Jumat, 29 Oktober 2010

Anugerah
Sebuah tanah lapang yang jauh dari hirup-pikuk manusia
Disana betapa besarnya tuhan
Jika itu ada, mungkin manusia selalu mengemis di jalan-jalan Tuhan
Oh apa itu engkau disebut anugerah
Tak terhitung oleh hati manusia dengki



Ibu
Oh ibu , aku risau ingin duduk dipangkuanmu

Aku kadang cemas, ahkir dunia
Matamu dan senyummu bertaburan terharu
Saat aku teringat wajahmu, aku memburu cintamu yang tak tergadaikan
Semangatmu tuk membangun keluarga , senyawa pun tak terukur oleh garis tanganku
Bila aku menemuimu , aku ingin berbahagia bersama engkau yang jauh dari pandanganku
Oh ibu .. engkau malaikatku, hukumlah aku anakmu yang penuh dosa
Sekarang kakakku melupakan engkau
Semasa engkau hidup banyak kenangan emas yang ku miliki tuk bekal ku untuk mengarungi lembah jurang kehidupan
Semoga tiga tahun wafat engkau punya yang aku punya hubungan aku dan surga
Selamat jalan ibu , arwahmu tenang di sisi Tuhan maha esa




Hysteria

Itu komunitas amat jadul
Luapan sajak melapang dada penyair
Tak cemburu buta dalam lakon-lakon mengemaskan
Amdulilah kata orang muslim, jabatan secarik melempar upah-upah kredo kecil yang mungil dan lucu
Bila ada waktu , bisa bercerita takwakalah, jenjang tak usah ribut-ribut
Upan nasi , pasti ada di jalan allah
Ahkirat jalan terahkir bagi umat manusia
Lah jangan ambil pusing doang dong!!!
Para anggota hyisteria , misteri bagi kaum muda yang sipu-sipu







Labirin kehidupan
Keajaiban terhempas dari citra allah


Mahluk bertekut lutut dalam ukir-ukir alam semesta

Carita
Oh carita tubuhmu yang elok
Bak bunga mawar mekar dalam tanah subur
Carita itu manis dan centil
Gimana aku gumun dengan dia sok asoi
Tiada duanya bung
Carita engkau dambaan hatiku
Sewaktu aku SMA
Aku ingat ketika cicin kita di simpan rapat-rapat dalam mulutmu

Kaca mata harlielusie
Ungkapkan tetes air mata jatuh dalam benak seniman
Raja seniman menggeger negeri ini
Waktu melambaikan menit dan detiknya daiatas segalanya
Umur boleh pergi, jiwa tak boleh pergi


Wanita berjilbab

Amat soleha
Patuh ama sang lelaki
Kehangatan keluarga makin tercurahkan
Aku boleh meminangnya si dia
Hati abang pada dia
Bunga desa menyejukkan jiwa yang sedang bercinta
Harga dirinya tak pernah haram atau terluka oleh dosa











Lara jiwa

Betapa perih jiwa berlumuran dosa
Hidup penuh luka-luka belaka
Oh ini yang dirisaukan jiwa
Semangat menanti kemengan sia-sia belaka
Jawaban tak memenuhi kedamaian sejati
Pilu dan lumpuh , yang memendam semua itu
Hai jiwa mengapa kau terasa sedih
Laramu seperti apa?
Jangan simpan laramu itu, bagikan juga semua terpanggil bagimu




Alam mekah
Ribaan hati haus akan pertobataan
Seluruh umat muslim dunia menimba ilmu kehidupan abadi
Oh manusia itu, batu sandungan dosa
Ridho allah mengemuka di bumi penuh kejahatan


Perjalanan manusia
Betapa nestapa manusia
Daging dan darah meronta-ronta
Saat dilahirkan alam yang fana
Keinginan dan nafsu jabul mengelilingi hatinya
Berias duri dan air mata
Setan menghunus pedang diatas debu manusia
Hanya kematian tersipu-sipu
Kedukaan berpesta pora
Duri kegelapan memuja-muja harta dunia
Kemabukkan mejamur saat penatian kematian manusia
Kekuasaan kematian membayar darah dan daging





Manusia bernazar


Tak mungkin manusia bernazar pada Tuhan
Nafsu adalah tuan bernazar manusia
Cerita nazar manusia kepada Tuhan penuh kebohongan



Gitar

Pada waktu dipetik bernapas nada-nada cinta
Jika ini sebuah kenikmatan tertinggi
Pasang surut nada-nada indah , membuatku tersurut hati
Wahai kawan mainkan gitarmu
Jangan lupa salam bagi pemusik jalanan

Penipu
Dimana dikau bersarang rumah rakyatmu
Jangan engkau mengegoda dan mencari muka di depan rakayatmu
Mukamu bak air comberan yang lebih hina dari banyak orang
Pikiranmu sangat melejit kemarahan banyak orang



Luka

Itu rasa bahagia,cinta tanpa luka rasanya hambar
Oh luka mengakat cinta berbahagia
Jangan harapkan pada luka cemburu
Biar cinta menari-nari dalam luka dan kehangatan
Rasa perih itu melepaskan air mata luka itu sendiri
Sahabat luka penuh makna paling mendalam
Luka tak bisa dibayar oleh apapun








Benang kusut


Bermahkota makna kehidupan
Itu hanya sajak-sajak pembual
Benang kusut dalam rantai kehidupan menebar aneka harapan tak putus
Biar bibir membenahi benang-benang itu
Disana hati insan manusia di uji dalam ujung lika-liku jaman
Anak kecil tak tahu memberi prisai pada benang kusut




