah dilebur oleh perkawinan sejatinya
Biar ombak nafsu cinta membawa aku bahagia
Ini gerbang yang mencurahkan cinta pada dia
Aku hanya cium cumbu pada seorang tak lain aku sakit jiwa karena gadis pilihan Tuhan
Penampakan aku diantara dewi-dewi
Aku apa seorangan arjuna mencari kegantengan
Hati tergusar oleh kemolekkan para perawan bakery
Aku takhayal tukul arwana, muka apa yang berlebihan di antara para kupu
Sowat aku gila karena para perempuan
Aku asli naksir mereka, aku takut jatuh harga diri dalam kaum adam
Aku lebih baik mati, daripada disukai oleh para wanita
Oh ajeng kirana, aku takut menyelubungi cantikmu
Oh kaum eva memandang aku lebihdaripada dewa zeus
Kaum hawa penghalang bagi aku
Aku kadang mencuri dan tersungkur wajah-wajah para kaum hawa
Wanita menghasilkan madu yang disukai oleh para pria
Dalam payudara muncul aneka hiasan yang bin ajaib
Ibu muda itu yang rawan cinta penuh kencumbu
Nafsu wanita
Ular berludak membajak cinta seorang pria
Sahaya memuja dewi bulan
Rayuan cinta tumbuh dalam semak-semak laki-laki
Niscaya ular berludak menganga dalam gelap dunia benang hitam
Luka cinta seorang pria pahit mendalam
Negara neraka
Seonggok ricuh terus menderu
Apa jadinya negara ini
Upah pekerja , tak mencukupi perut tiap hari
Nasi aking dan demotrasi mencukupi akal sehat menipu
Para dewan menawarkan diri dalam jeruji KKn
Mungkinkah ini sebuah lukisan melukai lawan dan kawan
Aku tak bisa melawan mereka
Cinta
Cinta itu suci
Betapa cinta itu suci, melambung sampai ke angkasa
Jiwa manusia dimilikinya, jangan kau lupa akan cinta itu
Kesucian cinta mengugah hati siapa yang mau mengaduh perasaan
Hai cinta itu suci bertekuk lutut, membawa keindahan yang tak pernah habis
Oh cinta kau sangat di agung-agung sampai ke penjuru bumi
Cinta itu tak pernah risau
Sajak-sajak islami
Syair yang mengugah hati manusia
Kurindu pada bulan ramadhan
Akan datangsaaepotong syair islami,menimbulkan harapan akan datang bahagia yang kekal
Mimpi anak bangsa meradang
Sehentak bermimpi dalam sejahtera
Teror bom belum mereda, jangan melihat belakang
Kemiskinan juga belum kunjung sembuh
Harapan masih ada
Oh betapa susahnya menyampaikan kabar baik bagi anak-anak bangsa yang cerdas
Wahai anak bangsa berjuanglah tak jemuh-jemuh dalam sangkar pancasila
Wahai anak bangsa dalam gedung pusaka rakyat jangan takut
Percayalah pada Tuhan , dan berbesarhatilah pada negara NKRI
Kamis, 30 September 2010
Tuhan berikan aku gadis pilihanMu
Aku seorang perantau tiga jaman
Sahaya memandang hidup , tak banyak kebahagiaan yang kuharapkan
Dari Putri Lestari, Agustina Risa, Kiki kurniawati, Jovita Siwi, Valentina pusti dan terahkir ku kenal terahkir Dian hening dalam kubangan hati aku
Aku tak menuntut mereka memilih aku, aku hanya berharap pada mereka ?
Apa susah untuk menjadi milik mereka
Seandai Tuhan menjodoh dari mereka mungkin, aku bersenadung mimpi beraroma bunga mawar yang turun dari Surga
Dimana pencerahan cinta telah dilebur oleh perkawinan sejatinya
Biar ombak nafsu cinta membawa aku bahagia
Ini gerbang yang mencurahkan cinta pada dia
Aku hanya cium cumbu pada seorang tak lain aku sakit jiwa karena gadis pilihan Tuhan
Penampakan aku diantara dewi-dewi
Aku apa seorangan arjuna mencari kegantengan
Hati tergusar oleh kemolekkan para perawan bakery
Aku takhayal tukul arwana, muka apa yang berlebihan di antara para kupu
Sowat aku gila karena para perempuan
Aku asli naksir mereka, aku takut jatuh harga diri dalam kaum adam
Aku lebih baik mati, daripada disukai oleh para wanita
Oh ajeng kirana, aku takut menyelubungi cantikmu
Oh kaum eva memandang aku lebihdaripada dewa zeus
Kaum hawa penghalang bagi aku
Aku kadang mencuri dan tersungkur wajah-wajah para kaum hawa
Wanita menghasilkan madu yang disukai oleh para pria
Dalam payudara muncul aneka hiasan yang bin ajaib
Ibu muda itu yang rawan cinta penuh kencumbu
Nafsu wanita
Ular berludak membajak cinta seorang pria
Sahaya memuja dewi bulan
Rayuan cinta tumbuh dalam semak-semak laki-laki
Niscaya ular berludak menganga dalam gelap dunia benang hitam
Luka cinta seorang pria pahit mendalam
Negara neraka
Seonggok ricuh terus menderu
Apa jadinya negara ini
Upah pekerja , tak mencukupi perut tiap hari
Nasi aking dan demotrasi mencukupi akal sehat menipu
Para dewan menawarkan diri dalam jeruji KKn
Mungkinkah ini sebuah lukisan melukai lawan dan kawan
Aku tak bisa melawan mereka
Aku seorang perantau tiga jaman
Sahaya memandang hidup , tak banyak kebahagiaan yang kuharapkan
Dari Putri Lestari, Agustina Risa, Kiki kurniawati, Jovita Siwi, Valentina pusti dan terahkir ku kenal terahkir Dian hening dalam kubangan hati aku
Aku tak menuntut mereka memilih aku, aku hanya berharap pada mereka ?
Apa susah untuk menjadi milik mereka
Seandai Tuhan menjodoh dari mereka mungkin, aku bersenadung mimpi beraroma bunga mawar yang turun dari Surga
Dimana pencerahan cinta telah dilebur oleh perkawinan sejatinya
Biar ombak nafsu cinta membawa aku bahagia
Ini gerbang yang mencurahkan cinta pada dia
Aku hanya cium cumbu pada seorang tak lain aku sakit jiwa karena gadis pilihan Tuhan
Penampakan aku diantara dewi-dewi
Aku apa seorangan arjuna mencari kegantengan
Hati tergusar oleh kemolekkan para perawan bakery
Aku takhayal tukul arwana, muka apa yang berlebihan di antara para kupu
Sowat aku gila karena para perempuan
Aku asli naksir mereka, aku takut jatuh harga diri dalam kaum adam
Aku lebih baik mati, daripada disukai oleh para wanita
Oh ajeng kirana, aku takut menyelubungi cantikmu
Oh kaum eva memandang aku lebihdaripada dewa zeus
Kaum hawa penghalang bagi aku
Aku kadang mencuri dan tersungkur wajah-wajah para kaum hawa
Wanita menghasilkan madu yang disukai oleh para pria
Dalam payudara muncul aneka hiasan yang bin ajaib
Ibu muda itu yang rawan cinta penuh kencumbu
Nafsu wanita
Ular berludak membajak cinta seorang pria
Sahaya memuja dewi bulan
Rayuan cinta tumbuh dalam semak-semak laki-laki
Niscaya ular berludak menganga dalam gelap dunia benang hitam
Luka cinta seorang pria pahit mendalam
Negara neraka
Seonggok ricuh terus menderu
Apa jadinya negara ini
Upah pekerja , tak mencukupi perut tiap hari
Nasi aking dan demotrasi mencukupi akal sehat menipu
Para dewan menawarkan diri dalam jeruji KKn
Mungkinkah ini sebuah lukisan melukai lawan dan kawan
Aku tak bisa melawan mereka
Kamis, 23 September 2010
Me lafalkan cinta
Hati tak pernah tawar dalam gelap gulita
Seandainya cinta dilafalkan cinta
Mungkin keadamaian muncul dalam keabadian
Jika tidak melafalkan cinta rasanya gersang
Dua sejoli melafalkan cinta dimasa depan
Lekas sembuh bangsaku
Harapan rakyat lekas sembuh
Bangsaku tak kunjung sembuh dari KKN
Dimana kesalahan anak bangsa membawa bangsaku dalam penyakit tak ada obatnya
Bulir KPK tak ada manfaatnya untuk bangsaku sakit parah
Dimana-mana sudah parah
Tinggal pasrah saja pada maha kuasa
Luka sudah terobati dengan banyak cara
Kemiskinan bangsaku tersurut oleh dera koruptor muncul dalam permukan publik
Hanya mati atau tidak mati dalam sangkar burung utan
Penjajahan jiwa
Mendera berdarah merah putih jatuh dalam tanah kapitalisme
Rakyat menunduk kepala
Betapa luka dan duka sampai saat ini
Perut-perut rakyat tak kenyang oleh malapetaka
Tanah jajahan dirundung oleh terorisme
Mengapa saat ini harus terjadi?
Sang patriot dan elit politik bekerja demi keagungan bangsa yang merdeka
Sahaya memuja kehidupan membawa masa-masa akan datang
Ribaan rindu akan cahaya yang tak terlihat dari jauh demikian
Tuhan memanggil kami tuk memecahkan banyak masalah
Penjajahan kapitaslisme dan neoliberalisme gelagak membunuh jutaan angan-angan anak bangsa yang bangga akan kehidupan masalah lalu
Sepuluh tahun reformasi mengubah pemikiran ribuan anak bangsa yang jujur di tengah samudra api neraka dunia
Oh nasib menjadi malapetaka begini
Kapan kita merdeka lagi
Kapan perahu kemakmuran singgah di Indonesia
Apa Indonesia tenggelam dalam masa-masa kelam seperti ini
Bangku koruptor menginjak-injak martabat anak bangsa
Ribaan anak jalanan dan pemuda-pemudi jatuh di tangan pengganguran
Hati tak pernah tawar dalam gelap gulita
Seandainya cinta dilafalkan cinta
Mungkin keadamaian muncul dalam keabadian
Jika tidak melafalkan cinta rasanya gersang
Dua sejoli melafalkan cinta dimasa depan
Lekas sembuh bangsaku
Harapan rakyat lekas sembuh
Bangsaku tak kunjung sembuh dari KKN
Dimana kesalahan anak bangsa membawa bangsaku dalam penyakit tak ada obatnya
Bulir KPK tak ada manfaatnya untuk bangsaku sakit parah
Dimana-mana sudah parah
Tinggal pasrah saja pada maha kuasa
Luka sudah terobati dengan banyak cara
Kemiskinan bangsaku tersurut oleh dera koruptor muncul dalam permukan publik
Hanya mati atau tidak mati dalam sangkar burung utan
Penjajahan jiwa
Mendera berdarah merah putih jatuh dalam tanah kapitalisme
Rakyat menunduk kepala
Betapa luka dan duka sampai saat ini
Perut-perut rakyat tak kenyang oleh malapetaka
Tanah jajahan dirundung oleh terorisme
Mengapa saat ini harus terjadi?
Sang patriot dan elit politik bekerja demi keagungan bangsa yang merdeka
Sahaya memuja kehidupan membawa masa-masa akan datang
Ribaan rindu akan cahaya yang tak terlihat dari jauh demikian
Tuhan memanggil kami tuk memecahkan banyak masalah
Penjajahan kapitaslisme dan neoliberalisme gelagak membunuh jutaan angan-angan anak bangsa yang bangga akan kehidupan masalah lalu
Sepuluh tahun reformasi mengubah pemikiran ribuan anak bangsa yang jujur di tengah samudra api neraka dunia
Oh nasib menjadi malapetaka begini
Kapan kita merdeka lagi
Kapan perahu kemakmuran singgah di Indonesia
Apa Indonesia tenggelam dalam masa-masa kelam seperti ini
Bangku koruptor menginjak-injak martabat anak bangsa
Ribaan anak jalanan dan pemuda-pemudi jatuh di tangan pengganguran
Kamis, 16 September 2010
5
Sayang seribu sayang
Sayang seribu sayang, ibu tiriku mencium cinta ayahku saja
Ayahku mau karena dia teman kencan dulu beda dengan para mantu
Oh Tuhan ini, sebuah pertanyaan bagiku?
Aku lebih indah tinggal sama ibu seorang pembantu, yang mengerti semua hal keluargaku
Saat ayahku mencintai ibu tiriku, aku terasa berguman
Aku punya ibu kandung atau punya ibu tiri , sama saja
Aku lebih mengamen di panti asuhan,aku cerdas memilih tujuanku
Aku sudah bosan tinggal sama keluarga, yang tak mendukunganku
Tawamu 3
Aku ingat saat dikau lewat rumahku
Aku malu sama kedua orang tuamu
Tawamu bak bulan purnama di belah menjadi dua
Tawamu , mengingatkan aku pada kisah sinderlela
Tawamu membuat hatiku gembira
Di hari minggu ,aku akan membuatmu terkejut
Oh ananda sayang, mengapa tawamu hanya tertuju padaku saja
Aku tak bisa membalas tawamu dengan apa-apa?
Liburan mudik
Bak orang-orang beria-ria pulang kampung
Dunia akan berrubah, kemacetan hala paling indah saat mudik
Uang hanya , barang bawaan
Keselamatan hanya nomor dua
Keluarga menunggu di sana
Wajah-wajah srumingah , menyulut jiwa pada asal- usul manusia
Tuntuntan dunia dilepas, sepanjang liburan mudik
Riwayatmu gus dur
Kau seorang tokoh tak pernah mengupat
Kau dengan guyonan kayak gitu repot!!
Oh gusdur seorang alim dan nyatri dalam kesedihan bangsa Indonesia
Amal dan lelucon mu tak pernah mati sepanjang masa
Harkat martabatmu, disanjung-sanjung oleh Tiong hoa
Kupat
Jangan mengupat di masyarakat
Wahai anggota DPR ingatlah kupat milik bangsa
Kau bangga mengupat janji-janji palsu
Kau tak tahu dosa mengupat rakyat
Mengupat itu dosa yang besar
Mari dalam Idul fitri zakatilah rakyat yang sakit ini
Ribuan butuh payung darimu itu, bukan janji palsu
Muhamad tidak menyuruh engkau mengupat palsu, untuk berdusta selamanya
Lihatlah dengan mata telanjang, di sekitar blok M
Berapa jumlahnya mereka yang rindu akan perut yang kenyang
Rakyat mau hidup lebih baik daripada merengek-rengek terus dalam kesakitan
Kearifkan bangsa , butuh jurdil dan tegas
1
Pulang kampung
Keramaian stasiun kereta api, pelabuhan, bandara udara dan mall
Banyak udik bersama kerabat, setahun dalam ingin bertemu sanak saudara
Berjubel-jubel menuju yang di tuju
Para calo pun ikut partipasi lebaran yang dalam setahun kita berjumpa
Uang ikut ber gocang sana kemari
Riak pulang kampung , ingat lontong opor masakkan orang tua dan mertua
Sukem adalah acara paling abdol rasanya, jika tak di rayakan dengan hati nan fitri
Lukadan suka bercampuran terharu, bunga- bunga saling memberi salam antar umat beragama
Baju baru, celana baru dan aksoris baru hal yang dikenakan dalam silaturohmi
Lebaran
Aku termenung dan sedih
Saat lebaran aku teringat ibuku , suka masak-masak aneka kue kesukaan keluarga
Aku ingin menangis dalam ingatkan aku sendiri
Kakakku sudah berkeluarga tak pernah kumpul seperti dulu
Aku cemburu sama tetanggaku masih lengkap , aku hanya menimati air putih sebagai sajian lebaran
Mungkinkah waktu akan kembali?
Aku anak paling bungsu, aku seoarng adik yang dulu di cintai kakaku
Aku bertanya? Mengapa hidup berubah
Aku memang seorang pencundang, yang tidak pantas berlebaran
Aku seorang penyamun tak punya kerjajan
Aku lebih baik di penjara tak mengenal keluarga
Aku sangat kesepihan
Riwayat hidupku , tak usah di tangisi oleh keluarga
Lebaran 1431h
Lautan umat muslim menghadap ke ka’bah
Seruhan Allah Akbar berkumandang sejak malam takbiran
Hati manusia merindukan dan minta ampun pada Tuhan maha esa
Jiwa berdosa menangis dalam perjalanan dunia fana
Oh Tuhan mengingatkan kita lewat aneka peristiwa terjadi
Disana Allah di puja
Rentetan peristiwa yang selalu membebankan jiwa manusia
Pada hari ini semua masalah yang ada di dunia , di lupakan dalam sejenak
Hari nan fitri , sungguh menggugah siapa saja yang memandang
Antar umat saling sukem dan bejabat tangan
Semoga Tuhan yang maha esa meridaukan
Seandainya semua umat manusia tak punya apa-apa
Seandainya seluruh umat manusia tak punya apa-apa
Kejahatan perut tidak akan mengeliat seperti ini
Sesama manusia tidak akan saling pendendam
Korupsi akan sirna
Hubungan akan lebih indah daripada di surga
Kerukunan akan tetap jaga, silahturohmi akan bersambung
Kemuliaan akan abadi, bumi akan tidak rapuh
Tuhan akan membarengi diri dalam bumi damai
Ke arifkan lepas kembali
Tutur kata , hengkang dalam benak rakyat
Rakyat dipuja, bak pahlawan siang bolong
Lukisan apa-pun jatuh dalam hitungan waktu saja
Duri-duri kemiskinan biar berserakkan dalam lima tahun menjabat
Hukum apa yang tak bisa tahan dalam lingkaran setan
Kebun bunga bangkung , tak menarik lagi dalam wajah pembohong
Kebodohan dalam luka maupun suka mengarang aturan kearifkan
Bondo nekat
Itu maklumat , tiap jam tak pernah lupa
Anak ingusan bisa meniru dari ajakkan
Jiwa bangsa ini sudah makin tenggelam reformasi busuk
Orang Jakarta
Betapa cerigis mereka,saat pulang kampung nanti
Mulut mereka melebarin bumi kehidupan
Sangka mereka sukses dalam kabar-kabari
Susah mulut mereka direm
Oh cerigis tak begitu aneh bagi mereka kaya akan uang haram
Mulut pun bekerja melanggar hukum dunia
Gossip alat transportasi yang mudah di andalkan
Jeruji kemiskinan 2
Tak hayal, pemilu sebagi ajang pengemisan
Para anggota dewan rakayat dan para pejabat lain, memita-minta anggaran dari rakyat
Banyak alasan , studi banding, bangun gedung dan lain-lain
Apakah ini sebuah mental yang tak lazim
Mencuri secara diam-diam?
Lupa akan kewajiban untuk melayani rakyat
Pantas saja!! Rakyat bak barang yang bisa di barang mati yang digadaikan
Suara rakyat mati
Mungkin negeriku selalu sayang pada kemiskinan
Sayang seribu sayang
Sayang seribu sayang, ibu tiriku mencium cinta ayahku saja
Ayahku mau karena dia teman kencan dulu beda dengan para mantu
Oh Tuhan ini, sebuah pertanyaan bagiku?
Aku lebih indah tinggal sama ibu seorang pembantu, yang mengerti semua hal keluargaku
Saat ayahku mencintai ibu tiriku, aku terasa berguman
Aku punya ibu kandung atau punya ibu tiri , sama saja
Aku lebih mengamen di panti asuhan,aku cerdas memilih tujuanku
Aku sudah bosan tinggal sama keluarga, yang tak mendukunganku
Tawamu 3
Aku ingat saat dikau lewat rumahku
Aku malu sama kedua orang tuamu
Tawamu bak bulan purnama di belah menjadi dua
Tawamu , mengingatkan aku pada kisah sinderlela
Tawamu membuat hatiku gembira
Di hari minggu ,aku akan membuatmu terkejut
Oh ananda sayang, mengapa tawamu hanya tertuju padaku saja
Aku tak bisa membalas tawamu dengan apa-apa?
Liburan mudik
Bak orang-orang beria-ria pulang kampung
Dunia akan berrubah, kemacetan hala paling indah saat mudik
Uang hanya , barang bawaan
Keselamatan hanya nomor dua
Keluarga menunggu di sana
Wajah-wajah srumingah , menyulut jiwa pada asal- usul manusia
Tuntuntan dunia dilepas, sepanjang liburan mudik
Riwayatmu gus dur
Kau seorang tokoh tak pernah mengupat
Kau dengan guyonan kayak gitu repot!!
Oh gusdur seorang alim dan nyatri dalam kesedihan bangsa Indonesia
Amal dan lelucon mu tak pernah mati sepanjang masa
Harkat martabatmu, disanjung-sanjung oleh Tiong hoa
Kupat
Jangan mengupat di masyarakat
Wahai anggota DPR ingatlah kupat milik bangsa
Kau bangga mengupat janji-janji palsu
Kau tak tahu dosa mengupat rakyat
Mengupat itu dosa yang besar
Mari dalam Idul fitri zakatilah rakyat yang sakit ini
Ribuan butuh payung darimu itu, bukan janji palsu
Muhamad tidak menyuruh engkau mengupat palsu, untuk berdusta selamanya
Lihatlah dengan mata telanjang, di sekitar blok M
Berapa jumlahnya mereka yang rindu akan perut yang kenyang
Rakyat mau hidup lebih baik daripada merengek-rengek terus dalam kesakitan
Kearifkan bangsa , butuh jurdil dan tegas
1
Pulang kampung
Keramaian stasiun kereta api, pelabuhan, bandara udara dan mall
Banyak udik bersama kerabat, setahun dalam ingin bertemu sanak saudara
Berjubel-jubel menuju yang di tuju
Para calo pun ikut partipasi lebaran yang dalam setahun kita berjumpa
Uang ikut ber gocang sana kemari
Riak pulang kampung , ingat lontong opor masakkan orang tua dan mertua
Sukem adalah acara paling abdol rasanya, jika tak di rayakan dengan hati nan fitri
Lukadan suka bercampuran terharu, bunga- bunga saling memberi salam antar umat beragama
Baju baru, celana baru dan aksoris baru hal yang dikenakan dalam silaturohmi
Lebaran
Aku termenung dan sedih
Saat lebaran aku teringat ibuku , suka masak-masak aneka kue kesukaan keluarga
Aku ingin menangis dalam ingatkan aku sendiri
Kakakku sudah berkeluarga tak pernah kumpul seperti dulu
Aku cemburu sama tetanggaku masih lengkap , aku hanya menimati air putih sebagai sajian lebaran
Mungkinkah waktu akan kembali?
Aku anak paling bungsu, aku seoarng adik yang dulu di cintai kakaku
Aku bertanya? Mengapa hidup berubah
Aku memang seorang pencundang, yang tidak pantas berlebaran
Aku seorang penyamun tak punya kerjajan
Aku lebih baik di penjara tak mengenal keluarga
Aku sangat kesepihan
Riwayat hidupku , tak usah di tangisi oleh keluarga
Lebaran 1431h
Lautan umat muslim menghadap ke ka’bah
Seruhan Allah Akbar berkumandang sejak malam takbiran
Hati manusia merindukan dan minta ampun pada Tuhan maha esa
Jiwa berdosa menangis dalam perjalanan dunia fana
Oh Tuhan mengingatkan kita lewat aneka peristiwa terjadi
Disana Allah di puja
Rentetan peristiwa yang selalu membebankan jiwa manusia
Pada hari ini semua masalah yang ada di dunia , di lupakan dalam sejenak
Hari nan fitri , sungguh menggugah siapa saja yang memandang
Antar umat saling sukem dan bejabat tangan
Semoga Tuhan yang maha esa meridaukan
Seandainya semua umat manusia tak punya apa-apa
Seandainya seluruh umat manusia tak punya apa-apa
Kejahatan perut tidak akan mengeliat seperti ini
Sesama manusia tidak akan saling pendendam
Korupsi akan sirna
Hubungan akan lebih indah daripada di surga
Kerukunan akan tetap jaga, silahturohmi akan bersambung
Kemuliaan akan abadi, bumi akan tidak rapuh
Tuhan akan membarengi diri dalam bumi damai
Ke arifkan lepas kembali
Tutur kata , hengkang dalam benak rakyat
Rakyat dipuja, bak pahlawan siang bolong
Lukisan apa-pun jatuh dalam hitungan waktu saja
Duri-duri kemiskinan biar berserakkan dalam lima tahun menjabat
Hukum apa yang tak bisa tahan dalam lingkaran setan
Kebun bunga bangkung , tak menarik lagi dalam wajah pembohong
Kebodohan dalam luka maupun suka mengarang aturan kearifkan
Bondo nekat
Itu maklumat , tiap jam tak pernah lupa
Anak ingusan bisa meniru dari ajakkan
Jiwa bangsa ini sudah makin tenggelam reformasi busuk
Orang Jakarta
Betapa cerigis mereka,saat pulang kampung nanti
Mulut mereka melebarin bumi kehidupan
Sangka mereka sukses dalam kabar-kabari
Susah mulut mereka direm
Oh cerigis tak begitu aneh bagi mereka kaya akan uang haram
Mulut pun bekerja melanggar hukum dunia
Gossip alat transportasi yang mudah di andalkan
Jeruji kemiskinan 2
Tak hayal, pemilu sebagi ajang pengemisan
Para anggota dewan rakayat dan para pejabat lain, memita-minta anggaran dari rakyat
Banyak alasan , studi banding, bangun gedung dan lain-lain
Apakah ini sebuah mental yang tak lazim
Mencuri secara diam-diam?
Lupa akan kewajiban untuk melayani rakyat
Pantas saja!! Rakyat bak barang yang bisa di barang mati yang digadaikan
Suara rakyat mati
Mungkin negeriku selalu sayang pada kemiskinan
Minggu, 05 September 2010
Pake duit
Korupsi pake duit
Makan , tidur , mandi pake duit….
Mata ijo royo moro seneng atine duit bae
Apa arti sebuah nilai duit
Mau mejeng ama cewek duit setempel m…m..ama triliunan
Bosss . hidup ini serba duit…..
Oh duit bak wanita cantik tak pernah lupa
Duit… gak usah pamer, tiap hari kau selalu dambakan orang modern dan pandai
Ngusir nyamuk di sarang pake duit
Buah duit banyak macam loh!!!
Lebaran duite untuk THR pegawai
Soal duit aja bilang hukum musrik, agama tidak melarang
Duit nafsu cukup tajir
Serba-serbi miskin , duit dari minta di jalan-jalan
Aku mengigau oh Duit kau boneka barbie
Sarapan sego kucing duit akeh macem
Lara ati ora sumbut duite akeh
Jejak-jejak bambang
Badan kekar
Sebuah prajurit gagah berani
Cuma hanya satu yang kuingin dari dia, berani mati
Bangsanya menunggu dia bertindak dari siang sampai malam
Jangan engkau risau akan Malaysia
Kami anak buahmu ,siap mengedukungmu
Banyak nama Bambang : Bambang Joko Mono, Bambang Danuri
Ini lebih aneh dan nyeleneh yaitu Susilo Bambang Yudhoyono
Jejak-jejak Bakso Kumis
Orang beropi dan berkumis
Jika lewat rumahku nawarkan bakso yang dipenuhi kumisnya
Aku takut membeli bakso itu
Bakso itu penuh bulu kumis beliau
Jika ada gadis membelinya apa yang terjadi selanjutnya?
Apa di ajak kawin lari dan tidak berjualan bakso berkumis
Sayang seribu sayang
Sayang seribu sayang, ibu tiriku mencium cinta ayahku saja
Ayahku mau karena dia teman kencan dulu beda dengan para mantu
Oh Tuhan ini, sebuah pertanyaan bagiku?
Aku lebih indah tinggal sama ibu seorang pembantu, yang mengerti semua hal keluargaku
Saat ayahku mencintai ibu tiriku, aku terasa beguman
Aku punya ibu kandung atau punya ibu tiri , sama saja
Aku lebih mengamen di panti asuhan,aku cerdas memilih tujuanku
Aku sudah bosan tinggal sama keluarga, yang tak mendukunganku
Tawamu
Aku ingat saat dikau lewat rumahku
Aku malu sama kedua orang tuamu
Tawamu bak bulan purnama di belah menjadi dua
Tawamu , mengingatkan aku pada kisah sinderlela
Tawamu membuat hatiku gembira
Di hari minggu ,aku akan membuatmu terkejut
Oh ananda sayang, mengapa tawamu hanya tertuju padaku saja
Aku tak bisa membalas tawamu dengan apa-apa?
Liburan mudik
Bak orang-orang beria-ria pulang kampung
Dunia akan berrubah, kemacetan hala paling indah saat mudik
Uang hanya , barang bawaan
Keleamatan hanya nomor dua
Keluarga menunggu di sana
Wajah-wajah srumingah , menyulut jiwa pada asal- usul manusia
Tuntuntan dunia dilepas, sepanjang liburan mudik
Korupsi pake duit
Makan , tidur , mandi pake duit….
Mata ijo royo moro seneng atine duit bae
Apa arti sebuah nilai duit
Mau mejeng ama cewek duit setempel m…m..ama triliunan
Bosss . hidup ini serba duit…..
Oh duit bak wanita cantik tak pernah lupa
Duit… gak usah pamer, tiap hari kau selalu dambakan orang modern dan pandai
Ngusir nyamuk di sarang pake duit
Buah duit banyak macam loh!!!
Lebaran duite untuk THR pegawai
Soal duit aja bilang hukum musrik, agama tidak melarang
Duit nafsu cukup tajir
Serba-serbi miskin , duit dari minta di jalan-jalan
Aku mengigau oh Duit kau boneka barbie
Sarapan sego kucing duit akeh macem
Lara ati ora sumbut duite akeh
Jejak-jejak bambang
Badan kekar
Sebuah prajurit gagah berani
Cuma hanya satu yang kuingin dari dia, berani mati
Bangsanya menunggu dia bertindak dari siang sampai malam
Jangan engkau risau akan Malaysia
Kami anak buahmu ,siap mengedukungmu
Banyak nama Bambang : Bambang Joko Mono, Bambang Danuri
Ini lebih aneh dan nyeleneh yaitu Susilo Bambang Yudhoyono
Jejak-jejak Bakso Kumis
Orang beropi dan berkumis
Jika lewat rumahku nawarkan bakso yang dipenuhi kumisnya
Aku takut membeli bakso itu
Bakso itu penuh bulu kumis beliau
Jika ada gadis membelinya apa yang terjadi selanjutnya?
Apa di ajak kawin lari dan tidak berjualan bakso berkumis
Sayang seribu sayang
Sayang seribu sayang, ibu tiriku mencium cinta ayahku saja
Ayahku mau karena dia teman kencan dulu beda dengan para mantu
Oh Tuhan ini, sebuah pertanyaan bagiku?
Aku lebih indah tinggal sama ibu seorang pembantu, yang mengerti semua hal keluargaku
Saat ayahku mencintai ibu tiriku, aku terasa beguman
Aku punya ibu kandung atau punya ibu tiri , sama saja
Aku lebih mengamen di panti asuhan,aku cerdas memilih tujuanku
Aku sudah bosan tinggal sama keluarga, yang tak mendukunganku
Tawamu
Aku ingat saat dikau lewat rumahku
Aku malu sama kedua orang tuamu
Tawamu bak bulan purnama di belah menjadi dua
Tawamu , mengingatkan aku pada kisah sinderlela
Tawamu membuat hatiku gembira
Di hari minggu ,aku akan membuatmu terkejut
Oh ananda sayang, mengapa tawamu hanya tertuju padaku saja
Aku tak bisa membalas tawamu dengan apa-apa?
Liburan mudik
Bak orang-orang beria-ria pulang kampung
Dunia akan berrubah, kemacetan hala paling indah saat mudik
Uang hanya , barang bawaan
Keleamatan hanya nomor dua
Keluarga menunggu di sana
Wajah-wajah srumingah , menyulut jiwa pada asal- usul manusia
Tuntuntan dunia dilepas, sepanjang liburan mudik
Kamis, 02 September 2010
Nasib
Tak peduli jaman jatuh dalam jurang kehidupan
Oh nasib apa yang kau lakukan dalam diri kami
Nasib bak badai tak menentu
Oh nasib, kau pegang hidup kami
Kau jatah kami hidup tak sempurna
Luka-luka kehidupan menebus keberutungan dan duka
Mata kami tak bisa melihat dikau nasib
Kami dibutakan kebrutalan badai kehidupan
Hati menyusuri nasib datang lalu pergi
Gayang Malaysia
Para TKI di anak tirikan
Para pelaku sejarah dunia ekonomi jatuh dalam serangan fajar
Luka-luka lama antara dua negara serumpun muncul tiba-tiba ditengah politik yang memanas
Sang Garuda mecurahkan isi hati pada adiknya
Beribu-ribu para penguasa Garuda tak kuasa berontak dalam sedetik
Aduh rasanya sudah mati dalam rasa ingin membunuh Garuda
Kediaman Garuda memanas , bak api muncul melihat sayap devisa dilucuti oleh negara tetangga
Rasa kedutaan Garuda di negara tetangga tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa meratapi dan mengemis pada kedaulatan negara tetangga
Teman lama
Kita tak pernah bertemu
Siang bolong , dia menelpon aku
Mungkinkah ini sebuah kenyataan cinta
Harapan pasti ada
Saat waktu sore aku merenung arti sebuah telpon
Jaman pasti berubah, hati dan cinta mungkin abadi
Bunga mawar bermekaran kemabali pada musim ini
Aku masih menyimpan buku dari pemberianmu
Makin usia bertambah, makin dewasa memaknai hidup bercinta
Sepasang masih menyimpan kenangan yang tak pernah lupakan
Tak peduli jaman jatuh dalam jurang kehidupan
Oh nasib apa yang kau lakukan dalam diri kami
Nasib bak badai tak menentu
Oh nasib, kau pegang hidup kami
Kau jatah kami hidup tak sempurna
Luka-luka kehidupan menebus keberutungan dan duka
Mata kami tak bisa melihat dikau nasib
Kami dibutakan kebrutalan badai kehidupan
Hati menyusuri nasib datang lalu pergi
Gayang Malaysia
Para TKI di anak tirikan
Para pelaku sejarah dunia ekonomi jatuh dalam serangan fajar
Luka-luka lama antara dua negara serumpun muncul tiba-tiba ditengah politik yang memanas
Sang Garuda mecurahkan isi hati pada adiknya
Beribu-ribu para penguasa Garuda tak kuasa berontak dalam sedetik
Aduh rasanya sudah mati dalam rasa ingin membunuh Garuda
Kediaman Garuda memanas , bak api muncul melihat sayap devisa dilucuti oleh negara tetangga
Rasa kedutaan Garuda di negara tetangga tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa meratapi dan mengemis pada kedaulatan negara tetangga
Teman lama
Kita tak pernah bertemu
Siang bolong , dia menelpon aku
Mungkinkah ini sebuah kenyataan cinta
Harapan pasti ada
Saat waktu sore aku merenung arti sebuah telpon
Jaman pasti berubah, hati dan cinta mungkin abadi
Bunga mawar bermekaran kemabali pada musim ini
Aku masih menyimpan buku dari pemberianmu
Makin usia bertambah, makin dewasa memaknai hidup bercinta
Sepasang masih menyimpan kenangan yang tak pernah lupakan
Rabu, 01 September 2010
Inflasi
Penjajah paling muktakir
Jutaan orang jatuh dalam sandraan inflasi
Inflasi oh inflasi. Kau tumpahkan darah kami yang penuh lukisan mayat-mayat tak berdosa
Negara jatuh dalam ahnarkir yang benang merah
Ribaan siapa ? luka dalam semak-semak inflasi
Benang merah
Oh ini gambaran luka-luka malu negeri ini
Sejak NKRI jatuh dalam peperangan Korupsi, banyak benang-benang merah yang tenggelam
Aku terenyuh dalam jeruji benangg merah
Tak singkap membereskan benang-benang merah
Ironis , jutaan orang menunggu jalan-jalan bersih
Roh-roh pemimpin jatuh dalam benang-benang merah
Hanya uang menembus benang merah
Sangking berang benag merah dalam perbatasan negeri ini, TKI jadi korban amarah negara tetangga
Sayap – sayap kenyang
Betapa risau kami, akan makanan menyehatkan
Hubungan kami dengan perut , sudah lama
Hakim kami hanya perut saja
Tangisan kami hanya biduan saja
Penjajah paling muktakir
Jutaan orang jatuh dalam sandraan inflasi
Inflasi oh inflasi. Kau tumpahkan darah kami yang penuh lukisan mayat-mayat tak berdosa
Negara jatuh dalam ahnarkir yang benang merah
Ribaan siapa ? luka dalam semak-semak inflasi
Benang merah
Oh ini gambaran luka-luka malu negeri ini
Sejak NKRI jatuh dalam peperangan Korupsi, banyak benang-benang merah yang tenggelam
Aku terenyuh dalam jeruji benangg merah
Tak singkap membereskan benang-benang merah
Ironis , jutaan orang menunggu jalan-jalan bersih
Roh-roh pemimpin jatuh dalam benang-benang merah
Hanya uang menembus benang merah
Sangking berang benag merah dalam perbatasan negeri ini, TKI jadi korban amarah negara tetangga
Sayap – sayap kenyang
Betapa risau kami, akan makanan menyehatkan
Hubungan kami dengan perut , sudah lama
Hakim kami hanya perut saja
Tangisan kami hanya biduan saja
Selasa, 31 Agustus 2010
Cinmon < cinta monyet>
Cinta anak-anak punya imagine sendiri
Curahan anak kepada sahabatnya
Jejak cinta monyet punya makan dalam kehidupan nanti
Oh rasanya kangen dalam nasubari ku kecil dan polos
Air mata dan tertawa memperkaya cinta monyet
Hidup air
Setetes air dari tanah suci
Keluar bawa kesegeran
Kebahagian bagi empunya
Harapan kehidupan
Air dari pegunungan tinggi
Menuju ke samudra raya sanggupkah
Ratusan kilo di tempuh
Batu padas dan kerikil tajam dilalui sampah kotor dan bau dibawanya
Tubuh jadi dekil tak berupa
Dia harus melewati lika-liku
Pengembaraan dan perjalanna demi satu tujuan,
Menyambut sang Terang( Bagaskara)
Menanti pencerahan
Mengharapkan penyucian
Terangkat menuju ke awan
Kembali ke pegunungan suci
Anggan 290100
Cinta anak-anak punya imagine sendiri
Curahan anak kepada sahabatnya
Jejak cinta monyet punya makan dalam kehidupan nanti
Oh rasanya kangen dalam nasubari ku kecil dan polos
Air mata dan tertawa memperkaya cinta monyet
Hidup air
Setetes air dari tanah suci
Keluar bawa kesegeran
Kebahagian bagi empunya
Harapan kehidupan
Air dari pegunungan tinggi
Menuju ke samudra raya sanggupkah
Ratusan kilo di tempuh
Batu padas dan kerikil tajam dilalui sampah kotor dan bau dibawanya
Tubuh jadi dekil tak berupa
Dia harus melewati lika-liku
Pengembaraan dan perjalanna demi satu tujuan,
Menyambut sang Terang( Bagaskara)
Menanti pencerahan
Mengharapkan penyucian
Terangkat menuju ke awan
Kembali ke pegunungan suci
Anggan 290100
Senin, 30 Agustus 2010
Senyawa yang berbeda
Dua cincin yang berbeda menyatu dalam nasubari alam sesmesta
Nafsu cinta tak bisa dipisahkan dalam hati berdua
Ulur tangan cipta semesta menopang cinta tak nodai nista api neraka
Karma manusia, mengeluk-elukkan harapan surga abadi
Sang ratu bidadari turun dan menjemput perjaka tua di bumi
Oh betapa agungnya cinta murni turun dalam bulan purnama malam suro
Gendang dan gamelan beriak-riak menyambut bidadari yang turun ke bumi
Angin topan dan badai bak kain sultra yang putih, menyerukan wajah kemengan cinta dari dosa dusta
Sorban perjaka melekatkan cinta bidadari yang turun
Khayangan melintasi awan putih bak pesta pernikahan senyaw yang berbeda
Perantau yang susah payah
Kaki bumi , kau telanjangi dengan mata manusia
Langit terbentang luas kau tak hiraukan sampai hayatmu
Kau menari-nari dipadasnya kulitbumi
Sahaya bermimpi engkau penguasa dari segala penguasa
Bayang panas dingin , kau singgahi dengan gembira dan gemita cahaya hati nuranimu
Tajam batinmu mengukur betapa luasnya bumi
Jari-jari intuisimu melupakan segalanya
Taksirrmu melebihi yang ada
Khayangan gemita
Para pendita bersembah sujud pada empunya
Kemenyan kehidupan meluap diatas persembahan
Hanya aroma doa berduyun dalam khimatan
Jiwa dan roh-roh suci bersukaria atas doa-doanya
Irama kecapi dan alunan syukur meramaikan harapan yang dulu duka
Tak seorang pun tahu jalan kesana, dalam persembunyian dari dunia manusia serahkah dan duka
Batu nisan
Seorang anak tiri yang tinggal di bumi
Acap kali orang menatap itu
Hayat siapa yang tahu?
Memang itu indah?
Drajat orang turun dari kemilau kehidupan fana
Tak seorang pun lepas ikata dari batu nisan yang mulia di bumi
Api pun tak bisa menyatapnya
Dua cincin yang berbeda menyatu dalam nasubari alam sesmesta
Nafsu cinta tak bisa dipisahkan dalam hati berdua
Ulur tangan cipta semesta menopang cinta tak nodai nista api neraka
Karma manusia, mengeluk-elukkan harapan surga abadi
Sang ratu bidadari turun dan menjemput perjaka tua di bumi
Oh betapa agungnya cinta murni turun dalam bulan purnama malam suro
Gendang dan gamelan beriak-riak menyambut bidadari yang turun ke bumi
Angin topan dan badai bak kain sultra yang putih, menyerukan wajah kemengan cinta dari dosa dusta
Sorban perjaka melekatkan cinta bidadari yang turun
Khayangan melintasi awan putih bak pesta pernikahan senyaw yang berbeda
Perantau yang susah payah
Kaki bumi , kau telanjangi dengan mata manusia
Langit terbentang luas kau tak hiraukan sampai hayatmu
Kau menari-nari dipadasnya kulitbumi
Sahaya bermimpi engkau penguasa dari segala penguasa
Bayang panas dingin , kau singgahi dengan gembira dan gemita cahaya hati nuranimu
Tajam batinmu mengukur betapa luasnya bumi
Jari-jari intuisimu melupakan segalanya
Taksirrmu melebihi yang ada
Khayangan gemita
Para pendita bersembah sujud pada empunya
Kemenyan kehidupan meluap diatas persembahan
Hanya aroma doa berduyun dalam khimatan
Jiwa dan roh-roh suci bersukaria atas doa-doanya
Irama kecapi dan alunan syukur meramaikan harapan yang dulu duka
Tak seorang pun tahu jalan kesana, dalam persembunyian dari dunia manusia serahkah dan duka
Batu nisan
Seorang anak tiri yang tinggal di bumi
Acap kali orang menatap itu
Hayat siapa yang tahu?
Memang itu indah?
Drajat orang turun dari kemilau kehidupan fana
Tak seorang pun lepas ikata dari batu nisan yang mulia di bumi
Api pun tak bisa menyatapnya
Minggu, 29 Agustus 2010
Iman
Seraya orang berpandai , dia seorang beriman tapi, tak punya jiwa jujur
Langit tak merestuinya, bayangan orang itu uang sumber segalanya
Aku pembohong besar, rakyatku mati kelaparan
Aku bandar korupsi beriman pada Tuhan
Ina ilahi….. wau inailahi bangsaku biara bergitu
Aku suka cemburu pada milik orang lain dan nipu hak orang lain
Tuhan tak perlu pada hujannya barang di bumi, sekalipun dia maha esa
Manusia kadang, ditipu diri sendiri atau mau kena tipu piagam Tuhan
Tuhan aja tidak punya piagam yang dalam pikiran manusia
Badai kematian manusia , tidak pernah disadari walaupun , pura-pura suci dalam bulan Ramadhan
Ufuk mentari tidak menghitung amal bakti manusia yang sok beriman itu
Wajah manusia murung dalam penjara sendiri
Perampok
Oh perut aku merampok demimu
Perut kau selalu mengkalahkan segalanya dan cerdik dalam merampok
Perampok bukan saja di daerah , tetapi gedung rakyat sudah bertahun merampok dan membajak harta rakyat
Perampok masih nalar manusia, kalau korupsi berjemaah itu bukan nalar manusia
Setan pun berbuat andil
Jangan menggunakkan alasan gedung miring atau rumah apresiasi , merampok secara diam-diam
Tiap hari rakyat cemburu , ulah perampok revidiwis sejak oder baru menjalar sampai sekarang
Perut lamis penyebabnya, tiada hari perut mengupat saja
Gempa korupsi
Harga-harga sembako meroket, utang negara makin diatas batas nalar
Dimana-mana terjadi perampokkan
Meluntuhkan rasa persatuan antar kelompok
Cemburu sosial makin terasa dimana-mana
Perut antar pejabat beradu isu-isu yang tak memuaskan
Mata rakyat sayup-sayup di tengah gempa korupsi
Walaupun ada bulan Ramadhan dan hari Proklamasi tak bisa membantunya
Inikah nama Surga yang ada di Indonesia
Tukang becak, tukang koran, tukang angkot dan semuanya merasakan gempa korupsi
Malaysia sang pengamat ingin mendadu rasanya di negara namanya”INDONESIA MERDEKA”
Urat-urat nadi menepis harapan lebih sejahtera, tak ada angin segar membawa kehidupan lebih baik
BBM= bantuan banyak mulut
Mudik
Berudik dalam setahun,
Apakah manusia ingat akan mudik abadi?
Mudik itu harus membawa hati yang sabar dan penuh keimaan,
Rayakan mudik dengan tak pernah cemburu pada siapapun?
Setiap manusia akan mudik ke rumah Tuhan
Aku terenyah, tiap tahun aku ingin mudik ke sana
Aliran kasih membawa aku mudik dengan hati cermelang
Oh rindu dengan mudik abadi, manakala setiap orang kangen sama saudara-saudara kampung
Itu kado istimewa bagi aku, jangan berlarut-latut dalam jalur mudik
Puasa
Lapar yang nikmat, ranjau yang nikmat harus kita sudahi
Lihat yang miskin bertahun lapar krisis ekonomi
Jangan risau atau ngigau dalam hari-hari ini
Cemburulah dan tanyakan dirimu pada Allah maha besar
Berpuasa dan bersedekah pada Dia Maha Tinggi
Berdoalah bila dosa mengusik-usik pikiranmu sekejap dalam dunia fana ini
Oh puasa …. Oh puasa .. rahmat yang paling nikmat
Nafsu akan tawar dalam diri manusia kerdil
Enggan
Pemimpinku enggan turun tahta
Siapa yang mengalah?
Mengapa rakyat mengemis dalam hari yang kelam
Penumpang enggan menyapa para pengamen dan pengemis
Perjalanan jauh di mata hati
Tak tau sirna matahari enggan turun dari kaki langit
Kebahagian , tak bisa ter curahkan
Seraya orang berpandai , dia seorang beriman tapi, tak punya jiwa jujur
Langit tak merestuinya, bayangan orang itu uang sumber segalanya
Aku pembohong besar, rakyatku mati kelaparan
Aku bandar korupsi beriman pada Tuhan
Ina ilahi….. wau inailahi bangsaku biara bergitu
Aku suka cemburu pada milik orang lain dan nipu hak orang lain
Tuhan tak perlu pada hujannya barang di bumi, sekalipun dia maha esa
Manusia kadang, ditipu diri sendiri atau mau kena tipu piagam Tuhan
Tuhan aja tidak punya piagam yang dalam pikiran manusia
Badai kematian manusia , tidak pernah disadari walaupun , pura-pura suci dalam bulan Ramadhan
Ufuk mentari tidak menghitung amal bakti manusia yang sok beriman itu
Wajah manusia murung dalam penjara sendiri
Perampok
Oh perut aku merampok demimu
Perut kau selalu mengkalahkan segalanya dan cerdik dalam merampok
Perampok bukan saja di daerah , tetapi gedung rakyat sudah bertahun merampok dan membajak harta rakyat
Perampok masih nalar manusia, kalau korupsi berjemaah itu bukan nalar manusia
Setan pun berbuat andil
Jangan menggunakkan alasan gedung miring atau rumah apresiasi , merampok secara diam-diam
Tiap hari rakyat cemburu , ulah perampok revidiwis sejak oder baru menjalar sampai sekarang
Perut lamis penyebabnya, tiada hari perut mengupat saja
Gempa korupsi
Harga-harga sembako meroket, utang negara makin diatas batas nalar
Dimana-mana terjadi perampokkan
Meluntuhkan rasa persatuan antar kelompok
Cemburu sosial makin terasa dimana-mana
Perut antar pejabat beradu isu-isu yang tak memuaskan
Mata rakyat sayup-sayup di tengah gempa korupsi
Walaupun ada bulan Ramadhan dan hari Proklamasi tak bisa membantunya
Inikah nama Surga yang ada di Indonesia
Tukang becak, tukang koran, tukang angkot dan semuanya merasakan gempa korupsi
Malaysia sang pengamat ingin mendadu rasanya di negara namanya”INDONESIA MERDEKA”
Urat-urat nadi menepis harapan lebih sejahtera, tak ada angin segar membawa kehidupan lebih baik
BBM= bantuan banyak mulut
Mudik
Berudik dalam setahun,
Apakah manusia ingat akan mudik abadi?
Mudik itu harus membawa hati yang sabar dan penuh keimaan,
Rayakan mudik dengan tak pernah cemburu pada siapapun?
Setiap manusia akan mudik ke rumah Tuhan
Aku terenyah, tiap tahun aku ingin mudik ke sana
Aliran kasih membawa aku mudik dengan hati cermelang
Oh rindu dengan mudik abadi, manakala setiap orang kangen sama saudara-saudara kampung
Itu kado istimewa bagi aku, jangan berlarut-latut dalam jalur mudik
Puasa
Lapar yang nikmat, ranjau yang nikmat harus kita sudahi
Lihat yang miskin bertahun lapar krisis ekonomi
Jangan risau atau ngigau dalam hari-hari ini
Cemburulah dan tanyakan dirimu pada Allah maha besar
Berpuasa dan bersedekah pada Dia Maha Tinggi
Berdoalah bila dosa mengusik-usik pikiranmu sekejap dalam dunia fana ini
Oh puasa …. Oh puasa .. rahmat yang paling nikmat
Nafsu akan tawar dalam diri manusia kerdil
Enggan
Pemimpinku enggan turun tahta
Siapa yang mengalah?
Mengapa rakyat mengemis dalam hari yang kelam
Penumpang enggan menyapa para pengamen dan pengemis
Perjalanan jauh di mata hati
Tak tau sirna matahari enggan turun dari kaki langit
Kebahagian , tak bisa ter curahkan
Rabu, 25 Agustus 2010
Kemerdekaan rakyat kecil
Bak bunglon saja, cara cerdas menguliti janji-janji palsu
Uang hanya tipuan saja, tak bisa mengakat kehidupan bak istana presiden
Sang sinden hanya jadi kambing hitam, para pengikutnya berjudi dalam napas kemerdekaan.
Segalanya kebutuhan, rasa madu bagi mereka, tetapi kok rakyat ngiler dan mimpi-mimpi saja
Sejarah mencetak negeri impian kita, penuh korupsi alias sampah
Ucapan boleh serapah, tangan rakyat jangan jadi alasan atau tumbal kemewahan
Uruk waktu, jadi mebendakan rakyat
Oh aku seorang rakyat mendoakan mereka rakus seperti kebun binatang
Bonbin saja terlantar, semua hewan mati kelaparan dan kesakitan
Kewan atau manusia
Sekarang manusia modren alih-alih jabatan kewan
Rumah rakyat jadi rimba” kewan”
Jer basuki mawa bea itu larangan yang masiat bagi seorang pejabat
Sah-sah saja orang bilang aku kewan alias kemewahan KKN
Piye-piye jal !!!!!
Oh kewan kau pantas suka segelem dewe , jangan sebut mereka manusia
Anak muda
Usia ku 17 tahun
Aku sering Thr ke sahabat-sahabat
Aku punya sejuta impian sebentang antara garis lintang 140” sampai garis bujur250”
Anehnya aku suka gandulin cewek-cewek di sembarang tempat
Ah ini tajuk rencana yang tak bisa di sepelekan dalam agenda Barack Obama
Wes….hewessss balas anginne
Perjaka duda
Apakah ini salah?
Tak siapapun bernasif seperti ini
Hilanganya aroma istri , tuntuntan kerja aku lakono harmoni
Jiwa perjaka berduda , tak ada nasihat untuk melawan takdir
Rasio manusia pendek
Alam pun ingin melintasi kehidupan suami –istri yang hilang di alam berbeda
Bak bunglon saja, cara cerdas menguliti janji-janji palsu
Uang hanya tipuan saja, tak bisa mengakat kehidupan bak istana presiden
Sang sinden hanya jadi kambing hitam, para pengikutnya berjudi dalam napas kemerdekaan.
Segalanya kebutuhan, rasa madu bagi mereka, tetapi kok rakyat ngiler dan mimpi-mimpi saja
Sejarah mencetak negeri impian kita, penuh korupsi alias sampah
Ucapan boleh serapah, tangan rakyat jangan jadi alasan atau tumbal kemewahan
Uruk waktu, jadi mebendakan rakyat
Oh aku seorang rakyat mendoakan mereka rakus seperti kebun binatang
Bonbin saja terlantar, semua hewan mati kelaparan dan kesakitan
Kewan atau manusia
Sekarang manusia modren alih-alih jabatan kewan
Rumah rakyat jadi rimba” kewan”
Jer basuki mawa bea itu larangan yang masiat bagi seorang pejabat
Sah-sah saja orang bilang aku kewan alias kemewahan KKN
Piye-piye jal !!!!!
Oh kewan kau pantas suka segelem dewe , jangan sebut mereka manusia
Anak muda
Usia ku 17 tahun
Aku sering Thr ke sahabat-sahabat
Aku punya sejuta impian sebentang antara garis lintang 140” sampai garis bujur250”
Anehnya aku suka gandulin cewek-cewek di sembarang tempat
Ah ini tajuk rencana yang tak bisa di sepelekan dalam agenda Barack Obama
Wes….hewessss balas anginne
Perjaka duda
Apakah ini salah?
Tak siapapun bernasif seperti ini
Hilanganya aroma istri , tuntuntan kerja aku lakono harmoni
Jiwa perjaka berduda , tak ada nasihat untuk melawan takdir
Rasio manusia pendek
Alam pun ingin melintasi kehidupan suami –istri yang hilang di alam berbeda
Minggu, 22 Agustus 2010
Merpati tak sampai
Hukum kehidupan punya nyali sama pencuri keadilan
Kasih merpati seputih harapan tak berjudi
Oh nasib mennggulingkan semua kenyataan dalam penjajahan
Lukisan tangisan rakyat itu hal yang biasa saja
Aku tercengan pada langit biru waktu wajar tiba
Rasa iba ter gambarkan oleh rintihan mereka
Tisu putih keadilan
Oh Tuhan mengapa Engkau melukiskan dan me kotorkan tisu keadilan
Riwayat tisu keadialan jatuh dalam tangan musuh
Betapa kebocoran sifat munafik meluber sampai ke tisu keadialan
Tak semua orang peduli akan kesucian tisu putih keadilan dalam comberan korupsi anak bangsa keadilan
Dalam doa perjalananku sendiri Tuhan, merencanakan hayat bangsa dalam bunga-bunga kebahagian dan damai
Pemimpin membisu
Antek –antek korupsi lepas begitu saja
Ufuk kpk hanya embun bagi bangsa ini yang sudah merdeka
Oh kau pemimpin kau bimbang pada kewajiban ini
Buih-buih kelaparan penghuni orang tak berdosa
Paris
Oh paris, lukisan dunia dan megah gemita
Buih keindahan dan mahal di sandra disana
Tak ikhlas , jika aku menurun impianku kesana
Butir lampu bak, dipuja dalam keajaiban lovester
Kilang-kilang dolars memuja warga dunia dalam malam sejuta imagnie
Wahana karunia membawa alam aneh
Bibir dan hati tak bisa berkata-kata
Hanya ada kebahagian mungil dan hanya Satu dalam ingatan sejenak
Tangisan luka
Aku pupus dalam perjalanan menuju Roma
Sahaya aku berdoa dalam luka-luka bertubir
Kerinduan akan bahagia, aku lari dalam impianku yang aneh
Butir-butir doa , aku gelisah tuk mewujudkan impian yang masam
Aku telah tua dalam menyandra diriku sendiri
Telah ku lewati aneka, masa-masa yang indah ini
Aku tenggelam dalam perahu karam
Buah bibir dalam nasubariku
Aku seolah teronngok dalam kisah penuh duri derita
Wajahku penuh lumpur darah
Aku meringkuk dalam penjara masa remajaku
Tersengat oleh sastraku berkumandang, dalam ahkir-ahkir ini
Jiwa terhempas dalam dunia yang tiada batasnya
Niat yang seonggok kata dusta
Aku tak pernah sekecil pun cemburu
Luka lama , masih ada
Aku terkena lepra yang ganas
Oh dunia yang murung, mengapa ini harus terjadi!!
Sepintah aku ingat sesosok ibu yang membimbingku
Curhatan hati paling mendalam
Aku seorang bengis dalam segala hal
Seorang kurus badan dan miskin tak perlu di beri upah
Dalam pikiranku penuh kata-kata dusta
Sayang, aku tertidur dalam waktu yang tak lama
Neraka dan dusta bersahabat dalam perjalanan hidupku
Aku hanya tinggalan tulang-tulang saja,
Perutku menuai hamparan dusta
Batu nisan sejuta rakyat
Oh negara tumbuh dalam batu nisan sejuta rakyat
Kelaparan dan kejahatan perut menanti di sana
Sang jagal koruptor menari-nari sambil berkabung
Angin sepoi-sepoi tak ubahnya
Kemiskinan dan sakit jiwa adalah malaikat kaya kelambu-kelambu penjajahan
Mata-mata rakyat sayup-sayup dan bergeming dalam lara negeri ini
Wakil-wakil tikus berdasi , mecurahkan mayat-mayat rakyat tidak berdosa
Semenajung harapan
Bangsa ini menanti semenajung harapan abadi
Disana terukir cita-cita yang tak bisa di gadaikan apapun
Semenajung harapan telah ter cemar oleh anak bangsa yang mekianati janji-janji jiwa besar
Hingga saat ini karam dalam berlabuh
Mata angin sudah sangat jelas arahnya
Oh rasanya terpendam dalam lautan luas
Bila kita menemukkan kembali apa kita bisa melapaui medarah dalam satu atau berpuluh tahun
Hukum kehidupan punya nyali sama pencuri keadilan
Kasih merpati seputih harapan tak berjudi
Oh nasib mennggulingkan semua kenyataan dalam penjajahan
Lukisan tangisan rakyat itu hal yang biasa saja
Aku tercengan pada langit biru waktu wajar tiba
Rasa iba ter gambarkan oleh rintihan mereka
Tisu putih keadilan
Oh Tuhan mengapa Engkau melukiskan dan me kotorkan tisu keadilan
Riwayat tisu keadialan jatuh dalam tangan musuh
Betapa kebocoran sifat munafik meluber sampai ke tisu keadialan
Tak semua orang peduli akan kesucian tisu putih keadilan dalam comberan korupsi anak bangsa keadilan
Dalam doa perjalananku sendiri Tuhan, merencanakan hayat bangsa dalam bunga-bunga kebahagian dan damai
Pemimpin membisu
Antek –antek korupsi lepas begitu saja
Ufuk kpk hanya embun bagi bangsa ini yang sudah merdeka
Oh kau pemimpin kau bimbang pada kewajiban ini
Buih-buih kelaparan penghuni orang tak berdosa
Paris
Oh paris, lukisan dunia dan megah gemita
Buih keindahan dan mahal di sandra disana
Tak ikhlas , jika aku menurun impianku kesana
Butir lampu bak, dipuja dalam keajaiban lovester
Kilang-kilang dolars memuja warga dunia dalam malam sejuta imagnie
Wahana karunia membawa alam aneh
Bibir dan hati tak bisa berkata-kata
Hanya ada kebahagian mungil dan hanya Satu dalam ingatan sejenak
Tangisan luka
Aku pupus dalam perjalanan menuju Roma
Sahaya aku berdoa dalam luka-luka bertubir
Kerinduan akan bahagia, aku lari dalam impianku yang aneh
Butir-butir doa , aku gelisah tuk mewujudkan impian yang masam
Aku telah tua dalam menyandra diriku sendiri
Telah ku lewati aneka, masa-masa yang indah ini
Aku tenggelam dalam perahu karam
Buah bibir dalam nasubariku
Aku seolah teronngok dalam kisah penuh duri derita
Wajahku penuh lumpur darah
Aku meringkuk dalam penjara masa remajaku
Tersengat oleh sastraku berkumandang, dalam ahkir-ahkir ini
Jiwa terhempas dalam dunia yang tiada batasnya
Niat yang seonggok kata dusta
Aku tak pernah sekecil pun cemburu
Luka lama , masih ada
Aku terkena lepra yang ganas
Oh dunia yang murung, mengapa ini harus terjadi!!
Sepintah aku ingat sesosok ibu yang membimbingku
Curhatan hati paling mendalam
Aku seorang bengis dalam segala hal
Seorang kurus badan dan miskin tak perlu di beri upah
Dalam pikiranku penuh kata-kata dusta
Sayang, aku tertidur dalam waktu yang tak lama
Neraka dan dusta bersahabat dalam perjalanan hidupku
Aku hanya tinggalan tulang-tulang saja,
Perutku menuai hamparan dusta
Batu nisan sejuta rakyat
Oh negara tumbuh dalam batu nisan sejuta rakyat
Kelaparan dan kejahatan perut menanti di sana
Sang jagal koruptor menari-nari sambil berkabung
Angin sepoi-sepoi tak ubahnya
Kemiskinan dan sakit jiwa adalah malaikat kaya kelambu-kelambu penjajahan
Mata-mata rakyat sayup-sayup dan bergeming dalam lara negeri ini
Wakil-wakil tikus berdasi , mecurahkan mayat-mayat rakyat tidak berdosa
Semenajung harapan
Bangsa ini menanti semenajung harapan abadi
Disana terukir cita-cita yang tak bisa di gadaikan apapun
Semenajung harapan telah ter cemar oleh anak bangsa yang mekianati janji-janji jiwa besar
Hingga saat ini karam dalam berlabuh
Mata angin sudah sangat jelas arahnya
Oh rasanya terpendam dalam lautan luas
Bila kita menemukkan kembali apa kita bisa melapaui medarah dalam satu atau berpuluh tahun
Kamis, 19 Agustus 2010
Jejak- jejak prokamator ke 65
Merdeka!!!!!
Tak urung pemimpim pemuda menapak tilas kehidupan berbibawa
Rakyat menanti dalam waktu yang pendek
Harga sembako menggiring kehidupan rakyat dalam kemiskinan
Dimana-mana jutaan tabung gas 3kg mengembom di telinga kita
Korupsi terbit saat-saat Indonesia merdeka
Jejak-jejak prokamator luntur dari sabang sampai marauke
Apa kita sanggahkan kemedekaan dalam simbolisasi tujuh belasan agustus
Kerukunan antar umat beragama dibom oleh teror yang tidak berkempentingan
Utang-utang negara tak bisa terelakkan jejak-jejak prokamator 65
Usia kemerdekaan NKRI 65 tahun telah di isukkan kekayaan pejabat pemerintah
Oh bung Karno dan bung Hatta , kami cucu kemerdekaan menangis dalam dunia cukup sulit
Bung Karno dan bung Hatta
Kau ibarat tumbal kemerdekaan
Jiwa beliau hangat dalam bulan-bulan ini
Naluri bangsa Indonesia tidak bisa di tinggalkan oleh beliau
Karena beliau Indonesia bisa mengarungi samudra kehidupan
Sungguh Tuhan menguji kehidupan beliau yang ikhlas lahir batin
Pancasila beliau sanggahkan dalam panutan dasar negara
Taufik Ismail
Sajak-sajaknya mengema dalam batin dan telinga masyarakat Indonesia
Engkau mengenal akal budi dan jiwa bangsa kami
Kau seorang pejuang sejati
Kau bangun pondasi-pondasi sastra dan bahasa Indonesia
Alur sastramu menuntun kami untuk berbudi pekerti dan biar kami bangga dalam sejenak
Engkau adalah tokoh kaya akan hasrat padamu negeri Indonesia
Dunia dan bangsa kami bangga karenamu
Merah putih
Tak asing bagi kami bangsa Indonesia
Tak jarang KKN mencoreng namamu yang harum itu
Darah dan jiwa menyatu dalam binekaaan
Kau sering menangis karena ulah anak-anak negeri yang memalukkan namamu di dunia Internasional
Harta paling berharga sampai ahkir hayat kami
Dimana kami perpijak dalam bumi, kami pasti ingat padamu
Oh merah putih dalam kesakitaan yang parah
Kau tak tega wilayah kami bangsa Indonesia di injak-injak oleh bangsa lain
Merah –putih ……. Merah putih dirgarhayu NKRI
Veteran perang
Oh jasamu aku kagumi dan lanjutkan sampai darah penghabisan
Bila aku ingkar janji mempertahankan warisan darimu , aku patut kau cundangi
Tak kusangka engkau berjuang demi bahagia kami semua
Kau tak pamrih pada aku anak muda yang kreasi luar biasa
Masa tuamu hanya menikmati cucu berkehidupan sejahtera
Tumpah darahmu , tak bisa diucapkan serapah
Maafkan aku, jika sering mempilukan jasamu ini
Sepatu sekolah ibuku
Aku teringat cerita mediang ibu, ibu dulu punya sepatu suka manganga
Hatiku mendengarkan cerita itu, aku bersyukur dari ibuku dulu
Oh betapa susahnya kehidupan masa kecil ibu, sekarang aku enak
Sesuka aku bisa minta orang tuaku, oh mungkin jaman sudah berubah
Aku kasihan pada cerita itu, apakah yang dilakukan kakakku untuk ibu jika masih hidup sekarang?
Ibu berkata “ kakek dan nenekmu tidak punya uang untuk membeli sepatu?, oh betapa duka masa-masa itu. Aku terpukul dengan kenyataan sekarang jika jaman harga pasti, berubah-ubah. Kemerdekaan mana yang dipilih orang dari jaman ke jaman?
Mungkin anak-anak sekarang kurang risaunya jaman. Dimana-mana sekarang KKN buat virus?
Alangkah generasi muda seperti aku harus memberi upeti pada bangsa dan negara.
Itu yang diinginkan orang-orang kuno.
Rajin bolos
Wasiat datang dari mana?
Muka kebal uang korupsi
Ini wajah negeriku yang luhur namanya
Alih-alih mencurahkan pada gaji tinggi
Suhu laporan panas, tak membangunkan bangsa yang merdeka dan berani
Hajatan uang rakyat jadi sasaran
Namun kesal rakyat, mereka tak tahu diri
Oh rajin blolos di depan hukum sebuah kewajiban yang berarti pada negara dan bangsa
Mulut buaya
Miskin otak, mulut jadi target disiplin
Gatal-gatal duduk di kursi nomor satu
Mulut buaya mengeluarkan kata arif binti ramadhan
Parsel bin ajaib di terima lapang dada
Capek itu cukup alasan bermulut buaya
Bisik –bisik gandeng keadilan jaksa dan polisi
Bukankah itu mulut buaya merdeka empat lima
Bila eskutor undang-undang , mandul hukum
Mimpi rakyat hanya barang yang ketinggalan
Comberan saja bisa ngomong diluar hukum
Larunglah laramu
Jangan kau simpan unek-unekmu yang penuh racun itu
Wahai kawan larunglah laramu dalam bersahabat kita
Oh jangan lupa berdoa , bila unek-unekmu menyakitimu
Larunglah kawan unekmu dalam luasnya samudra alam sesmesta
Bibit berbahaya dalam dirimu bisa tumbuh dalam seribu alasan
Segera kawan pergi di tengah-tengah samudra yang bersahabat
Yang aku mau engkau , tak tertimpa dirimu sendiri
Deras bahaya ada dalam dirimu sendiri
Pasang surut nasionalis
Malaysia nembak : dar dur duer!!
Telinga anak bangsa tercenggh dalam deru badai kapitalis
Bulan agustus bulan penuh rahmat
Sang negeri berbangga akan usia yang tak muda lagi
Sahaya dalam ucapan hanya meringis ekonomi kemiskinan saja
Jutaan pulau dan jutaan rakyat menjerit dalam keseharian
Aku rakyat Indonesia, jatuh tertatih dalam ranjau yang tak terpecahkan
Langkah haram
Anak bangsa praktek korupsi dan membeli hukum dalam rumah sendiri
Segampang mengambil citul dalam perahu layar
Mata angin tak menampakan diri
Mungkin sebuah ironis yang meluntuhkan pengikutnya
Ini najis dan haram hukumnya
Ruwatan agutusan hanya angin lalu saja
Impian kearifkan hanya ingusan saja
Mata hukum
Hukum bagi orang kecil buta akan keadilan
Sepucuk perintah , melayangkan jiwa tak berdosa
Hakim juga manusia yang bodoh
Alam sesmesta tak ingkar janji pada manusia
Bibir penegak hukum adalah uang haram
Pish men !!!
Jangan berbuat sok arif
Luka lama masih tak kunjung sembuh
Tak ada obatnya
Batin menagih harapanmu
Amarah bak api membakar andalan
Jangan muteri balok es di siang yang panas
Uang aja main sogok-sogokkan
Peluru pun tak berani beradu
Mayat orang kecil itu biasa
Musuh mereka jabatan banyolan
Wong gemblung
President direkturku wong gemblung
Sok main panas ditengah jalan orang berburuh
Upah seupil jamannya, kampanye anti markus
Lambe mirip embel-embel dalam maju perang Irak
Dasi terbuat sampah plastik warna-warni
Baju koko ngaku-ngaku kaji bin ti arab saudi
Ente bilang , haji mabur uang rakyat
Doktor, S2,S1 itu munafik
Ya takwa sobo kruptor toh!!
Bangsa kaji tak pernah lumrah rejeki mindes wong cilik
Makan seperti ayam suka ceker-ceker di tanah wong cilik
Kasep disambangi
Duit nyambangi sing keliru
Jodoh atau ora jodoh duit di sambangi ora stressno
Pemilu , pasar murah-murah lambe
Kentus nyogo jabatan telu kali
Yen ganggur, aja bencong di rumah rakyat
Siji , loro , telu sami mawon toh!! Urip ora adem banget
Cacing kepanasan ato caci maki duwe Gusti
Manungsa sahaya edan
Ati rakyat dijorke wae
Apa-apa mundak kepisan
Durung wisata ning luar negeri triliunan
Kasih pemimpin tak sampai
Dagelan politik tiap jam tiarapkan berita memusingkan
Anak muda pandai bermain ayunan KKN
Lukisan hajatan orang banyak hanya, angin lalu
Negeri yang bodoh maunya dirayu garong-garong politik
Maksiat selalu ada, setali tiga uang rakyat di habisin
Insan orang kecil , tak pernah kecandu harta rakyat
Merdeka!!!!!
Tak urung pemimpim pemuda menapak tilas kehidupan berbibawa
Rakyat menanti dalam waktu yang pendek
Harga sembako menggiring kehidupan rakyat dalam kemiskinan
Dimana-mana jutaan tabung gas 3kg mengembom di telinga kita
Korupsi terbit saat-saat Indonesia merdeka
Jejak-jejak prokamator luntur dari sabang sampai marauke
Apa kita sanggahkan kemedekaan dalam simbolisasi tujuh belasan agustus
Kerukunan antar umat beragama dibom oleh teror yang tidak berkempentingan
Utang-utang negara tak bisa terelakkan jejak-jejak prokamator 65
Usia kemerdekaan NKRI 65 tahun telah di isukkan kekayaan pejabat pemerintah
Oh bung Karno dan bung Hatta , kami cucu kemerdekaan menangis dalam dunia cukup sulit
Bung Karno dan bung Hatta
Kau ibarat tumbal kemerdekaan
Jiwa beliau hangat dalam bulan-bulan ini
Naluri bangsa Indonesia tidak bisa di tinggalkan oleh beliau
Karena beliau Indonesia bisa mengarungi samudra kehidupan
Sungguh Tuhan menguji kehidupan beliau yang ikhlas lahir batin
Pancasila beliau sanggahkan dalam panutan dasar negara
Taufik Ismail
Sajak-sajaknya mengema dalam batin dan telinga masyarakat Indonesia
Engkau mengenal akal budi dan jiwa bangsa kami
Kau seorang pejuang sejati
Kau bangun pondasi-pondasi sastra dan bahasa Indonesia
Alur sastramu menuntun kami untuk berbudi pekerti dan biar kami bangga dalam sejenak
Engkau adalah tokoh kaya akan hasrat padamu negeri Indonesia
Dunia dan bangsa kami bangga karenamu
Merah putih
Tak asing bagi kami bangsa Indonesia
Tak jarang KKN mencoreng namamu yang harum itu
Darah dan jiwa menyatu dalam binekaaan
Kau sering menangis karena ulah anak-anak negeri yang memalukkan namamu di dunia Internasional
Harta paling berharga sampai ahkir hayat kami
Dimana kami perpijak dalam bumi, kami pasti ingat padamu
Oh merah putih dalam kesakitaan yang parah
Kau tak tega wilayah kami bangsa Indonesia di injak-injak oleh bangsa lain
Merah –putih ……. Merah putih dirgarhayu NKRI
Veteran perang
Oh jasamu aku kagumi dan lanjutkan sampai darah penghabisan
Bila aku ingkar janji mempertahankan warisan darimu , aku patut kau cundangi
Tak kusangka engkau berjuang demi bahagia kami semua
Kau tak pamrih pada aku anak muda yang kreasi luar biasa
Masa tuamu hanya menikmati cucu berkehidupan sejahtera
Tumpah darahmu , tak bisa diucapkan serapah
Maafkan aku, jika sering mempilukan jasamu ini
Sepatu sekolah ibuku
Aku teringat cerita mediang ibu, ibu dulu punya sepatu suka manganga
Hatiku mendengarkan cerita itu, aku bersyukur dari ibuku dulu
Oh betapa susahnya kehidupan masa kecil ibu, sekarang aku enak
Sesuka aku bisa minta orang tuaku, oh mungkin jaman sudah berubah
Aku kasihan pada cerita itu, apakah yang dilakukan kakakku untuk ibu jika masih hidup sekarang?
Ibu berkata “ kakek dan nenekmu tidak punya uang untuk membeli sepatu?, oh betapa duka masa-masa itu. Aku terpukul dengan kenyataan sekarang jika jaman harga pasti, berubah-ubah. Kemerdekaan mana yang dipilih orang dari jaman ke jaman?
Mungkin anak-anak sekarang kurang risaunya jaman. Dimana-mana sekarang KKN buat virus?
Alangkah generasi muda seperti aku harus memberi upeti pada bangsa dan negara.
Itu yang diinginkan orang-orang kuno.
Rajin bolos
Wasiat datang dari mana?
Muka kebal uang korupsi
Ini wajah negeriku yang luhur namanya
Alih-alih mencurahkan pada gaji tinggi
Suhu laporan panas, tak membangunkan bangsa yang merdeka dan berani
Hajatan uang rakyat jadi sasaran
Namun kesal rakyat, mereka tak tahu diri
Oh rajin blolos di depan hukum sebuah kewajiban yang berarti pada negara dan bangsa
Mulut buaya
Miskin otak, mulut jadi target disiplin
Gatal-gatal duduk di kursi nomor satu
Mulut buaya mengeluarkan kata arif binti ramadhan
Parsel bin ajaib di terima lapang dada
Capek itu cukup alasan bermulut buaya
Bisik –bisik gandeng keadilan jaksa dan polisi
Bukankah itu mulut buaya merdeka empat lima
Bila eskutor undang-undang , mandul hukum
Mimpi rakyat hanya barang yang ketinggalan
Comberan saja bisa ngomong diluar hukum
Larunglah laramu
Jangan kau simpan unek-unekmu yang penuh racun itu
Wahai kawan larunglah laramu dalam bersahabat kita
Oh jangan lupa berdoa , bila unek-unekmu menyakitimu
Larunglah kawan unekmu dalam luasnya samudra alam sesmesta
Bibit berbahaya dalam dirimu bisa tumbuh dalam seribu alasan
Segera kawan pergi di tengah-tengah samudra yang bersahabat
Yang aku mau engkau , tak tertimpa dirimu sendiri
Deras bahaya ada dalam dirimu sendiri
Pasang surut nasionalis
Malaysia nembak : dar dur duer!!
Telinga anak bangsa tercenggh dalam deru badai kapitalis
Bulan agustus bulan penuh rahmat
Sang negeri berbangga akan usia yang tak muda lagi
Sahaya dalam ucapan hanya meringis ekonomi kemiskinan saja
Jutaan pulau dan jutaan rakyat menjerit dalam keseharian
Aku rakyat Indonesia, jatuh tertatih dalam ranjau yang tak terpecahkan
Langkah haram
Anak bangsa praktek korupsi dan membeli hukum dalam rumah sendiri
Segampang mengambil citul dalam perahu layar
Mata angin tak menampakan diri
Mungkin sebuah ironis yang meluntuhkan pengikutnya
Ini najis dan haram hukumnya
Ruwatan agutusan hanya angin lalu saja
Impian kearifkan hanya ingusan saja
Mata hukum
Hukum bagi orang kecil buta akan keadilan
Sepucuk perintah , melayangkan jiwa tak berdosa
Hakim juga manusia yang bodoh
Alam sesmesta tak ingkar janji pada manusia
Bibir penegak hukum adalah uang haram
Pish men !!!
Jangan berbuat sok arif
Luka lama masih tak kunjung sembuh
Tak ada obatnya
Batin menagih harapanmu
Amarah bak api membakar andalan
Jangan muteri balok es di siang yang panas
Uang aja main sogok-sogokkan
Peluru pun tak berani beradu
Mayat orang kecil itu biasa
Musuh mereka jabatan banyolan
Wong gemblung
President direkturku wong gemblung
Sok main panas ditengah jalan orang berburuh
Upah seupil jamannya, kampanye anti markus
Lambe mirip embel-embel dalam maju perang Irak
Dasi terbuat sampah plastik warna-warni
Baju koko ngaku-ngaku kaji bin ti arab saudi
Ente bilang , haji mabur uang rakyat
Doktor, S2,S1 itu munafik
Ya takwa sobo kruptor toh!!
Bangsa kaji tak pernah lumrah rejeki mindes wong cilik
Makan seperti ayam suka ceker-ceker di tanah wong cilik
Kasep disambangi
Duit nyambangi sing keliru
Jodoh atau ora jodoh duit di sambangi ora stressno
Pemilu , pasar murah-murah lambe
Kentus nyogo jabatan telu kali
Yen ganggur, aja bencong di rumah rakyat
Siji , loro , telu sami mawon toh!! Urip ora adem banget
Cacing kepanasan ato caci maki duwe Gusti
Manungsa sahaya edan
Ati rakyat dijorke wae
Apa-apa mundak kepisan
Durung wisata ning luar negeri triliunan
Kasih pemimpin tak sampai
Dagelan politik tiap jam tiarapkan berita memusingkan
Anak muda pandai bermain ayunan KKN
Lukisan hajatan orang banyak hanya, angin lalu
Negeri yang bodoh maunya dirayu garong-garong politik
Maksiat selalu ada, setali tiga uang rakyat di habisin
Insan orang kecil , tak pernah kecandu harta rakyat
Sabtu, 14 Agustus 2010
Musuh dalam fatwa Kemerdekaan
Tak surup nyala api memunaskan tujuan
Nista wakil rakyat tercurahkan dalam sangkar merah putih
Tanah lapang jadi tertindas
Luka baru bermunculan dalam sedetik perjuangan
Mawar merah putih menangis dalam dua windu
Uang dan gitar rakyat hangus dalam perjalanan panjang
Ku lukiskan bagaimana penjajah meneliti batas keadilan sepanjang kreta tak pernah berhenti
Teror terus dilancarkan dalam rudal-rudal kebusukkan
Anak hansip
Tunas keamanan menuaikan tugas-tugas kearifkan negara
Bibir-bibir patriot meluruskan strategi yang hangat di bincangkan
Khalayak sang prajurit membidik satu kata dan kemajemukkan
Betapa berang cinta akan negeri ini seribu bahasa, akan bela rasa
Petuah dari negeri sebrang, tak berani dalam perang negeri ini
Es kolang-kaling
Hatiku terasa lemas ketika, mendengar es kolang-kaling
Bak perut marah karena berpuasa
Gimana lagi?
Aku bingung dan gundah mendengar, bisikkan setan yang lezat itu
Bedug mesjid belum berkumandang
Ya Allah mengapa aku beri ujian yang berat?
Harga es kolang-kaling tak seberapa bagiku
Oh es kolang-kaling begitu nikmat
Istri ku marah jika aku tak berpuasa
Aku seorang iman soleh
Gara-gara es kolang-kaling aku hanya tersenyum saja
Santapan lezat
Saat aku berbuka, teringat oleh papa saudara yang kurang beruntung
Aku bertanya dalam hati:” Ya Allah apa maksud hidangan ini?”
Aku termenung oleh ajaran rasul dan Ibrahim”
Aneka makanan terlahap olehku yang beruntung
Aku menangis melihat makanan banyak itu
Berapa juta orang yang beruntung seperti aku ini, dan berapa juta orang mengemis di jalan-jalan kota besar
Tahkayal orang perut selalu kosong karena pemerintah selalu menindas mereka kurang beruntung
Jari-jari tangan istriku
Disana letak lintang anakku berada
Keajaiban akan terjadi
Kerut jari-jari tangan istriku ku sangat istimewa
Buah kehidupan masa datang
Terukir padanya
Pacarku traffic right
Tiap detik, aku menemuinya
Polisi tidur teman pacarku
Aku tak pernah malu
Aku berjanji pada diriku sendiri
Pameran mobil dan honda itu biasa
Kecelakaan lalulintas barang istimewa
Kata orang aku jadul?
Seberapa jadul aku?
Berisik suara jangkrik
Rumahku ala hutan papua
Gensi tidak ada
Lereng-lereng cinta
Naik turun sama saja
Hubungan suami-istri jatuh dipadang oase
Tak tega, harga mungkin aneh
Tenggak masa tenggang habis di malam purnama
Ribuan jawaban tak kusangka
Nasi kucing
Hanya melamis
Ini nasib orang kecil
Kebahagiaan orang murahan
Miskin cinta
Aneh kata orang, raja cinta gak punya cinta
Tiap melihat manusia, hantui kata “LOVE”
Please.. please !!!! masyarakat Indonesia sering ngemis karena cinta
Otak tak sampai , uang sampai di batin
Ah…… ini , lucu banget
Sumber-sumber cinta hanya, pamrih
Oh miskin cinta…… oh miskin cinta antara suami-istri
Apa sich ? yang nampang dan gampang yang dibuat seorang miskin cinta
ST 12 dan keong racun
Apa ada hubungan khusus?
Sampai tajir di depan umum
Sampah nyanyian jadi-jadian
Sumpah serapah biar abdol
Para lelaki dan perempuan sama saja
Indonesia
Bangsa ku bejat
Ilmunya KKN
Rakyatnya seperti ayam mati kelaparan
Boss…. Ban gemboss
Kalau lihat uang baru manjur
Hukum haram toh!!!!
Bin ajaib …… korupsi pemenang lomba tujuh belas tahun
Wareg…..wareg……
Tak surup nyala api memunaskan tujuan
Nista wakil rakyat tercurahkan dalam sangkar merah putih
Tanah lapang jadi tertindas
Luka baru bermunculan dalam sedetik perjuangan
Mawar merah putih menangis dalam dua windu
Uang dan gitar rakyat hangus dalam perjalanan panjang
Ku lukiskan bagaimana penjajah meneliti batas keadilan sepanjang kreta tak pernah berhenti
Teror terus dilancarkan dalam rudal-rudal kebusukkan
Anak hansip
Tunas keamanan menuaikan tugas-tugas kearifkan negara
Bibir-bibir patriot meluruskan strategi yang hangat di bincangkan
Khalayak sang prajurit membidik satu kata dan kemajemukkan
Betapa berang cinta akan negeri ini seribu bahasa, akan bela rasa
Petuah dari negeri sebrang, tak berani dalam perang negeri ini
Es kolang-kaling
Hatiku terasa lemas ketika, mendengar es kolang-kaling
Bak perut marah karena berpuasa
Gimana lagi?
Aku bingung dan gundah mendengar, bisikkan setan yang lezat itu
Bedug mesjid belum berkumandang
Ya Allah mengapa aku beri ujian yang berat?
Harga es kolang-kaling tak seberapa bagiku
Oh es kolang-kaling begitu nikmat
Istri ku marah jika aku tak berpuasa
Aku seorang iman soleh
Gara-gara es kolang-kaling aku hanya tersenyum saja
Santapan lezat
Saat aku berbuka, teringat oleh papa saudara yang kurang beruntung
Aku bertanya dalam hati:” Ya Allah apa maksud hidangan ini?”
Aku termenung oleh ajaran rasul dan Ibrahim”
Aneka makanan terlahap olehku yang beruntung
Aku menangis melihat makanan banyak itu
Berapa juta orang yang beruntung seperti aku ini, dan berapa juta orang mengemis di jalan-jalan kota besar
Tahkayal orang perut selalu kosong karena pemerintah selalu menindas mereka kurang beruntung
Jari-jari tangan istriku
Disana letak lintang anakku berada
Keajaiban akan terjadi
Kerut jari-jari tangan istriku ku sangat istimewa
Buah kehidupan masa datang
Terukir padanya
Pacarku traffic right
Tiap detik, aku menemuinya
Polisi tidur teman pacarku
Aku tak pernah malu
Aku berjanji pada diriku sendiri
Pameran mobil dan honda itu biasa
Kecelakaan lalulintas barang istimewa
Kata orang aku jadul?
Seberapa jadul aku?
Berisik suara jangkrik
Rumahku ala hutan papua
Gensi tidak ada
Lereng-lereng cinta
Naik turun sama saja
Hubungan suami-istri jatuh dipadang oase
Tak tega, harga mungkin aneh
Tenggak masa tenggang habis di malam purnama
Ribuan jawaban tak kusangka
Nasi kucing
Hanya melamis
Ini nasib orang kecil
Kebahagiaan orang murahan
Miskin cinta
Aneh kata orang, raja cinta gak punya cinta
Tiap melihat manusia, hantui kata “LOVE”
Please.. please !!!! masyarakat Indonesia sering ngemis karena cinta
Otak tak sampai , uang sampai di batin
Ah…… ini , lucu banget
Sumber-sumber cinta hanya, pamrih
Oh miskin cinta…… oh miskin cinta antara suami-istri
Apa sich ? yang nampang dan gampang yang dibuat seorang miskin cinta
ST 12 dan keong racun
Apa ada hubungan khusus?
Sampai tajir di depan umum
Sampah nyanyian jadi-jadian
Sumpah serapah biar abdol
Para lelaki dan perempuan sama saja
Indonesia
Bangsa ku bejat
Ilmunya KKN
Rakyatnya seperti ayam mati kelaparan
Boss…. Ban gemboss
Kalau lihat uang baru manjur
Hukum haram toh!!!!
Bin ajaib …… korupsi pemenang lomba tujuh belas tahun
Wareg…..wareg……
Jumat, 13 Agustus 2010
Apa kata mereka?
Korupsi membumbung langit negeri ini
Kebakaran jenggot? Uang rakyat dihamburkan
Oh ini namanya hati buta ?
Masak gak bisa menjalankan pemerintahan?
Tiap kali borjouis di hotel berbintang lima?
Nafsu cium bangkai
Harap-harap cemas
Tiap detik hukum mengadili yang tak berdosa
Uang pun bisa bersuara
Hangat-hangat tai ayam , ada didekat anda
Musrik melingkar di leher anda
Mungkin mereka tidak percaya
Kursi bisa dibeli mana saja
Mental kebo juara kompentisi lari pagi
Hujan Ramadhan
Ah orang di DPR , orang-orang soleh
Mungkin mereka lupa, akan stempel kejahatan
Telinga kanan-kiri sama budeg
Soal nyuap-menyuap juaranya
Teroris bisa-bisa menuduh anda
Gurat-begulat ini naman ya jagoan neon
Bulan ramadhan pura-pura soleha
Lumpur makin penuh saja
Uang yang main dalam parsel
Hiiiiiiii…….. jangan nangis
Nanti rakyat iri
Bingkai dalam pelupuk mata
Toronto
Oh kekasihku, kau tumbuh dalam hutan-hutan beton
Oh Toronto, sunyi-senyap kau harus berbahagia
Kau megah dan meriah diantara lintang dunia
Saat aku menjamuimu, aku terpikat oleh gagasnmu
Kau bersahabat dan penuh sungai bermata belian
Lukisan biodatamu mewarnai, jejak-jejak kehidupan penuh surga dunia
Kehangatan rasanya disampingku, kau dambakan pariswisata didunia
Dalam ingatanku, Toronto kota mungil penuh keajaiban yang tak mengerti dari aku
Aksi puasa
Kejahatan akan sirna
Balas pudi manusia turun dari surga
Para malaekat turun dari tahtanya , melihat hirup pikuk manusia yang sombong
Aksi puasa sependam keinginan manusia berbahagia
Disana manusia menguci rapat-rapat nafsu yang liar
Tak sepadan harapan terang akan datang ke hati manusia
Jiwa penyesalan hanya bukan, sebatas ingatan sebulan lalu
Kain putih diletakkan di setiap kumandang sholat lima waktu
Haram wakil rakyat
Nafsu liar begulir tiap beganti masa duduk enak
Rasanya ingin gagah-gagahan
Uang pun bisa keluar sana-kemari
Riuk rakyat hanya kentut
Butir embun dan tidur disana
Omongan jadul jadi alasan saja
Yang terhormat wakil rakyat jelanta
Mengapa kau tak mau pusing-pusingi kami
Hanya anak buah , dapat bunga-bunga rupiah
Alasan katrok
Jutaan orang punya impian ini
Tipu-menipu sudah biasa
Bangkai santapan yang lebih penting
Mukrim atau tidak mukrim sama saja
Lidah bebuah buaya
Mandulnya cerdasnya orang pasar
Silet pun dia makan sepuasnya
Tak pernah puasa
Mumet
Oh mumet negeri ini
Rata-rata orang bilang mumet
Tak ada sebabnya, rajin sedakoh ama mumet
Apa ini keliru?
Rasa ingin sembuh tak ada gunanya
Oh takdir ..takdir sembuh aku dari mumet
Asmara pelangi
Merah,jingga, kuning,hijau, biru wajah pelangi
Nampak aneh dalam asmara pelangi
Orang boleh berkata muda!
Apa semudah itu
Asmara pelangi lebih tinggi,harapannya
Lukisan Tuhan itu telah dilukai manusia
Manusia tak punya harga diri
Jabatan pelangi , tak punya
Seandainya manusia seperti asmara pelangi
Mungkin setahun dunia akan damai dan, kejahatan akan tenggelam sendirinya
Jiwa asmara pelangi menapak diri dalam rasa ada
Waroeng rakyat
Tak terhempaskan dengan rencana dana gulana
Harapan hanya pada uang
Uang receh andalan bin salabin
Gas buang buang saja waktu saja
Perut keroncongan hal yang luar biasa
Srikandi Indonesia
Telapak tangan meminta dalam jamuan penjajah
Sang lelaki hanya diam saja
Espamsisasi wanita jatuh dalam yang ku duga sebelum
Kecemburuan menginjak sang Srikandi
Judi telah melaah harkat, martabat
Inikah nama sebuah kebenaran dan keadilan sejati
Siapa yang siap turun tangan ,tak seorangpun lelaki turun tangan
Cemooh di terima dengan uang kasih
Mana harga diri bangsa ini
Itukah penghargaan setinggi-tingginya
Musuh telah merasuki jiwa suci Srikandi
Musuh dalam fatwa Kemerdekaan
Tak surup nyala api memunaskan tujuan
Nista wakil rakyat tercurahkan dalam sangkar merah putih
Tanah lapang jadi tertindas
Luka baru bermunculan dalam sedetik perjuangan
Mawar merah putih menangis dalam dua windu
Uang dan gitar rakyat hangus dalam perjalanan panjang
Ku lukiskan bagaimana penjajah meneliti batas keadilan sepanjang kreta tak pernah berhenti
Teror terus dilancarkan dalam rudal-rudal kebusukkan
Anak hansip
Tunas keamanan menuaikan tugas-tugas kearifkan negara
Bibir-bibir patriot meluruskan strategi yang hangat di bincangkan
Khalayak sang prajurit membidik satu kata dan kemajemukkan
Betapa berang cinta akan negeri ini seribu bahasa, akan bela rasa
Petuah dari negeri sebrang, tak berani dalam perang negeri ini
Korupsi membumbung langit negeri ini
Kebakaran jenggot? Uang rakyat dihamburkan
Oh ini namanya hati buta ?
Masak gak bisa menjalankan pemerintahan?
Tiap kali borjouis di hotel berbintang lima?
Nafsu cium bangkai
Harap-harap cemas
Tiap detik hukum mengadili yang tak berdosa
Uang pun bisa bersuara
Hangat-hangat tai ayam , ada didekat anda
Musrik melingkar di leher anda
Mungkin mereka tidak percaya
Kursi bisa dibeli mana saja
Mental kebo juara kompentisi lari pagi
Hujan Ramadhan
Ah orang di DPR , orang-orang soleh
Mungkin mereka lupa, akan stempel kejahatan
Telinga kanan-kiri sama budeg
Soal nyuap-menyuap juaranya
Teroris bisa-bisa menuduh anda
Gurat-begulat ini naman ya jagoan neon
Bulan ramadhan pura-pura soleha
Lumpur makin penuh saja
Uang yang main dalam parsel
Hiiiiiiii…….. jangan nangis
Nanti rakyat iri
Bingkai dalam pelupuk mata
Toronto
Oh kekasihku, kau tumbuh dalam hutan-hutan beton
Oh Toronto, sunyi-senyap kau harus berbahagia
Kau megah dan meriah diantara lintang dunia
Saat aku menjamuimu, aku terpikat oleh gagasnmu
Kau bersahabat dan penuh sungai bermata belian
Lukisan biodatamu mewarnai, jejak-jejak kehidupan penuh surga dunia
Kehangatan rasanya disampingku, kau dambakan pariswisata didunia
Dalam ingatanku, Toronto kota mungil penuh keajaiban yang tak mengerti dari aku
Aksi puasa
Kejahatan akan sirna
Balas pudi manusia turun dari surga
Para malaekat turun dari tahtanya , melihat hirup pikuk manusia yang sombong
Aksi puasa sependam keinginan manusia berbahagia
Disana manusia menguci rapat-rapat nafsu yang liar
Tak sepadan harapan terang akan datang ke hati manusia
Jiwa penyesalan hanya bukan, sebatas ingatan sebulan lalu
Kain putih diletakkan di setiap kumandang sholat lima waktu
Haram wakil rakyat
Nafsu liar begulir tiap beganti masa duduk enak
Rasanya ingin gagah-gagahan
Uang pun bisa keluar sana-kemari
Riuk rakyat hanya kentut
Butir embun dan tidur disana
Omongan jadul jadi alasan saja
Yang terhormat wakil rakyat jelanta
Mengapa kau tak mau pusing-pusingi kami
Hanya anak buah , dapat bunga-bunga rupiah
Alasan katrok
Jutaan orang punya impian ini
Tipu-menipu sudah biasa
Bangkai santapan yang lebih penting
Mukrim atau tidak mukrim sama saja
Lidah bebuah buaya
Mandulnya cerdasnya orang pasar
Silet pun dia makan sepuasnya
Tak pernah puasa
Mumet
Oh mumet negeri ini
Rata-rata orang bilang mumet
Tak ada sebabnya, rajin sedakoh ama mumet
Apa ini keliru?
Rasa ingin sembuh tak ada gunanya
Oh takdir ..takdir sembuh aku dari mumet
Asmara pelangi
Merah,jingga, kuning,hijau, biru wajah pelangi
Nampak aneh dalam asmara pelangi
Orang boleh berkata muda!
Apa semudah itu
Asmara pelangi lebih tinggi,harapannya
Lukisan Tuhan itu telah dilukai manusia
Manusia tak punya harga diri
Jabatan pelangi , tak punya
Seandainya manusia seperti asmara pelangi
Mungkin setahun dunia akan damai dan, kejahatan akan tenggelam sendirinya
Jiwa asmara pelangi menapak diri dalam rasa ada
Waroeng rakyat
Tak terhempaskan dengan rencana dana gulana
Harapan hanya pada uang
Uang receh andalan bin salabin
Gas buang buang saja waktu saja
Perut keroncongan hal yang luar biasa
Srikandi Indonesia
Telapak tangan meminta dalam jamuan penjajah
Sang lelaki hanya diam saja
Espamsisasi wanita jatuh dalam yang ku duga sebelum
Kecemburuan menginjak sang Srikandi
Judi telah melaah harkat, martabat
Inikah nama sebuah kebenaran dan keadilan sejati
Siapa yang siap turun tangan ,tak seorangpun lelaki turun tangan
Cemooh di terima dengan uang kasih
Mana harga diri bangsa ini
Itukah penghargaan setinggi-tingginya
Musuh telah merasuki jiwa suci Srikandi
Musuh dalam fatwa Kemerdekaan
Tak surup nyala api memunaskan tujuan
Nista wakil rakyat tercurahkan dalam sangkar merah putih
Tanah lapang jadi tertindas
Luka baru bermunculan dalam sedetik perjuangan
Mawar merah putih menangis dalam dua windu
Uang dan gitar rakyat hangus dalam perjalanan panjang
Ku lukiskan bagaimana penjajah meneliti batas keadilan sepanjang kreta tak pernah berhenti
Teror terus dilancarkan dalam rudal-rudal kebusukkan
Anak hansip
Tunas keamanan menuaikan tugas-tugas kearifkan negara
Bibir-bibir patriot meluruskan strategi yang hangat di bincangkan
Khalayak sang prajurit membidik satu kata dan kemajemukkan
Betapa berang cinta akan negeri ini seribu bahasa, akan bela rasa
Petuah dari negeri sebrang, tak berani dalam perang negeri ini
Senin, 09 Agustus 2010
Buah lentera hukum
Manisnya betapa pedasnya
Luka-lukaku karenanya
Pecahan piring pun jadi tumbalnya
Lara sedarah benalu keadilan
Jiwa makin merenggut saja
Surga bahagia hanya, ambang pintu
Mutiara-mutiara hukum di campakkanya
Rasanya mati sirih saja
Bibirku saja, di hukum api neraka
Sekapur sirih saja aku , tak berwenang
Cahaya keadilan terpecah di sekelilingku
Betapa hebatnya hukummu menjatuhkan harga diriku
Tak ada sesosok menduakan hati hukum
Gubuk makan tengah sawah
1
Betapa lezat, makanan pedesaan
Aneka sambal banyak kutemui
Kederhanaan makanan desa , sangat istimewa bagi mereka
2
Angin sepoi-sepoi
Keakraban dan berduyung-duyung petani menikmati anugerah Tuhan
Rasa gotong royong adalah ahkir kerja mereka
Panas terik, dengan lahap mereka menyatap makan siang hari itu
Sungguh mereka tak berkurangan
Dalam gubug makan, mereka merasakan ungkapan yang yang tak kujumpai dalam riuk kehidupan kota
Wanita –wanita mutiara
Kusanggahkan pada mereka
Andernalinku mernacap bak pisau tak bertuah manis
Pada malam kamis pertama, aku berkencan dengan dia
Jempatan merah aku merasa suram bersama wanita-wanita mutiara
Betapa ngeri negeri ini?
Membiarkan wanita-wanita mutiara mengemis pada lelaki hidung belang
Kasut kaki tak pantas, menundukkan wanita-wanita mutiara
Umur wanita –wanita seumur jagung di panen
Oh…. Mungkin nasib dia dengan aku
Aku ingin melihat tangisan mereka , dihadapkan aneka gombalan aturan
Betapa musrik aku jika melakukan pelanggaran nista
Suara… suara tak terdengar dalam diri mereka
Cuh!!!! Rasanya aku terpukat oleh harapan bolong
Tubir berbalik arah rasanya, agama dipandang sebelah mata
Nafsu bertubi-tubi mengacam diri mereka
Anak ilalang
Sudut kota penuh anak ilalang tak berdosa
Nasib begini , anak ilalang merantau jauh dari daerahnya
Panas dingin kehidupan mereka terima ikhlas
Bila makan pun hanya mimpi saja
Tidur tak penak seperti istana milik bangsa sendiri
Harapan bangga jadi anak Indonesia sudah jadi bubur
Mungkinkah takdir dari Tuhan
Back packer
Lintang bumi terhempas tak ada hayatnya
Pujian dan tantangan, hanya ilusi dunia
Alam semesta menguji batin seorang anak manusia yang lesu dan nestapa
Padasnya tanah milik Sang Pencipta , itu anugerah
Seuntai napas kehidupan, membawa hati manusia kelubang renungan
Lingkaran garis bumi, sepucuk pedang menggegamkan tangan dan mata
Oh indahnya alam semesta
Buka pintu
Is open the doorrrr
Jawaban yang tak biasa
Hukum melampiaskan keadilan
Dimana keadilan harus dibuka
Jangan lupa palu tak berkarat dijaman akan datang
Orang kecil hanya cacingan, orang berjouis maju tantang hukum
Apa dibalik prie gs
Apa hidup urung janji manis?
Oh jangan bilang sayang, kalau belum berjumpa
Jangan tahkayulah!!!
Banyak orang seperti diatas
Handry Tm, Triyanto Tiwikromo, Lukmantoro, Sarokin Asikin, Raditya Dika,Budi Maryono,Wiwien Minarto,Gunamawan Budi Susanto…………… dan lebih hebat Timur Supbrana mirip Ws Hendra
Kemaluan bangsa
Sudah tajir korupsi!!
Obrolan makin hangat sehangat tai ayam
Dimana PNS , sudah termashyur
Ah rujukkan pak Harto
Manisnya betapa pedasnya
Luka-lukaku karenanya
Pecahan piring pun jadi tumbalnya
Lara sedarah benalu keadilan
Jiwa makin merenggut saja
Surga bahagia hanya, ambang pintu
Mutiara-mutiara hukum di campakkanya
Rasanya mati sirih saja
Bibirku saja, di hukum api neraka
Sekapur sirih saja aku , tak berwenang
Cahaya keadilan terpecah di sekelilingku
Betapa hebatnya hukummu menjatuhkan harga diriku
Tak ada sesosok menduakan hati hukum
Gubuk makan tengah sawah
1
Betapa lezat, makanan pedesaan
Aneka sambal banyak kutemui
Kederhanaan makanan desa , sangat istimewa bagi mereka
2
Angin sepoi-sepoi
Keakraban dan berduyung-duyung petani menikmati anugerah Tuhan
Rasa gotong royong adalah ahkir kerja mereka
Panas terik, dengan lahap mereka menyatap makan siang hari itu
Sungguh mereka tak berkurangan
Dalam gubug makan, mereka merasakan ungkapan yang yang tak kujumpai dalam riuk kehidupan kota
Wanita –wanita mutiara
Kusanggahkan pada mereka
Andernalinku mernacap bak pisau tak bertuah manis
Pada malam kamis pertama, aku berkencan dengan dia
Jempatan merah aku merasa suram bersama wanita-wanita mutiara
Betapa ngeri negeri ini?
Membiarkan wanita-wanita mutiara mengemis pada lelaki hidung belang
Kasut kaki tak pantas, menundukkan wanita-wanita mutiara
Umur wanita –wanita seumur jagung di panen
Oh…. Mungkin nasib dia dengan aku
Aku ingin melihat tangisan mereka , dihadapkan aneka gombalan aturan
Betapa musrik aku jika melakukan pelanggaran nista
Suara… suara tak terdengar dalam diri mereka
Cuh!!!! Rasanya aku terpukat oleh harapan bolong
Tubir berbalik arah rasanya, agama dipandang sebelah mata
Nafsu bertubi-tubi mengacam diri mereka
Anak ilalang
Sudut kota penuh anak ilalang tak berdosa
Nasib begini , anak ilalang merantau jauh dari daerahnya
Panas dingin kehidupan mereka terima ikhlas
Bila makan pun hanya mimpi saja
Tidur tak penak seperti istana milik bangsa sendiri
Harapan bangga jadi anak Indonesia sudah jadi bubur
Mungkinkah takdir dari Tuhan
Back packer
Lintang bumi terhempas tak ada hayatnya
Pujian dan tantangan, hanya ilusi dunia
Alam semesta menguji batin seorang anak manusia yang lesu dan nestapa
Padasnya tanah milik Sang Pencipta , itu anugerah
Seuntai napas kehidupan, membawa hati manusia kelubang renungan
Lingkaran garis bumi, sepucuk pedang menggegamkan tangan dan mata
Oh indahnya alam semesta
Buka pintu
Is open the doorrrr
Jawaban yang tak biasa
Hukum melampiaskan keadilan
Dimana keadilan harus dibuka
Jangan lupa palu tak berkarat dijaman akan datang
Orang kecil hanya cacingan, orang berjouis maju tantang hukum
Apa dibalik prie gs
Apa hidup urung janji manis?
Oh jangan bilang sayang, kalau belum berjumpa
Jangan tahkayulah!!!
Banyak orang seperti diatas
Handry Tm, Triyanto Tiwikromo, Lukmantoro, Sarokin Asikin, Raditya Dika,Budi Maryono,Wiwien Minarto,Gunamawan Budi Susanto…………… dan lebih hebat Timur Supbrana mirip Ws Hendra
Kemaluan bangsa
Sudah tajir korupsi!!
Obrolan makin hangat sehangat tai ayam
Dimana PNS , sudah termashyur
Ah rujukkan pak Harto
Minggu, 08 Agustus 2010
Cinderamata perjuangan
Hanya ini tak dimiliki rakyat
Sengatan perjuangan melebur hasrat bersih dari segalanya
Ribuan suara perjuangan hanya serpihan hati rakyat
Ufuk mentari tak bisa mengubah harapan baru
Air mata memhapuskan harapan merdeka
Air liur pun turut bersama
Jiwa merah putih mengakat cinta tanah ibu pertiwi
Disana kita anak bangsa dilahirkan dan di tegur alam kemerdekaan
Air susu ibu bak suntikan menyelamatkan saat kritis
Detik dalam detik
Waktu yang meluncurkan tugas kehidupan
Disana anak manusia menyelami detik dalam detik
Urat waktu tak pernah cemburu atau berbohong
Riak-riuk kehidupan berputar
Roda suka-duka menawarkan kepada kita
Sekejap saja detik dalam detik tak pernah lupa akan keberadaan kita
Luky
Oh luky , hasrat cintamu makin mendaraskan biduang cinta
Disanalah aku tak terkoya
Benteng –benteng cinta kau tegaskan
Oh luky …. Oh luky
Kapan kau meluruskan ikatan cinta kita
My loves you to
Buah-buah cinta melengkapi pujian
Manuk gereja
Mungil dan lucu
Kecil dan burung terindah
Buahan kasih Sang Cipta
Lurus namanya
Napas wanita
Disana aku bergurau masa kecilku
Napas wanita bak harta paling berharga di dunia
Cinta manusia dilahirkannya
Harapan kehidupan bertumpu padanya
Butir-butir udara segar mudah di dapatkan
Jiwa memancarkan hasrat yang besar bagi setiap kehidupan
Sebari nasubari lautan manusia memujanya
Amunisi-amunisi kehidupan menyadarkan insan manusia
Warung tegal
Tempat rakyat bersandar waktu perut kosong
Betapa nikmatnya rakyat mengujungi
Ini balik rupiah menukarkan pangan rakyat
Transaksi berputar dari rakyat melancong
Dukun pun mengesahkan
Kontes budaya jember
Insiprasi nan kreatif meluap ke dunia mode
Sambutan rakyat , membawa harapan bunga mawar yang mekar
Sebiji yang dilakukan rakyat , hanya tarian yang dimiliki rakyat
Rakyat hanya mentawarkan dirinya sendiri
Budak demokrasi
Syair rakyat mati suri
Jiwa rakyat hanya suara-suara comberan saja
Hukum hanya tari-tarian belaka
Pedang rakyat makin tumpul saja
Uang makin tajam , musuh makin menjajah kita
Betapa bencana, akan tiba saatnya
Pilu rakyat akan masuk lubang jarum
Beban makin berat dalam pundak rakyat
Bijak nan ceroboh
Tengah hamil semalam
Sembilan bulang mengadung
Rintihan kesakitan mejulang tinggi
Bayi mungil tumbuh dihadapan ayah-ibunya
Rasa kemengan telah tiba dalam ketimpangan dunia
Napas baru, tumbuh tunas kehidupan
Wajah suka cita dan harapan terang mengahalau kegelapan malam itu
Puja-puji menambah lukisan baru
Betapa sakitnya, pasti akan lupa semalam
Pintar bertarung dalam buaya
Biang kepandaian melangkah kehancuran
Masa depan akan sirna
Mutiara-mutiara bijaksana akan hilang
Mulut-mulut buaya menjebloskan harapan emas
Kasat mata
Kedap-kedip mata menghapuskan yang tidak tawarkan
Tak lupa akan jiwa yang rapuh
Sejaman, aku tak lupakan jiwa dalam kasat mata orang kecil dan miskin
Tahukah engkau mencabik-cabik matamu sendiri
Kau pikul sendiri beban seberat lingkaran besi
Bila tuanmu tahu akan kesusahanmu sendiri
Jangan galau teman, disebrang sana masih ada waktu yang akan mentuntunmu
Belajar nahkoda kehidupan
Tangan ku kuat mengnahkodai kehidupan semata
Alam sesmeta menyaksikan kehidupan
Langkah demi langkah badai pun terlewati
Jiwa raga kehidupan , melaporkan alam nalar
Hati sang nahkoda bimbang rasanya
Buah lentera hukum
Manisnya betapa pedasnya
Luka-lukaku karenanya
Pecahan piring pun jadi tumbalnya
Lara sedarah benalu keadilan
Jiwa makin merenggut saja
Surga bahagia hanya, ambang pintu
Mutiara-mutiara hukum di campakkanya
Rasanya mati sirih saja
Bibirku saja, di hukum api neraka
Sekapur sirih saja aku , tak berwenang
Cahaya keadilan terpecah di sekelilingku
Betapa hebatnya hukummu menjatuhkan harga diriku
Tak ada sesosok menduakan hati hukum
Hanya ini tak dimiliki rakyat
Sengatan perjuangan melebur hasrat bersih dari segalanya
Ribuan suara perjuangan hanya serpihan hati rakyat
Ufuk mentari tak bisa mengubah harapan baru
Air mata memhapuskan harapan merdeka
Air liur pun turut bersama
Jiwa merah putih mengakat cinta tanah ibu pertiwi
Disana kita anak bangsa dilahirkan dan di tegur alam kemerdekaan
Air susu ibu bak suntikan menyelamatkan saat kritis
Detik dalam detik
Waktu yang meluncurkan tugas kehidupan
Disana anak manusia menyelami detik dalam detik
Urat waktu tak pernah cemburu atau berbohong
Riak-riuk kehidupan berputar
Roda suka-duka menawarkan kepada kita
Sekejap saja detik dalam detik tak pernah lupa akan keberadaan kita
Luky
Oh luky , hasrat cintamu makin mendaraskan biduang cinta
Disanalah aku tak terkoya
Benteng –benteng cinta kau tegaskan
Oh luky …. Oh luky
Kapan kau meluruskan ikatan cinta kita
My loves you to
Buah-buah cinta melengkapi pujian
Manuk gereja
Mungil dan lucu
Kecil dan burung terindah
Buahan kasih Sang Cipta
Lurus namanya
Napas wanita
Disana aku bergurau masa kecilku
Napas wanita bak harta paling berharga di dunia
Cinta manusia dilahirkannya
Harapan kehidupan bertumpu padanya
Butir-butir udara segar mudah di dapatkan
Jiwa memancarkan hasrat yang besar bagi setiap kehidupan
Sebari nasubari lautan manusia memujanya
Amunisi-amunisi kehidupan menyadarkan insan manusia
Warung tegal
Tempat rakyat bersandar waktu perut kosong
Betapa nikmatnya rakyat mengujungi
Ini balik rupiah menukarkan pangan rakyat
Transaksi berputar dari rakyat melancong
Dukun pun mengesahkan
Kontes budaya jember
Insiprasi nan kreatif meluap ke dunia mode
Sambutan rakyat , membawa harapan bunga mawar yang mekar
Sebiji yang dilakukan rakyat , hanya tarian yang dimiliki rakyat
Rakyat hanya mentawarkan dirinya sendiri
Budak demokrasi
Syair rakyat mati suri
Jiwa rakyat hanya suara-suara comberan saja
Hukum hanya tari-tarian belaka
Pedang rakyat makin tumpul saja
Uang makin tajam , musuh makin menjajah kita
Betapa bencana, akan tiba saatnya
Pilu rakyat akan masuk lubang jarum
Beban makin berat dalam pundak rakyat
Bijak nan ceroboh
Tengah hamil semalam
Sembilan bulang mengadung
Rintihan kesakitan mejulang tinggi
Bayi mungil tumbuh dihadapan ayah-ibunya
Rasa kemengan telah tiba dalam ketimpangan dunia
Napas baru, tumbuh tunas kehidupan
Wajah suka cita dan harapan terang mengahalau kegelapan malam itu
Puja-puji menambah lukisan baru
Betapa sakitnya, pasti akan lupa semalam
Pintar bertarung dalam buaya
Biang kepandaian melangkah kehancuran
Masa depan akan sirna
Mutiara-mutiara bijaksana akan hilang
Mulut-mulut buaya menjebloskan harapan emas
Kasat mata
Kedap-kedip mata menghapuskan yang tidak tawarkan
Tak lupa akan jiwa yang rapuh
Sejaman, aku tak lupakan jiwa dalam kasat mata orang kecil dan miskin
Tahukah engkau mencabik-cabik matamu sendiri
Kau pikul sendiri beban seberat lingkaran besi
Bila tuanmu tahu akan kesusahanmu sendiri
Jangan galau teman, disebrang sana masih ada waktu yang akan mentuntunmu
Belajar nahkoda kehidupan
Tangan ku kuat mengnahkodai kehidupan semata
Alam sesmeta menyaksikan kehidupan
Langkah demi langkah badai pun terlewati
Jiwa raga kehidupan , melaporkan alam nalar
Hati sang nahkoda bimbang rasanya
Buah lentera hukum
Manisnya betapa pedasnya
Luka-lukaku karenanya
Pecahan piring pun jadi tumbalnya
Lara sedarah benalu keadilan
Jiwa makin merenggut saja
Surga bahagia hanya, ambang pintu
Mutiara-mutiara hukum di campakkanya
Rasanya mati sirih saja
Bibirku saja, di hukum api neraka
Sekapur sirih saja aku , tak berwenang
Cahaya keadilan terpecah di sekelilingku
Betapa hebatnya hukummu menjatuhkan harga diriku
Tak ada sesosok menduakan hati hukum
Rabu, 04 Agustus 2010
Benalu cinta
Tak sadar akan pekatnya benalu cinta
Semata wayah kita membiarkan begitu saja benalu berkembangbiak
Semalam aku terusik dalam benakku tumbuh benalu cinta
Inikah benang merah selama aku bertengkar dengan dia
Cinta bisa tumbuh dimana saja dan menghilang begitu saja
Serbuk benalu cinta membias yang tak aku harapkan
Oh miskin aku , tentang cinta
Selama ini aku ngemis karena cinta buaya saja, saat itu naruni hati sadar
Bayangan air mata berkaca-kaca, dalam mimpi ku
Surga berganti neraka
Oh benalu cinta… mengapa kau selalu tumbuh dalam cintaku
Malapetaka wakil negaraku
Tiap detik , selalu menggoda
Rakyatku selalu cemburu karena mereka
Hati mereka tak gundah dalam jeritan masalah ada
Mata mereka selalu tertutup , tangan mereka menghempaskan bumi dan langit
Seribu bahasa mereka lontarkan hanya perut gendut
Sedangkan perut rakyatku cacing berpesta pora dalam diri mereka
Rasanya malapetaka akan tiba saatnya
Puing-puing kebahagiaan hanya tinggal kenangan saya
Berapa tahun aku bisa bertahan hidup selama malapetaka wakil negaraku
Mulut demi mulut hanya comberan berkumandang
Gaji rakyat jelanta tak merasa betapa nikmatnya
Nafsu dunia terus menggerus saja dan mengalir di tengah malapetaka telinga wakil negaraku
Tiap hari , hari membingungkan saja, harga naik hanya dahaga yang berada saat ini
Berita kebohongan jadi santet tiap malam
Batin rakyatku terusik nafsu liar
Betapa sempurna malapetaka wakil negaraku
Jodoh petruk
Mungkin Miyabi menyambangi pertuk
Paling muda bagi petruk, asab belum berlangsung lama
Lingkaran empat mata sejoli , merusak tabiab petruk
Bidadari miyabi seluruh ramalan jaman
Tak usah menampar hati warga
The heart to the heart
Bilang saja , waktu akan tiba
Coklat adalah mas kawin yang lumayan mahal jaman majapahit
Infortement pencundang jaman perkawinan miyabi dan petruk
Cuiman pertama dalam bulan purnama ke tiga
Air laut pasang selatan meramaikan pesta itu
Hanya cincin mengikat janji mereka
Alam bawah sadar mereka terjun dalam lovester abadi
Rebana , gamelan,okestra modern mengiringi mereka dalam pelaminan abadi
Kadek napas kasmaran
Cucuran hasrat melegakan hati siapa?
Bangau terbang membawa kenangan yang hinggap dalam hati mas kadek
Setinggi kasmaran berada ,jangan takut
Buah cibiran hanya waktu saja
Oh kadek.. mengapa bernapas dalam kasmaranku
Mungkin masih ingat dalam pikiran dan hatimu
Aku sudah lepas dari napas kasmaran yang engkau buat sendiri bagi aku
Jujur saja aku mengharapkan sesuatu darimu
Biar bangau terbang tinggi diatas napas kasmaran kita
Andai Aku pulang
Andaiku pulang, mengapa engkau sahabat menangis diriku
Jangan engkau hiraukan aku disana
Tuhan telah menghijinkan aku pulang padaNya
Jawablah sahabat risaukan dalam doamu
Tak sadar akan pekatnya benalu cinta
Semata wayah kita membiarkan begitu saja benalu berkembangbiak
Semalam aku terusik dalam benakku tumbuh benalu cinta
Inikah benang merah selama aku bertengkar dengan dia
Cinta bisa tumbuh dimana saja dan menghilang begitu saja
Serbuk benalu cinta membias yang tak aku harapkan
Oh miskin aku , tentang cinta
Selama ini aku ngemis karena cinta buaya saja, saat itu naruni hati sadar
Bayangan air mata berkaca-kaca, dalam mimpi ku
Surga berganti neraka
Oh benalu cinta… mengapa kau selalu tumbuh dalam cintaku
Malapetaka wakil negaraku
Tiap detik , selalu menggoda
Rakyatku selalu cemburu karena mereka
Hati mereka tak gundah dalam jeritan masalah ada
Mata mereka selalu tertutup , tangan mereka menghempaskan bumi dan langit
Seribu bahasa mereka lontarkan hanya perut gendut
Sedangkan perut rakyatku cacing berpesta pora dalam diri mereka
Rasanya malapetaka akan tiba saatnya
Puing-puing kebahagiaan hanya tinggal kenangan saya
Berapa tahun aku bisa bertahan hidup selama malapetaka wakil negaraku
Mulut demi mulut hanya comberan berkumandang
Gaji rakyat jelanta tak merasa betapa nikmatnya
Nafsu dunia terus menggerus saja dan mengalir di tengah malapetaka telinga wakil negaraku
Tiap hari , hari membingungkan saja, harga naik hanya dahaga yang berada saat ini
Berita kebohongan jadi santet tiap malam
Batin rakyatku terusik nafsu liar
Betapa sempurna malapetaka wakil negaraku
Jodoh petruk
Mungkin Miyabi menyambangi pertuk
Paling muda bagi petruk, asab belum berlangsung lama
Lingkaran empat mata sejoli , merusak tabiab petruk
Bidadari miyabi seluruh ramalan jaman
Tak usah menampar hati warga
The heart to the heart
Bilang saja , waktu akan tiba
Coklat adalah mas kawin yang lumayan mahal jaman majapahit
Infortement pencundang jaman perkawinan miyabi dan petruk
Cuiman pertama dalam bulan purnama ke tiga
Air laut pasang selatan meramaikan pesta itu
Hanya cincin mengikat janji mereka
Alam bawah sadar mereka terjun dalam lovester abadi
Rebana , gamelan,okestra modern mengiringi mereka dalam pelaminan abadi
Kadek napas kasmaran
Cucuran hasrat melegakan hati siapa?
Bangau terbang membawa kenangan yang hinggap dalam hati mas kadek
Setinggi kasmaran berada ,jangan takut
Buah cibiran hanya waktu saja
Oh kadek.. mengapa bernapas dalam kasmaranku
Mungkin masih ingat dalam pikiran dan hatimu
Aku sudah lepas dari napas kasmaran yang engkau buat sendiri bagi aku
Jujur saja aku mengharapkan sesuatu darimu
Biar bangau terbang tinggi diatas napas kasmaran kita
Andai Aku pulang
Andaiku pulang, mengapa engkau sahabat menangis diriku
Jangan engkau hiraukan aku disana
Tuhan telah menghijinkan aku pulang padaNya
Jawablah sahabat risaukan dalam doamu
Keong racun
Nasibmu sungguh tak tega
Gadis-gadis mungil menelaah jiwamu
Para lelaki memujamu
Tak ada yang terindah olehmu
Samurai gelagat cinta boleh berkata
Semudah itukah!!!
Cahaya pewangi cantik melingkar hasrat
Bintang-bintang lain pun bersahabat denganmu
Oh keong racun , tak pernah putus cinta
Hati abang , merasuk setiap keong racun beriak-riak
Kat cinta kau tak pernah lupakan
Luapan sayang selalu naksir engkau lahir ke dunia
Sungguh misteri , dari pada nungguh cakar-cakaran wakil rakyat basi
Aku ingin dengerin suara merdu keong racun
Cumbu lidah bersenadung
Nasibmu sungguh tak tega
Gadis-gadis mungil menelaah jiwamu
Para lelaki memujamu
Tak ada yang terindah olehmu
Samurai gelagat cinta boleh berkata
Semudah itukah!!!
Cahaya pewangi cantik melingkar hasrat
Bintang-bintang lain pun bersahabat denganmu
Oh keong racun , tak pernah putus cinta
Hati abang , merasuk setiap keong racun beriak-riak
Kat cinta kau tak pernah lupakan
Luapan sayang selalu naksir engkau lahir ke dunia
Sungguh misteri , dari pada nungguh cakar-cakaran wakil rakyat basi
Aku ingin dengerin suara merdu keong racun
Cumbu lidah bersenadung
Minggu, 01 Agustus 2010
Cinta atas nama
Betapa mudahnya orang meletakan cinta di atas nama
Hasutan bukanlah akhir dari cinta
Mukrimlah disandangnya
Jujur saja cinta atas nama , bagaikan selembar kertas di mata hukum
Cinta perlu penyajian abadi
Oh dinda aku tak mau cinta diatas nama ,itu mempermalukan harapanku saja
Cinta harus diatas segala-galanya
Buih cinta itu hasrat abadi
Jikalau badai menerjang , mana mungkin cinta diatas segalanya
Petuah ulung
Laksana bulan dan matahari berkawan
Hasrat petuah hanya , kemapuan menghitung hari-hari diatas kemalangan
Bila esok hari petuah pasti, tak menginkar janji abadinya
Sungguh awal dan ahkir tak ada beda bagi dia
Untuk ku dan dia seimbang
Tak mencuri kehebatan sejati
Berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun aku merindukan dan melalang buana petuah abadi
Disana hidup di bawanya di tengah samudra tenang
Irama dan harapan petuah hanya gambaran belaka
Sungguh aku terlena dan terpukau oleh petuah ulung
Langkah kematian
Inikah langkah orang bodoh
Disana penuh kebohongan
Penjara paling abadi, saat dunia kiamat
Hati orang bodoh terpikat olehnya
Jiwa orang bodoh mati dalam sekejap saja
Pintu neraka di bukanya, untuk disajikan
Bulan dan matahari malu karena langkah orang bodoh
Jabatan duniawi disandangnya selama-lamanya
Takkabur buah semanis bibirnya
Hujatannya perilakunya penuh magis dan kecurangan
Mentari selalu mencibirnya
Pagi pun adalah harapannya tidak semestinya
Sekilat petir ditelinga orang kejujuran
Wacana mandul
Perbudakan KKN selalu menjadi-jadi
Keadilan tenggelam dalam nasubari semata
Hati siapa yang tak tega sama rakyat
Kepameran budaya wacana mandul
Uang jutaan habis sejenak
Lilung rasanya memikir rakyat yang besar
Bangsa yang besar hanya penipuan
Pembualan pucuk cinta di telinga rakyat
Gedung rakayt hanya tempat angkringan
Tempat surga
Andai aku ada surga di Indonesia
Mungkin orang-orang tak bergelisahan
Bangsa ini penuh syukur
Tak ada orang tergila-gila oleh harta dunia semata wayah
Orang gila pun , berterimakasih
Bersyukur
Andai aku bersyukur , mungkin cecok hilang dalam pundakku
Rasa kehangatan , makin terurai di air mata
Jiwa penuh pengaharapan abadi
Tak ada orang mati tercepat di dunia
Alur cerita mungkin beda
Waktu akan berbalik
Mentari akan memuji kita selamanya
Setiap saat ada senyum membudar dalam bibir kita
Acuh tak acuh akan hilang sendirian
Kejahatan akan malu di hadapan hukum
Hati nurani akan bercahaya setiap saat
Lingkaran setan pasti malu akan kehidupan syukur
Puji-pujian akan meramaikan harapan yang lebih baik
Tak ada seorang pun , membungkuk diri diatasnya
Tak ada orang meminta-minta diatas jiwa bersyukur
Tak ada tangisan palsu dalam jurang dalam
Mungkin kita belum , mengerti arti saat beryukur
Kedamaian abadi terjaga, dalam lingkaran kesejahteraan
Tak ada merana dalam kesunyian jiwa
Pisau pun tak tajam, setajam kurang syukur
Kelimpahan akan selalu terbuka bagi yang mengaharpkan
Baginda akan melantunkan jiwanya dalam sedetik kerjanya
Penjajah akan merikup dalam jeruji
Nunik
Anak penuh talenta jiwa luar biasa
Gadis penuh makna
Bibir besua , hati melepaskan kepuasaan
Air matanya penuh intan permata
Wajahnya penuh kebahagian abadi
Cewek tak mau dimadu
Harapannya hanya muncul dalam hati
Dunia bisa bebas
Seandainya dunia bisa bebas
Betapa agunglah Tuhan
Jiwa aku terkulai oleh jeratan gelapnya jabatan
Bila nanti dunia bebas
Hirup-pikuk masalah yang makin penak akan hilang dan sirna
Masalah buah kemala kama menjadi bantu sandungan saja
Seekor burung merpati juga ingin bebas sebebas yang di inginkan
Semua mahluk ingin bebas , campakan hati selalu menjerit setiap saat
Andai dunia bebas, itu tak mungkin
Buih kehidupan selalu meraja di malam yang penuh kesusahan
Cuh!! Rasanya gelap mata , hati dan dunia tak bisa bebas
Keceriaan hanya isappan jempol saja
Nurani mati, keadaan meharapkan penderitaan saja
Penderma tutup mulut saja
Kegalauan membayangi dunia dalam jeratan nestapa
Hujan utang- piutang
Seorang pertapa berutang-piutang pada dunia
Bertahun-tahun bertanya, apa makna dilahirkan dunia
Setiap hari memikul harapan tak terindah
Jiwa seorang pertapa besabar dalam duka dunia
Ribuan badai selalu datang padanya
Inikah hajatan untuk memuliakan jiwanya dalam kenafaan
Runtutan peristiwa menagih utang-pituang pertapa yang alim
Betapa mudahnya orang meletakan cinta di atas nama
Hasutan bukanlah akhir dari cinta
Mukrimlah disandangnya
Jujur saja cinta atas nama , bagaikan selembar kertas di mata hukum
Cinta perlu penyajian abadi
Oh dinda aku tak mau cinta diatas nama ,itu mempermalukan harapanku saja
Cinta harus diatas segala-galanya
Buih cinta itu hasrat abadi
Jikalau badai menerjang , mana mungkin cinta diatas segalanya
Petuah ulung
Laksana bulan dan matahari berkawan
Hasrat petuah hanya , kemapuan menghitung hari-hari diatas kemalangan
Bila esok hari petuah pasti, tak menginkar janji abadinya
Sungguh awal dan ahkir tak ada beda bagi dia
Untuk ku dan dia seimbang
Tak mencuri kehebatan sejati
Berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun aku merindukan dan melalang buana petuah abadi
Disana hidup di bawanya di tengah samudra tenang
Irama dan harapan petuah hanya gambaran belaka
Sungguh aku terlena dan terpukau oleh petuah ulung
Langkah kematian
Inikah langkah orang bodoh
Disana penuh kebohongan
Penjara paling abadi, saat dunia kiamat
Hati orang bodoh terpikat olehnya
Jiwa orang bodoh mati dalam sekejap saja
Pintu neraka di bukanya, untuk disajikan
Bulan dan matahari malu karena langkah orang bodoh
Jabatan duniawi disandangnya selama-lamanya
Takkabur buah semanis bibirnya
Hujatannya perilakunya penuh magis dan kecurangan
Mentari selalu mencibirnya
Pagi pun adalah harapannya tidak semestinya
Sekilat petir ditelinga orang kejujuran
Wacana mandul
Perbudakan KKN selalu menjadi-jadi
Keadilan tenggelam dalam nasubari semata
Hati siapa yang tak tega sama rakyat
Kepameran budaya wacana mandul
Uang jutaan habis sejenak
Lilung rasanya memikir rakyat yang besar
Bangsa yang besar hanya penipuan
Pembualan pucuk cinta di telinga rakyat
Gedung rakayt hanya tempat angkringan
Tempat surga
Andai aku ada surga di Indonesia
Mungkin orang-orang tak bergelisahan
Bangsa ini penuh syukur
Tak ada orang tergila-gila oleh harta dunia semata wayah
Orang gila pun , berterimakasih
Bersyukur
Andai aku bersyukur , mungkin cecok hilang dalam pundakku
Rasa kehangatan , makin terurai di air mata
Jiwa penuh pengaharapan abadi
Tak ada orang mati tercepat di dunia
Alur cerita mungkin beda
Waktu akan berbalik
Mentari akan memuji kita selamanya
Setiap saat ada senyum membudar dalam bibir kita
Acuh tak acuh akan hilang sendirian
Kejahatan akan malu di hadapan hukum
Hati nurani akan bercahaya setiap saat
Lingkaran setan pasti malu akan kehidupan syukur
Puji-pujian akan meramaikan harapan yang lebih baik
Tak ada seorang pun , membungkuk diri diatasnya
Tak ada orang meminta-minta diatas jiwa bersyukur
Tak ada tangisan palsu dalam jurang dalam
Mungkin kita belum , mengerti arti saat beryukur
Kedamaian abadi terjaga, dalam lingkaran kesejahteraan
Tak ada merana dalam kesunyian jiwa
Pisau pun tak tajam, setajam kurang syukur
Kelimpahan akan selalu terbuka bagi yang mengaharpkan
Baginda akan melantunkan jiwanya dalam sedetik kerjanya
Penjajah akan merikup dalam jeruji
Nunik
Anak penuh talenta jiwa luar biasa
Gadis penuh makna
Bibir besua , hati melepaskan kepuasaan
Air matanya penuh intan permata
Wajahnya penuh kebahagian abadi
Cewek tak mau dimadu
Harapannya hanya muncul dalam hati
Dunia bisa bebas
Seandainya dunia bisa bebas
Betapa agunglah Tuhan
Jiwa aku terkulai oleh jeratan gelapnya jabatan
Bila nanti dunia bebas
Hirup-pikuk masalah yang makin penak akan hilang dan sirna
Masalah buah kemala kama menjadi bantu sandungan saja
Seekor burung merpati juga ingin bebas sebebas yang di inginkan
Semua mahluk ingin bebas , campakan hati selalu menjerit setiap saat
Andai dunia bebas, itu tak mungkin
Buih kehidupan selalu meraja di malam yang penuh kesusahan
Cuh!! Rasanya gelap mata , hati dan dunia tak bisa bebas
Keceriaan hanya isappan jempol saja
Nurani mati, keadaan meharapkan penderitaan saja
Penderma tutup mulut saja
Kegalauan membayangi dunia dalam jeratan nestapa
Hujan utang- piutang
Seorang pertapa berutang-piutang pada dunia
Bertahun-tahun bertanya, apa makna dilahirkan dunia
Setiap hari memikul harapan tak terindah
Jiwa seorang pertapa besabar dalam duka dunia
Ribuan badai selalu datang padanya
Inikah hajatan untuk memuliakan jiwanya dalam kenafaan
Runtutan peristiwa menagih utang-pituang pertapa yang alim
Rabu, 28 Juli 2010
Restu orang tua
Ibarat klambu emas melangkahkan seorang anak akan dunia dewas
Betapa indahnya restu orang tua , seindah mutiara-mutiara laut
Jangan lupakan beliau, sudah pasrah memasrahkan engkau pada Tuhan
Sungguh tak cukup tak ada restu orang tua
Hingga ahkir hayat restu orang selalu mendamping kita
Jiwa beliau telah usur karena waktu berganti
Disana pintu surga terbuka bagi siapa saja
Harga diri anak dirancang dengan sempurna
Kepuasaan batin tak pernah tutup dipelupuk mata
Happy party
Betapa indahnya, saat aku happy party
Tak ada kenangan dalam happy party
Dunia serasa lepas dikau
Malam di penuhi bintang cantik-cantik
Harapan baru akan menanti
Tongkat tua
Tongkat bagian kehidupan masa depan buta
Betapa berharga bagi dia
Jangan lepaskan aku dengan dia
Ijin aku hidup semati dengannya
Bila aku tak ada rawatlah dia
Hari-hari kesepihan aku dengan dia adalah takdir dari Tuhan
Hanya harapan aku ingin berkerja dengannya
Gedung tua
Lukisan terpampang dengan indah di sudut ruang gedung tua
Tak seorang pun bisa mengartikan arti lukisan itu
Dengan hati ramah, mungkin seorang pelukis melukis yang didambakannya
Bila aku boleh merawat gedung tua itu
Siapa pun tak boleh menghancurkan kebaikkan seseorang perjuang
Renungan semarak Hut RI
Betapa dosa bangsaku?
Korupsi, pelanggaran ham menjatuhkan harga diri bangsa
Rasanya aku malu terhadp bangsa tak malu dan belajar dari sejarah
Gimana mungkin negara memboyong piala coruption
Merdeka ….!!! Merdeka……!!!
Inikah kemaluan bangsa selau jadi teror paling top!!!!
Markotop!!!!1 kalah
Doyan ama duit gembus
Lilung
Itu sebuah endapan rasaku
Sebiji bola mataku jatuh sebuah pemandang eksostis
Badan udah lemah begini , hidup seorang bujangan tambahtan hati
Deru hujan melanpaui hati aku
Rasa tak ada teman untuk membersihkan hati
Darah hati sudah penuh kotoran
Biar lilung mengalir dari lubuk paling dalam
Rasa laparkan akan jiwa surmingah
My brother pergi bersama istri
Perahu ke dua
Inikah tempat penuh
Roh nuh bersemayam dalam perahu kedua
Hati siapa yang percaya pada Tuhan
Tuhan maha tahu keadaan kita
Percayalah pada roh Tuhan
Disana hati tenang
Kerinduan pasti mendekati ajal
Dayungan perahu ke dua melukis betapa baiknya allah
Duta kehidupan
Betapa mirisnya hidup ini
Orang hanya ingin memang sendiri
Duta kehidupan telah usur ditelan jaman
Sana-sini dipenuhi rasa kegelisahan
Sahabat mengapa kau menemuhi duta kehidupan
Jangan lupa salam buat duta kehidupan
Biarlah duta kehidupan bekerja demi mu
Dia oh dia sebagai duta kehidupan
Mungkinkah waktu akan menelaah dia
Mutmu juga mutku
Jangan lupa akan ajal menghadang engkau
Musik jiwa
Germicik hujan dan kecapi melukis indah musik jiwa
Hasrat untuk bersenadung
Bila inikah jawaban jiwa
Jiwa tergantung olehnya
Takdir melarang kita tuk taksirkan musik jiwa
Sahabat yang hilang
Kemana kau pergi?
Aku tau bahwa engkau lupa akan hasrat kehidupan
Dimana kau pergi, pasti aku menunggu mu pulang kembali
Jangan ada dosa diantara kita
Hidup hanya sebuah lap gombal
Berdoalah sebelum engaku pergi
Biar hatimu tenang
Angin dan api akan mentuntun engkau pergi nan jauh
Kesedihan abadi
Aku menangis oleh dia
Sungguh tali emas diantara kita putus entah kemana
Aku merindukan bulan dalam tidur
Kehangatan aku dan dia hanya hampa rasanya
Sepucuk surat yang ku terima sudah hanyut dalam impianku yang tak terduga
Jika ada kita di kereta selingkuh
Apa yang ada benak diri kita?
Mungkin sesuatu yang haram bagi kita
Cemooh menghampiri kita bertiga, dan seterusnya
Hanya buang berita tentng lesum di kereta ekspres
Ini namanya berkat atau nikmatnya
Aku saja tidak berani pada orang tuaku
I love fully
Joss…….joss….. bang yos
Sumber kenikmat yang nakal dan jadul
Biasa bos gebong teroris tak melarang untuk selingkuh saja
Punjangga penyair tua
Siapa aku ini?
Apa perkerjaan aku?
Aku hanya meringis di depan komputer tuk mengetuk hati pembaca
Tak iba rasa aku melaah puisiku penuh makna
Kadang aku terkurung oleh diriku saja
Betapa pahitnya mencari uang
Negara sudah nasdem
Mungkin Surya Paloh mengemis sama aku ini
Aku sudah tua
Negara sudah merdeka
Kata diriku negara belum merdeka
Obat terlarang memperparah sakit rakyatku ini
Banyak kuli nganggur
Sby cuma ilusi saja
Perut kehidupan sakit maag
Aku sudah tua ini usur umur
Tinggal akar hayatku dipanggil Sang Akhil
Ha…. Ha……ha…..
Musik keroncongan andalanku
Musik ini tersekima oleh buah manggis
Rasanya solo-jogja keroncongan budaknya
Setiap malam pagi sore dua kali lipat manggung di soto rumput warung budheku
Biar kata orang itu kuno, nostalgia berlanjut
Beradab atau tak beradab sami mamon
Bukan duitnya di cari tetapi, khas sekhas Raden Ayu Keraton
Byar banyu segara. Segara
Dua sejoli dua hati
Kata orang musrik
Begini pahit
Menurut rujuk orang lewat
Mungkinkah hubungan tetap langsing sinset
Biar kata orang mau apa ? yang penting rasa bung!!!
Bung cara bung
Indie .. indie .. indie jrah langsung terbang tinggi
Jika suka sama suka , itu masuk satu satu gol
Seger…..seger rujak cingur
Biar gak darah tinggi atau jantungan gak usah musing
Duit makan jeruk atau duit dimakan jeruk
Pusing amat sowe ora ketemu
Kalau ketemu minta
Bising amat , naik pesawat ke Taiwan
Duit lari cari jeruk
Benang bundet jeruk ketemu jeruk
Jadul bisa go Internasionil
Hee…….. jangan marah lho!!!
Nanti mirip lohan
Bandel karena cinta
Itu sikap yang bijaksana
Gimana rasa kalau buang angin sejuk di awan gelap gulita
Takutnya putus layangan terjadi
Hirup-pikuk jaman orang makin bandel karena cinta
Sowat gituloh!!! Kalau gak bandel cinta susah didapet
Emang gue orang tanpam bandel
Gyus jangan kira dian hening percaya ama aku
Dia masuk jebakan berkali-kali
Santapnya ikan bakar pagi-pagi benar
Gang perjaka
Bila anda ingin cari jodoh pria disini tempatnya
Pos kan saja di jalan ahmad yani blokade gang perjaka jakarta selatan
Disana rayuan jumbo dan tangisan tumpah ruah
Hanya taulandan saja
Hidung belang jadi idola
Jangan malu-malu ah!!!
Budi daya makan pagar tanaman
Bisakah hidup ini gak usah maling
Hush …… biola berisik
Apalagi, pacar di suruh makan pagar tanaman
Justu itu!!, paling hebat
Hiiii….. sampai simpang lima jadi jemuran pacar
Kambing jantan atau hewan berbau jantan pasti suka makan rumput kali
Aneh kan!!!, kami isnting paling kuat dan suka nyerobot pintu yang terbuka
Ini bulan ramadhan jangan sok makan pagar tanaman
Kalau gitu para tikus berdasi sok makan pagar tanaman
Saat yang terlupakan
Kehangatan bersama makin menjauh dari bintang-bintang kecil
Hasrat demi hasrat mukiri hati
Hancur dan nestapa, bila kenangan semua kan berlalu
Pondasi kehidupan keluarga hancur mina
Betapa banyak orang biadab dari pada seekor binatang buas
Orang buas dan menluntahkan omongan
Semua orang memandang duri-duri yang tajam
Kerakusan dan kesombongan biang keladi
Inikah namanya keikhlas hati manusia
Cucuran kesmesraan luntur karena medem
Kelucuan dan senyum hilang begitu saja
Ayah dan kakak berkeliblat dua arah
Omongan jadi amarah
Belajar
Itu hal tak mudah bagi aku
Sejalan panjang aku belajar
Kadang hambatan merayu aku
Disana aku di uji untuk harapan lebih baik
Sungguh aku terlalu bodoh tak mau belajar
Emang orang tuaku menuntut segalanya dari aku
Bapak telalu menuntunt aku lebih baik
Tetapi beda dengan masa-masa mereka muda dari orang tuaku ini
Apa ada diantara orang tuaku dan kakakku
Hari-hari penuh kemalangan, aku tertegun dan sedih hati
Kakakku menuntut harta warisan pada orang tuaku
Inikah namanya dunia kebahagianku
Dalam telinganku sering ayahku merintih kesakitan ke Surga
Dimana mendiang ibu, keluargaku selalu pecah belah
Kiamat ke dua
Senja makin mendekati abang pintu batas
Disana manusia berrhenti meluntuhkan kata kejian
Tabir akan lewati ke abadian
Semua jiwa seraya merenungkan apa yang di hasutannya
Boleh hati manusia , membisu
Tetapi rahmat adalah kewajiban
Tibalah saatnya merubah segalanya
Pukul tiga
Apa enaknya pukul tiga
Begitu magis pukul tiga
Disana aku dilahirkan pukul tiga
Jangan lupa bersyukur pada pukul tiga
Kalau tidak ada pukul tiga, dunia tidak sempurna seperti ini
Rumitnya Jakarta
Lalul-alang kendaraan, menjatuhkan diri manusia kota
Waktu bagaikan barang berharganya
Tiada hari,tiada henti manusia kota selalu ribut
Nah!!! Orang kaya ribut karena ulahnya sendiri
Bermain
Itu lebih indah dari segalanya
Jiwa manusia bermain-main dalam gelora ombak
Tuhan tak mungkin bermain dalam kehidupan manusia merana
Tuhan pun sibuk dalam permainanNya
Jika hati manusia tahu Tuhan menonton permainan manusia
Mungkin, sekejap dunia permainan manusia makin berkembang
Betapa lugu kita seorang manusia menlaah kesibukkan sendiri
Malam Suro
Bulan purnama makin mendekati ke bumi
Cahaya kemilauan makin menjadi-jadi
Bidadari laksana turun ke bumi
Umat manusia memandang dengan terpukau
Saat itu ramai-ramai rayakan kemengan atas kejahatan
Bila jutaan manusia memadahkan harapan baru bagiNya
Sungguh indah dan menawarkan suasana baru
Kejujuran hati manusia paling mendalam tumbuh dalam seribu malam
Bukit pun menjadi dataran paling indah
Kesucian mempancarkan sirna dari Surga
Bahasa
Sebuah ikatan janji sehidup semati
Tujuh turunan tak mungkin menhapuskan bahsa dari muka bumi
Jika ada ikatan mari bersatu dari beribu-ribu bahsa
Saudara jangan lupakan bahasa kita
Jika lupa akan bahasa ibu , betap murka engkau
Setiap jiwa manusia mengikatan bahasa kehidupan ibu
Munyuk
Binatang paling aneh di dunia sekarang
Betapa banyak jumlah munyuk dalam satu detik
Jika orang bilang sayang munyuk , orang pasti gak percaya
Oh munyuk , apa engkau harapkan dari padaku?
Apa engkau punya pacar yang lebih jelek dari padaku?
Disana aku tresna padamu
Mengapa engaku mau menghinggap dalam batinku
Sungguh duniamu indah daripada, orang katakan
Emang jaman sekarang jarang padamu
Orang hanya suka jika kau banyak uang milyaran
Jangan kau korupsi dari padaku
Sheila On Seven
Malam itu malam penuh candu
Banyak wanita berkilbat padanya jua
Band asal muasal tersohor di Jakarta tak terduga mengundang kupu-kupu malam
Riuk suasana mewarnai harapan baru pada Salatiga
Jangan bilang pada sayangnya
Inikah namanya pesta yang meriah
Di situ aku menunggu , pacarku berpose padanya
Betapa dinginnya udara, banyak orang berhura-hura
Sedetik, semalam aku tak minta apa-pun darinya
Takbir mesjid
Suara kumandangnya, mengundang umatnya bersholat
Ku ingat suara itu, Allah memanggil hati untuk beribadah
Betapa indah yang kurasakan dalam hatiku
Betapa bersyukur aku
Inikah namanya jiwa menyesal dan mau bertobat
Sepanjang ku lupakan suaraNya
Tuhan tak membiarkan umatnya dari kedosaaan
Penulis hebat
Seorang penulis hebat butuh naluri jiwa
Tak enyahkan masalah dipecahkannya
Sejagat merana karena kehilangan dia
Sang kekasih dan penyayang masyarakat
Raut wajahnya pasti penuh senyuman
Tak seorang bisa membidik kata-katanya dari mulutnya
Ranjaupun jadi indah seindah bunga mawar
Beliau hanya” menulis saja”
Kerisauhan hanya bagi dia bak kutu dipelihara menjadi superstar
Uang bagi dia , hanya jalan menuju kepuasaan hidup
Rel-rel kehidupan beliau dibuka lebar-lebar
Wajah kita makin ceria dan terbuka olehnya
Siapa nyangka telur busuk , bagi dia diubahnya
Lebaran
Sebentar lagi lebaran, kehangatan keluarga makin nyata
Satu tahun lebih kita, tak bertemu
Kezaliman dunia , makin terpukul saling memaafkan
Rasa gundahku terobati oleh Lebaran
Niscaya kenangan yang tak tertinggal dalam benak
Jakarta makin sepi, udara sejuk kembali
Alam pu akan saling memaafkan
Kelezatan makanan desaku terlunas karena lebaran
Kebersama menuaikan harapan baru di tengah ujian dan cobaan
Aku dan sahabatku
Dua mata uang keping yang berbeda
Rasanya aku kangen padanya
Bila esok ada harapan, aku jemputnya di Surga
Dia mengerti aku kesakitan di dunia ini
Rasa hambar jika aku tak mengirimkan doa baginya
Lima tahun lamanya ,dia menimggal karena tabrakkan
Malam ini aku ingin menjemput dia lewat mimpi
De Jenero
Sebuah kota apik
Para bangsa memuji dia
Taman-taman surga tumbuh dalam budaya Spanyol
Esk Spanyol memberi kehidupan ekonomi kuat dalam dunia internasional
Jangankan, kita pergi kesana
Namanya terdengar di telinga kita pasti, alam yang kaya
Indonesia
Mengapa engkau suka mengamuk?
Apa perutmu lapar ?
Apa yang hinggap dalam pikiranmu?
Tuhan telah memberi segalanya bagimu
Jujur saja aku melihatmu sering gelisah
Mungkin suatu saat engkau tak merenggek terus-menerus
Apa dosa yang selalu membayanggimu?
Negara-negara lain sering iri padamu
Apa yang aneh dalam bangsa yang besar ini?
Danamon pop
Rasa mati aku , raja pop Indonesia
Jika aku datang merayu danamon pop
Segembel perilakunya
Judes kasir danamon pop
Bila hati tak tahan aku buat danamon pop
Oh danamon nama paling indah
Hajatan besar bank pemerintah bisa meracuni nasabah
Tak kalah dengan Sumber Kencana
Danamon pop punya tarikkan mang gembel
Uang majikkan jadi omelan saja
Raditya dika
Oh siapa saja mau di tak lewati oleh bidadari cantik
Banyak yang ngaco pada pria ini
Seandainya aku ganteng melebih dia mungkin, rejeki lebih indah
Oh lelaki multi talenta sok jago nulis karamel
Jiwanya penuh intuisi
Makanya banyak kupu-kupu lari padanya
Betapa beruntung dia, raja nyawer nulis
Kambing jantan nurun padanya
Jangan lupa kambing selasih
Guru (Irmansyah Efendy)
Teratai yang indah tumbuh dalam dunia fana
Sang maha mengasihi hati yang terluka oleh dunia
Hanya senyum ,Beliau berikan pada kami
Hati beliau sangat bahagia, bila kami rajin berpasrah
Beliau melebih segalanya
Keinginan beliau hanya dunia damai
Beliau orang bersahaja dimata kami
Kami murid-murid rindu padanya
Oh teratai yang abadi , Engkau tebarkan dalam dunia dosa
Oh teratai sahabat jiwa yang teriris oleh tajam pisau hati dunia
Ayahku
Terimakasih ayah
Kau bagaikan harapan bagi anak-anak
Kau orang tua kami satu-satunya
Kadang kami kilaf, kau memberi payung pada kami
Kau orang jujur dan bersahaja
Kadang kami, lupa akan kebaikkan mu
Umurmu usur , memberi kami pelajaran paling berharga
Kau tak tak membalas perbuataan kami yang sering menyayat hatimu
Maaf kan aku anak yang belum beruntung dari pada kakak-kakakku
Ayah … jangan menangis bila kakak kejam
Tuhan pasti membalas kebaikkanmu
Ayah …… ayah ….ayahku
Setelah mendiang ibu kadangan, aku ingin menjagamu selamanya
Ayah….ayah…. ayah orang tuaku yang tak pernah cemburu karena harta
Berdoalah ayah pasti, Tuhan mendengar rintihanmu yang luhur
Ayah….ayah…… aku rindu seperti dulu
Ayah aku tak ingkar janji almarhumah ibu
Ayah maaf aku ini anak pencundang tak pantas menyandang sebagai anak ayah
Ayah engkau seorang kakek bagi anak-anak kakakku
Doamu yang kubutuhkan sekarang ini
Huyodo ,Edy, Warso,Lukman, Boromeus
Seorang spiritual yang alim
Mereka sebagai harapan semua jiwa
Karena mereka lah dunia lepas dari harapan
Jiwa mereka sangat suci dan mengharukan semua mahluk
Bila dunia dalam goncangan berat, naluri mereka mengobati
Inikah banyak teratai tumbuh dalam kedosaaan Dunia
Mungkinkah waktu akan metabiskan mereka
Mereka ujung tombak kehidupan dalam mengarungi pahit dunia
Mereka menjadi garam dan terang dunia
Suarat pembaca
Tak lepas dalam benakku
Mengisnpirasiku tuk menulis
Ibarat aku dan pacarku
Disana aku mencakar-cakar tulisanku
Dalam lubuk hatiku, hanya itu bisa ku tebarkan jawaban batinku
Tak menyangka setiap hari aku sayang padanya
Mungkin ini anugerah Tuhan
Oh surat pembaca, jangan risau dari palinganku ini
Bila ada hari esok , banyak obat mujarab
Disana orang terdidik karena membaca kegundahan
Surat tanpa nama
Tak tahu alamat datang surat ini
Takbir telah menunjukkan ada suatu harapan dari surat ini
Bila aku membaca surat ini, mengingatkan masa mudaku
Mungkin dari Tuhan?
Tak mungkin bagiku ini seorang penjahat
Bila surat ini membawa rejeki , dalam doaku
Aku bersyukur pada Nya maha tinggi dari padaku
Biar batin dan hati ku menelaahnya
Aku tak tahu harus membalsa kepada siapa
Usur bagi aku untuk tak mengecewakkan surat ini
Disana aku merenungkan jawaban balasan bagi surat tanpa nama
Praktis saja aku memperdulikan surat ini
Jika umurku masih kakanak-kanak, sudah tercoret oleh lukisan Tk
Gelap malam
Hati manusia tersia-sia oleh waktu siang
Hajatan bekerja telah berahkir
Alam pun menuyuruh manusia beristirahat
Bila pagi esok, mulai bekerja dengan udara segar dan tenaga segar
Gelap malam , membuat manusia beruntung dalam dua puluh empat jam
Jiwa yang rapuh tuk berdoa pada Sang Khaliknya
Gelap malam terdengar suara-suara tidak kelihatan
Umur manusia menertawakan gelap manusia
Disana manusia di uji dalam tidurnya
Sungguh menghinggap dalam tidurku
Kejutan untuk manusia telah berahkir dalam gelapnya malam
Hujatan menjadi nyata
Disana aku menangis, rasa pilu menutup bayanganku
Tak seorang pun hina, tangisanku wadah hukumanku
Badanku terluka karena tak ada yang peduli
Ahkir hayatku bagaikan selembar kertas putih penuh coretan piluan
Darahku terhisap olehnya
Disana aku terlunta-lunta
Biar jiwaku terenyahnya bagi dia yang memiliki dari aku
Naas bagi aku ter kurung dalam hujatan
Buih kehidupan hanyut dalam dekade mendatang
Sepatu kencana
Oh sepatu kencana, engkau sahabat jiwa
Jangan lupa daku. Kau harapan ku jua
Ratumu ,kau angkat dalam istana
Jasa-jasamu luhur demikian harapan mu padaku saja
Cakrwalamu membuka hati aku tuk menlaah hatimu jua
Disana lah pengikat makna dalam kerinduan
Rasa hampa tanpamu , bertapa hari-harimu
Kini kenyataan menyadi nyata
Siapa yang memujamu
Akal sehat
Berapa jumlah orang berakal sehat
Semua menipu dalam dirinya
Waras atau tak waras itu hanya permainan saja
Kurindu negeri dipimpin hebat hati nurani
Biar begitu saja masih suka menyeleweng dari
Air mata rakyat selalu hancur tak ada akal sehat
Begini negara orang gila duit
Alam akan murka dari segalanya
Tuhan akan menundukkan musuhnya
Jiwa yang sabar akan di pangkuanya dalam ridho
Hanyut seberapa dosa hamba bangsa aku
Badai kkn akan hambar rasanya
Aku malu aku malu akan akan akal sehatku
Senyum bludak
Ini namanya gensi, yang di dapatnya
Siapa tahu dalam hatinya penuh lumpur abadi
Waspadalah dalam bersenyum bludak
Racun dunia munafik membara dalam hatinya
Bau tak sedap muncul dalam ribuan hariaanya
Sayang Cuma semu saja
Hanya uang penolong baginya
Cemburu senjatanya melawan segala keabadian
Cinta kesombongan yang di cintainya setengah mati
Toh !! Tuhan tak tidur, baginya Tuhan cerobong asap
Sampah hasil kerjanya
Mereka tersipu-sipu karena bola panas yang ditangannya
Gitaris tua
Badan penuh duka rasanya
Bidak sejarah terus mengumul bagi gitaris tua
Usia senja telah bersahabat bagi dia
Legendaris disandangnya
Cuh karya-karyanya menyampaikan kabar-kabar hati bagi generasi berikutnya
Tingkah-lakunya bersenadung bak waktu muda
Macet
Oh Jakarta ulahmu begini
Baginya memandangnya wajah makin sesak bagi mendiami
Hukum apa yang harus di berikannya
Aturan hanya isu-isu belaka
Makin hari menjadi-jadi
Tak ada jawaban di telinga penduduknya
Harapan jakarta akan sirna
Ke ulungan menghinggap kemacetan saja
Tak ada hari esok yang mengenakkan saja
Jabatan hanya sebatas pakaian yang dikenakan untuk meracuni
Kemacetan disandangnya, tak mengukiri tuk mencari sesuap nasi saja
Hati siapa yang tak terpuka olehnya
Hirup-pikuk saja yang di gandrungi Jakarta
Cinta atas nama
Betapa mudahnya orang meletakan cinta di atas nama
Hasutan bukanlah akhir dari cinta
Mukrimlah disandangnya
Jujur saja cinta atas nama , bagaikan selembar kertas di mata hukum
Cinta perlu penyajian abadi
Oh dinda aku tak mau cinta diatas nama ,itu mempermalukan harapanku saja
Cinta harus diatas segala-galanya
Buih cinta itu hasrat abadi
Jikalau badai menerjang , mana mungkin cinta diatas segalanya
Petuah ulung
Laksana bulan dan matahari berkawan
Hasrat petuah hanya , kemapuan menghitung hari-hari diatas kemalangan
Bila esok hari petuah pasti, tak menginkar janji abadinya
Sungguh awal dan ahkir tak ada beda bagi dia
Untuk ku dan dia seimbang
Tak mencuri kehebatan sejati
Berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun aku merindukan dan melalang buana petuah abadi
Disana hidup di bawanya di tengah samudra tenang
Irama dan harapan petuah hanya gambaran belaka
Sungguh aku terlena dan terpukau oleh petuah ulung
Langkah kematian
Inikah langkah orang bodoh
Disana penuh kebohongan
Penjara paling abadi, saat dunia kiamat
Hati orang bodoh terpikat olehnya
Jiwa orang bodoh mati dalam sekejap saja
Pintu neraka di bukanya, untuk disajikan
Bulan dan matahari malu karena langkah orang bodoh
Jabatan duniawi disandangnya selama-lamanya
Takkabur buah semanis bibirnya
Hujatannya perilakunya penuh magis dan kecurangan
Mentari selalu mencibirnya
Pagi pun adalah harapannya tidak semestinya
Sekilat petir ditelinga orang kejujuran
Ibarat klambu emas melangkahkan seorang anak akan dunia dewas
Betapa indahnya restu orang tua , seindah mutiara-mutiara laut
Jangan lupakan beliau, sudah pasrah memasrahkan engkau pada Tuhan
Sungguh tak cukup tak ada restu orang tua
Hingga ahkir hayat restu orang selalu mendamping kita
Jiwa beliau telah usur karena waktu berganti
Disana pintu surga terbuka bagi siapa saja
Harga diri anak dirancang dengan sempurna
Kepuasaan batin tak pernah tutup dipelupuk mata
Happy party
Betapa indahnya, saat aku happy party
Tak ada kenangan dalam happy party
Dunia serasa lepas dikau
Malam di penuhi bintang cantik-cantik
Harapan baru akan menanti
Tongkat tua
Tongkat bagian kehidupan masa depan buta
Betapa berharga bagi dia
Jangan lepaskan aku dengan dia
Ijin aku hidup semati dengannya
Bila aku tak ada rawatlah dia
Hari-hari kesepihan aku dengan dia adalah takdir dari Tuhan
Hanya harapan aku ingin berkerja dengannya
Gedung tua
Lukisan terpampang dengan indah di sudut ruang gedung tua
Tak seorang pun bisa mengartikan arti lukisan itu
Dengan hati ramah, mungkin seorang pelukis melukis yang didambakannya
Bila aku boleh merawat gedung tua itu
Siapa pun tak boleh menghancurkan kebaikkan seseorang perjuang
Renungan semarak Hut RI
Betapa dosa bangsaku?
Korupsi, pelanggaran ham menjatuhkan harga diri bangsa
Rasanya aku malu terhadp bangsa tak malu dan belajar dari sejarah
Gimana mungkin negara memboyong piala coruption
Merdeka ….!!! Merdeka……!!!
Inikah kemaluan bangsa selau jadi teror paling top!!!!
Markotop!!!!1 kalah
Doyan ama duit gembus
Lilung
Itu sebuah endapan rasaku
Sebiji bola mataku jatuh sebuah pemandang eksostis
Badan udah lemah begini , hidup seorang bujangan tambahtan hati
Deru hujan melanpaui hati aku
Rasa tak ada teman untuk membersihkan hati
Darah hati sudah penuh kotoran
Biar lilung mengalir dari lubuk paling dalam
Rasa laparkan akan jiwa surmingah
My brother pergi bersama istri
Perahu ke dua
Inikah tempat penuh
Roh nuh bersemayam dalam perahu kedua
Hati siapa yang percaya pada Tuhan
Tuhan maha tahu keadaan kita
Percayalah pada roh Tuhan
Disana hati tenang
Kerinduan pasti mendekati ajal
Dayungan perahu ke dua melukis betapa baiknya allah
Duta kehidupan
Betapa mirisnya hidup ini
Orang hanya ingin memang sendiri
Duta kehidupan telah usur ditelan jaman
Sana-sini dipenuhi rasa kegelisahan
Sahabat mengapa kau menemuhi duta kehidupan
Jangan lupa salam buat duta kehidupan
Biarlah duta kehidupan bekerja demi mu
Dia oh dia sebagai duta kehidupan
Mungkinkah waktu akan menelaah dia
Mutmu juga mutku
Jangan lupa akan ajal menghadang engkau
Musik jiwa
Germicik hujan dan kecapi melukis indah musik jiwa
Hasrat untuk bersenadung
Bila inikah jawaban jiwa
Jiwa tergantung olehnya
Takdir melarang kita tuk taksirkan musik jiwa
Sahabat yang hilang
Kemana kau pergi?
Aku tau bahwa engkau lupa akan hasrat kehidupan
Dimana kau pergi, pasti aku menunggu mu pulang kembali
Jangan ada dosa diantara kita
Hidup hanya sebuah lap gombal
Berdoalah sebelum engaku pergi
Biar hatimu tenang
Angin dan api akan mentuntun engkau pergi nan jauh
Kesedihan abadi
Aku menangis oleh dia
Sungguh tali emas diantara kita putus entah kemana
Aku merindukan bulan dalam tidur
Kehangatan aku dan dia hanya hampa rasanya
Sepucuk surat yang ku terima sudah hanyut dalam impianku yang tak terduga
Jika ada kita di kereta selingkuh
Apa yang ada benak diri kita?
Mungkin sesuatu yang haram bagi kita
Cemooh menghampiri kita bertiga, dan seterusnya
Hanya buang berita tentng lesum di kereta ekspres
Ini namanya berkat atau nikmatnya
Aku saja tidak berani pada orang tuaku
I love fully
Joss…….joss….. bang yos
Sumber kenikmat yang nakal dan jadul
Biasa bos gebong teroris tak melarang untuk selingkuh saja
Punjangga penyair tua
Siapa aku ini?
Apa perkerjaan aku?
Aku hanya meringis di depan komputer tuk mengetuk hati pembaca
Tak iba rasa aku melaah puisiku penuh makna
Kadang aku terkurung oleh diriku saja
Betapa pahitnya mencari uang
Negara sudah nasdem
Mungkin Surya Paloh mengemis sama aku ini
Aku sudah tua
Negara sudah merdeka
Kata diriku negara belum merdeka
Obat terlarang memperparah sakit rakyatku ini
Banyak kuli nganggur
Sby cuma ilusi saja
Perut kehidupan sakit maag
Aku sudah tua ini usur umur
Tinggal akar hayatku dipanggil Sang Akhil
Ha…. Ha……ha…..
Musik keroncongan andalanku
Musik ini tersekima oleh buah manggis
Rasanya solo-jogja keroncongan budaknya
Setiap malam pagi sore dua kali lipat manggung di soto rumput warung budheku
Biar kata orang itu kuno, nostalgia berlanjut
Beradab atau tak beradab sami mamon
Bukan duitnya di cari tetapi, khas sekhas Raden Ayu Keraton
Byar banyu segara. Segara
Dua sejoli dua hati
Kata orang musrik
Begini pahit
Menurut rujuk orang lewat
Mungkinkah hubungan tetap langsing sinset
Biar kata orang mau apa ? yang penting rasa bung!!!
Bung cara bung
Indie .. indie .. indie jrah langsung terbang tinggi
Jika suka sama suka , itu masuk satu satu gol
Seger…..seger rujak cingur
Biar gak darah tinggi atau jantungan gak usah musing
Duit makan jeruk atau duit dimakan jeruk
Pusing amat sowe ora ketemu
Kalau ketemu minta
Bising amat , naik pesawat ke Taiwan
Duit lari cari jeruk
Benang bundet jeruk ketemu jeruk
Jadul bisa go Internasionil
Hee…….. jangan marah lho!!!
Nanti mirip lohan
Bandel karena cinta
Itu sikap yang bijaksana
Gimana rasa kalau buang angin sejuk di awan gelap gulita
Takutnya putus layangan terjadi
Hirup-pikuk jaman orang makin bandel karena cinta
Sowat gituloh!!! Kalau gak bandel cinta susah didapet
Emang gue orang tanpam bandel
Gyus jangan kira dian hening percaya ama aku
Dia masuk jebakan berkali-kali
Santapnya ikan bakar pagi-pagi benar
Gang perjaka
Bila anda ingin cari jodoh pria disini tempatnya
Pos kan saja di jalan ahmad yani blokade gang perjaka jakarta selatan
Disana rayuan jumbo dan tangisan tumpah ruah
Hanya taulandan saja
Hidung belang jadi idola
Jangan malu-malu ah!!!
Budi daya makan pagar tanaman
Bisakah hidup ini gak usah maling
Hush …… biola berisik
Apalagi, pacar di suruh makan pagar tanaman
Justu itu!!, paling hebat
Hiiii….. sampai simpang lima jadi jemuran pacar
Kambing jantan atau hewan berbau jantan pasti suka makan rumput kali
Aneh kan!!!, kami isnting paling kuat dan suka nyerobot pintu yang terbuka
Ini bulan ramadhan jangan sok makan pagar tanaman
Kalau gitu para tikus berdasi sok makan pagar tanaman
Saat yang terlupakan
Kehangatan bersama makin menjauh dari bintang-bintang kecil
Hasrat demi hasrat mukiri hati
Hancur dan nestapa, bila kenangan semua kan berlalu
Pondasi kehidupan keluarga hancur mina
Betapa banyak orang biadab dari pada seekor binatang buas
Orang buas dan menluntahkan omongan
Semua orang memandang duri-duri yang tajam
Kerakusan dan kesombongan biang keladi
Inikah namanya keikhlas hati manusia
Cucuran kesmesraan luntur karena medem
Kelucuan dan senyum hilang begitu saja
Ayah dan kakak berkeliblat dua arah
Omongan jadi amarah
Belajar
Itu hal tak mudah bagi aku
Sejalan panjang aku belajar
Kadang hambatan merayu aku
Disana aku di uji untuk harapan lebih baik
Sungguh aku terlalu bodoh tak mau belajar
Emang orang tuaku menuntut segalanya dari aku
Bapak telalu menuntunt aku lebih baik
Tetapi beda dengan masa-masa mereka muda dari orang tuaku ini
Apa ada diantara orang tuaku dan kakakku
Hari-hari penuh kemalangan, aku tertegun dan sedih hati
Kakakku menuntut harta warisan pada orang tuaku
Inikah namanya dunia kebahagianku
Dalam telinganku sering ayahku merintih kesakitan ke Surga
Dimana mendiang ibu, keluargaku selalu pecah belah
Kiamat ke dua
Senja makin mendekati abang pintu batas
Disana manusia berrhenti meluntuhkan kata kejian
Tabir akan lewati ke abadian
Semua jiwa seraya merenungkan apa yang di hasutannya
Boleh hati manusia , membisu
Tetapi rahmat adalah kewajiban
Tibalah saatnya merubah segalanya
Pukul tiga
Apa enaknya pukul tiga
Begitu magis pukul tiga
Disana aku dilahirkan pukul tiga
Jangan lupa bersyukur pada pukul tiga
Kalau tidak ada pukul tiga, dunia tidak sempurna seperti ini
Rumitnya Jakarta
Lalul-alang kendaraan, menjatuhkan diri manusia kota
Waktu bagaikan barang berharganya
Tiada hari,tiada henti manusia kota selalu ribut
Nah!!! Orang kaya ribut karena ulahnya sendiri
Bermain
Itu lebih indah dari segalanya
Jiwa manusia bermain-main dalam gelora ombak
Tuhan tak mungkin bermain dalam kehidupan manusia merana
Tuhan pun sibuk dalam permainanNya
Jika hati manusia tahu Tuhan menonton permainan manusia
Mungkin, sekejap dunia permainan manusia makin berkembang
Betapa lugu kita seorang manusia menlaah kesibukkan sendiri
Malam Suro
Bulan purnama makin mendekati ke bumi
Cahaya kemilauan makin menjadi-jadi
Bidadari laksana turun ke bumi
Umat manusia memandang dengan terpukau
Saat itu ramai-ramai rayakan kemengan atas kejahatan
Bila jutaan manusia memadahkan harapan baru bagiNya
Sungguh indah dan menawarkan suasana baru
Kejujuran hati manusia paling mendalam tumbuh dalam seribu malam
Bukit pun menjadi dataran paling indah
Kesucian mempancarkan sirna dari Surga
Bahasa
Sebuah ikatan janji sehidup semati
Tujuh turunan tak mungkin menhapuskan bahsa dari muka bumi
Jika ada ikatan mari bersatu dari beribu-ribu bahsa
Saudara jangan lupakan bahasa kita
Jika lupa akan bahasa ibu , betap murka engkau
Setiap jiwa manusia mengikatan bahasa kehidupan ibu
Munyuk
Binatang paling aneh di dunia sekarang
Betapa banyak jumlah munyuk dalam satu detik
Jika orang bilang sayang munyuk , orang pasti gak percaya
Oh munyuk , apa engkau harapkan dari padaku?
Apa engkau punya pacar yang lebih jelek dari padaku?
Disana aku tresna padamu
Mengapa engaku mau menghinggap dalam batinku
Sungguh duniamu indah daripada, orang katakan
Emang jaman sekarang jarang padamu
Orang hanya suka jika kau banyak uang milyaran
Jangan kau korupsi dari padaku
Sheila On Seven
Malam itu malam penuh candu
Banyak wanita berkilbat padanya jua
Band asal muasal tersohor di Jakarta tak terduga mengundang kupu-kupu malam
Riuk suasana mewarnai harapan baru pada Salatiga
Jangan bilang pada sayangnya
Inikah namanya pesta yang meriah
Di situ aku menunggu , pacarku berpose padanya
Betapa dinginnya udara, banyak orang berhura-hura
Sedetik, semalam aku tak minta apa-pun darinya
Takbir mesjid
Suara kumandangnya, mengundang umatnya bersholat
Ku ingat suara itu, Allah memanggil hati untuk beribadah
Betapa indah yang kurasakan dalam hatiku
Betapa bersyukur aku
Inikah namanya jiwa menyesal dan mau bertobat
Sepanjang ku lupakan suaraNya
Tuhan tak membiarkan umatnya dari kedosaaan
Penulis hebat
Seorang penulis hebat butuh naluri jiwa
Tak enyahkan masalah dipecahkannya
Sejagat merana karena kehilangan dia
Sang kekasih dan penyayang masyarakat
Raut wajahnya pasti penuh senyuman
Tak seorang bisa membidik kata-katanya dari mulutnya
Ranjaupun jadi indah seindah bunga mawar
Beliau hanya” menulis saja”
Kerisauhan hanya bagi dia bak kutu dipelihara menjadi superstar
Uang bagi dia , hanya jalan menuju kepuasaan hidup
Rel-rel kehidupan beliau dibuka lebar-lebar
Wajah kita makin ceria dan terbuka olehnya
Siapa nyangka telur busuk , bagi dia diubahnya
Lebaran
Sebentar lagi lebaran, kehangatan keluarga makin nyata
Satu tahun lebih kita, tak bertemu
Kezaliman dunia , makin terpukul saling memaafkan
Rasa gundahku terobati oleh Lebaran
Niscaya kenangan yang tak tertinggal dalam benak
Jakarta makin sepi, udara sejuk kembali
Alam pu akan saling memaafkan
Kelezatan makanan desaku terlunas karena lebaran
Kebersama menuaikan harapan baru di tengah ujian dan cobaan
Aku dan sahabatku
Dua mata uang keping yang berbeda
Rasanya aku kangen padanya
Bila esok ada harapan, aku jemputnya di Surga
Dia mengerti aku kesakitan di dunia ini
Rasa hambar jika aku tak mengirimkan doa baginya
Lima tahun lamanya ,dia menimggal karena tabrakkan
Malam ini aku ingin menjemput dia lewat mimpi
De Jenero
Sebuah kota apik
Para bangsa memuji dia
Taman-taman surga tumbuh dalam budaya Spanyol
Esk Spanyol memberi kehidupan ekonomi kuat dalam dunia internasional
Jangankan, kita pergi kesana
Namanya terdengar di telinga kita pasti, alam yang kaya
Indonesia
Mengapa engkau suka mengamuk?
Apa perutmu lapar ?
Apa yang hinggap dalam pikiranmu?
Tuhan telah memberi segalanya bagimu
Jujur saja aku melihatmu sering gelisah
Mungkin suatu saat engkau tak merenggek terus-menerus
Apa dosa yang selalu membayanggimu?
Negara-negara lain sering iri padamu
Apa yang aneh dalam bangsa yang besar ini?
Danamon pop
Rasa mati aku , raja pop Indonesia
Jika aku datang merayu danamon pop
Segembel perilakunya
Judes kasir danamon pop
Bila hati tak tahan aku buat danamon pop
Oh danamon nama paling indah
Hajatan besar bank pemerintah bisa meracuni nasabah
Tak kalah dengan Sumber Kencana
Danamon pop punya tarikkan mang gembel
Uang majikkan jadi omelan saja
Raditya dika
Oh siapa saja mau di tak lewati oleh bidadari cantik
Banyak yang ngaco pada pria ini
Seandainya aku ganteng melebih dia mungkin, rejeki lebih indah
Oh lelaki multi talenta sok jago nulis karamel
Jiwanya penuh intuisi
Makanya banyak kupu-kupu lari padanya
Betapa beruntung dia, raja nyawer nulis
Kambing jantan nurun padanya
Jangan lupa kambing selasih
Guru (Irmansyah Efendy)
Teratai yang indah tumbuh dalam dunia fana
Sang maha mengasihi hati yang terluka oleh dunia
Hanya senyum ,Beliau berikan pada kami
Hati beliau sangat bahagia, bila kami rajin berpasrah
Beliau melebih segalanya
Keinginan beliau hanya dunia damai
Beliau orang bersahaja dimata kami
Kami murid-murid rindu padanya
Oh teratai yang abadi , Engkau tebarkan dalam dunia dosa
Oh teratai sahabat jiwa yang teriris oleh tajam pisau hati dunia
Ayahku
Terimakasih ayah
Kau bagaikan harapan bagi anak-anak
Kau orang tua kami satu-satunya
Kadang kami kilaf, kau memberi payung pada kami
Kau orang jujur dan bersahaja
Kadang kami, lupa akan kebaikkan mu
Umurmu usur , memberi kami pelajaran paling berharga
Kau tak tak membalas perbuataan kami yang sering menyayat hatimu
Maaf kan aku anak yang belum beruntung dari pada kakak-kakakku
Ayah … jangan menangis bila kakak kejam
Tuhan pasti membalas kebaikkanmu
Ayah …… ayah ….ayahku
Setelah mendiang ibu kadangan, aku ingin menjagamu selamanya
Ayah….ayah…. ayah orang tuaku yang tak pernah cemburu karena harta
Berdoalah ayah pasti, Tuhan mendengar rintihanmu yang luhur
Ayah….ayah…… aku rindu seperti dulu
Ayah aku tak ingkar janji almarhumah ibu
Ayah maaf aku ini anak pencundang tak pantas menyandang sebagai anak ayah
Ayah engkau seorang kakek bagi anak-anak kakakku
Doamu yang kubutuhkan sekarang ini
Huyodo ,Edy, Warso,Lukman, Boromeus
Seorang spiritual yang alim
Mereka sebagai harapan semua jiwa
Karena mereka lah dunia lepas dari harapan
Jiwa mereka sangat suci dan mengharukan semua mahluk
Bila dunia dalam goncangan berat, naluri mereka mengobati
Inikah banyak teratai tumbuh dalam kedosaaan Dunia
Mungkinkah waktu akan metabiskan mereka
Mereka ujung tombak kehidupan dalam mengarungi pahit dunia
Mereka menjadi garam dan terang dunia
Suarat pembaca
Tak lepas dalam benakku
Mengisnpirasiku tuk menulis
Ibarat aku dan pacarku
Disana aku mencakar-cakar tulisanku
Dalam lubuk hatiku, hanya itu bisa ku tebarkan jawaban batinku
Tak menyangka setiap hari aku sayang padanya
Mungkin ini anugerah Tuhan
Oh surat pembaca, jangan risau dari palinganku ini
Bila ada hari esok , banyak obat mujarab
Disana orang terdidik karena membaca kegundahan
Surat tanpa nama
Tak tahu alamat datang surat ini
Takbir telah menunjukkan ada suatu harapan dari surat ini
Bila aku membaca surat ini, mengingatkan masa mudaku
Mungkin dari Tuhan?
Tak mungkin bagiku ini seorang penjahat
Bila surat ini membawa rejeki , dalam doaku
Aku bersyukur pada Nya maha tinggi dari padaku
Biar batin dan hati ku menelaahnya
Aku tak tahu harus membalsa kepada siapa
Usur bagi aku untuk tak mengecewakkan surat ini
Disana aku merenungkan jawaban balasan bagi surat tanpa nama
Praktis saja aku memperdulikan surat ini
Jika umurku masih kakanak-kanak, sudah tercoret oleh lukisan Tk
Gelap malam
Hati manusia tersia-sia oleh waktu siang
Hajatan bekerja telah berahkir
Alam pun menuyuruh manusia beristirahat
Bila pagi esok, mulai bekerja dengan udara segar dan tenaga segar
Gelap malam , membuat manusia beruntung dalam dua puluh empat jam
Jiwa yang rapuh tuk berdoa pada Sang Khaliknya
Gelap malam terdengar suara-suara tidak kelihatan
Umur manusia menertawakan gelap manusia
Disana manusia di uji dalam tidurnya
Sungguh menghinggap dalam tidurku
Kejutan untuk manusia telah berahkir dalam gelapnya malam
Hujatan menjadi nyata
Disana aku menangis, rasa pilu menutup bayanganku
Tak seorang pun hina, tangisanku wadah hukumanku
Badanku terluka karena tak ada yang peduli
Ahkir hayatku bagaikan selembar kertas putih penuh coretan piluan
Darahku terhisap olehnya
Disana aku terlunta-lunta
Biar jiwaku terenyahnya bagi dia yang memiliki dari aku
Naas bagi aku ter kurung dalam hujatan
Buih kehidupan hanyut dalam dekade mendatang
Sepatu kencana
Oh sepatu kencana, engkau sahabat jiwa
Jangan lupa daku. Kau harapan ku jua
Ratumu ,kau angkat dalam istana
Jasa-jasamu luhur demikian harapan mu padaku saja
Cakrwalamu membuka hati aku tuk menlaah hatimu jua
Disana lah pengikat makna dalam kerinduan
Rasa hampa tanpamu , bertapa hari-harimu
Kini kenyataan menyadi nyata
Siapa yang memujamu
Akal sehat
Berapa jumlah orang berakal sehat
Semua menipu dalam dirinya
Waras atau tak waras itu hanya permainan saja
Kurindu negeri dipimpin hebat hati nurani
Biar begitu saja masih suka menyeleweng dari
Air mata rakyat selalu hancur tak ada akal sehat
Begini negara orang gila duit
Alam akan murka dari segalanya
Tuhan akan menundukkan musuhnya
Jiwa yang sabar akan di pangkuanya dalam ridho
Hanyut seberapa dosa hamba bangsa aku
Badai kkn akan hambar rasanya
Aku malu aku malu akan akan akal sehatku
Senyum bludak
Ini namanya gensi, yang di dapatnya
Siapa tahu dalam hatinya penuh lumpur abadi
Waspadalah dalam bersenyum bludak
Racun dunia munafik membara dalam hatinya
Bau tak sedap muncul dalam ribuan hariaanya
Sayang Cuma semu saja
Hanya uang penolong baginya
Cemburu senjatanya melawan segala keabadian
Cinta kesombongan yang di cintainya setengah mati
Toh !! Tuhan tak tidur, baginya Tuhan cerobong asap
Sampah hasil kerjanya
Mereka tersipu-sipu karena bola panas yang ditangannya
Gitaris tua
Badan penuh duka rasanya
Bidak sejarah terus mengumul bagi gitaris tua
Usia senja telah bersahabat bagi dia
Legendaris disandangnya
Cuh karya-karyanya menyampaikan kabar-kabar hati bagi generasi berikutnya
Tingkah-lakunya bersenadung bak waktu muda
Macet
Oh Jakarta ulahmu begini
Baginya memandangnya wajah makin sesak bagi mendiami
Hukum apa yang harus di berikannya
Aturan hanya isu-isu belaka
Makin hari menjadi-jadi
Tak ada jawaban di telinga penduduknya
Harapan jakarta akan sirna
Ke ulungan menghinggap kemacetan saja
Tak ada hari esok yang mengenakkan saja
Jabatan hanya sebatas pakaian yang dikenakan untuk meracuni
Kemacetan disandangnya, tak mengukiri tuk mencari sesuap nasi saja
Hati siapa yang tak terpuka olehnya
Hirup-pikuk saja yang di gandrungi Jakarta
Cinta atas nama
Betapa mudahnya orang meletakan cinta di atas nama
Hasutan bukanlah akhir dari cinta
Mukrimlah disandangnya
Jujur saja cinta atas nama , bagaikan selembar kertas di mata hukum
Cinta perlu penyajian abadi
Oh dinda aku tak mau cinta diatas nama ,itu mempermalukan harapanku saja
Cinta harus diatas segala-galanya
Buih cinta itu hasrat abadi
Jikalau badai menerjang , mana mungkin cinta diatas segalanya
Petuah ulung
Laksana bulan dan matahari berkawan
Hasrat petuah hanya , kemapuan menghitung hari-hari diatas kemalangan
Bila esok hari petuah pasti, tak menginkar janji abadinya
Sungguh awal dan ahkir tak ada beda bagi dia
Untuk ku dan dia seimbang
Tak mencuri kehebatan sejati
Berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun aku merindukan dan melalang buana petuah abadi
Disana hidup di bawanya di tengah samudra tenang
Irama dan harapan petuah hanya gambaran belaka
Sungguh aku terlena dan terpukau oleh petuah ulung
Langkah kematian
Inikah langkah orang bodoh
Disana penuh kebohongan
Penjara paling abadi, saat dunia kiamat
Hati orang bodoh terpikat olehnya
Jiwa orang bodoh mati dalam sekejap saja
Pintu neraka di bukanya, untuk disajikan
Bulan dan matahari malu karena langkah orang bodoh
Jabatan duniawi disandangnya selama-lamanya
Takkabur buah semanis bibirnya
Hujatannya perilakunya penuh magis dan kecurangan
Mentari selalu mencibirnya
Pagi pun adalah harapannya tidak semestinya
Sekilat petir ditelinga orang kejujuran
Langganan:
Postingan (Atom)