Hujan
Mengapa engkau menangisi diriku?
Air matamu menelaah daku dalam kehidupan yang sulit ini
Terimakasih hujan engkau sahabatku yang baik hati
Engkau mewarnai dunia dengan air matamu yang dingin dan sejuk




Azab manusia

Diatas kertas tak seputih dulu lagi
Kehidupan makin muram, banyak jatuh sakit jiwa
Api neraka menyambutnya, hayal manusia melepaskan kehidupan keabadian
Jiwa merengengek pengampunan di rumah allah
Nurani manusia telah mati , siapa yang mau menerima dia sebgai sahabat baik



Jeritan abadian
Melejit saat di timang-timang kedustaan
Keibuan dosa mencampak dia dalam dua kata “ tamak”, “cemburu”
Keborokkan wajah kita , tak mungkin jatuh dalam nasubari kedamaian
Seribu tahun lamanya , tak seorang pun tahu dalam nista yang dalam
Alam pun tahu isi hati manusia penuh jimat-jimat dosa
Rasangan harapan tak bisa terbit lagi, aku duduk dibangku neraka dan merenungkan arti sebuah hambar jiwa
Jika sebuah orang soleh mungkin itu hanya jalan menuju kesucian, jangan lupa badani membiarkan rapuh dalam segala hal
Seorang petuah menjawab hal-hal yang miring bagi kita , lupa akan doa dalam balutan dosa
Masa-masa yang penuh ahklak, jangan di tuduh dalam sengatan tobat tipuan




Lingkaran kekusukkan

Dosa di rajamnya
Jiwa luka di sucikan amalnya
Betapa segar menghirupkan udara-udara segar di waktu pagi
Iman dan takwa mengendalikan nafsu yang fana
Kebusukkan nafsu teruai dalam doa
Wajah-wajah suci bersinar menerangi hati yang haus
Lontaran keabadian menghunus bila ada yang mengerti
Haram rasa lupa akan sholat dan membiarkan dirinya tumbuh dalam dosa dan penipu




Pasungan dosa
Dunia penuh hardik
Hari-hari penuh diusta
Bumi makin panas
Konfik makin meraja di atas manusia





Haluan cinta
Cinta itu bukan seorang pengemis
Cinta adalah seorang saudagar kaya yang datang menawarkan harapan masa depan
Cinta penuh keromatisan , sungguh asoi di mata dunia dan aku
Dunia akan buta pengetahuan cinta
Mesiu masa depan

Di puja-puja jiwa suci
Khayangan merestui perjalanan seorang jiwa pertapa
Misi dan visi masa depan akan terlaksana laksana perdana menteri dan ratu memperkuat raga dan jiwa
Tangan Tuahn melemparkan hadiah ke bumi
Oh ini tak mungkin




Panasnya kritik

Bak bola panas jatuh pada orang tidak bukti
Hati siapa yang mau di cacimaki batinnya
Suara guntur meledak tiba-tiba di depannya
Tak bersahabat dengan ahklak orang yang miring hatinya
Inikah namanya bersahabat, lancarkan meriam-meriam kecil
Nadir jangan kau pandang teman
Telah sirna dosa si cemburu buta
Jika mereka mendengar meriam ikan-ikan kecil yang lapar





Antologi jiwa
Seribu jiwa melunaskan hasrat pada dunia kelam

Raja seharian memikir harapan dan kemenangan fana

Luka merawat jiwa yang ingkar janji

Seribu bayangan , seribu kegelisahan

Waktu melemparkan jiwa terkurung kemiskianan




Pemimpin kalap

Rakyat jatuh sakit

Betapanya aku memilih dia dengan akal tumpul

Seedan-edan itu pemimpin aku

Ruas ekonomi di pikir muluk






Hukum rimba politik

Sahaya memuja kemenangan sia-sia

Biduan rakyat menjadi bisu

Harga martabat bangsa , keluar kartu merah

Bencana korupsi adalah agenda utama paling utama

Rakyat tersipu-sipu karena tak punya apa-apa

Bola liar tak tahu arah

Agenda asing berlomba-lomba dalam negeri mati kutu










Gila

Banyak orang lupa ,akan statusnya

Hatinya ingat gila, cemburu sama uang

Jabatan sebagai senjata tumpul

RSJ Magelang udah penuh dengan orang gila

Mungkin negeri ini milik orang gila aja


Apa-apa harus uang gila

Mikir-mikir biar untung buntung

Rumah rakyat sarang orang gila bukan anggota DPR


Kok minta anspirasi sama orang gila





Anak burung
Ini milik siapa?
Alam telah menyediakkan bagi kecantikkan alam
Mahluk paling di segani oleh manusia
Jangan kau bunuh mereka
Mereka juga sahabat kita





Ayam-ayam kate STIBA UKSW dan SMA Tarakanita magelang


Paha sangat mulus
Wajahnya melebihi dewi bulan
Satu-satu bajunya lebih seksi, walaupun muslim ato kristen lupa-lupa ingat keong racun ato trio macan
Ufuk pagi, aku telah menanti mereka
Tiap malam aku menjemput mereka di tamanan mini
Kalung –kalung ayam kate terbuat mutiara-mutiara asal jepang
Malam jumat suster ngesot , sinderblolong cemburu sama aku
Aku dituduh selingkuh






Natal

Telah tiba, salju turun dari langit abadi

Hati manusia menjadi dingin

Natal itu mengembirakan jiwaku

Kado-kado yang terindah tersedia bagi yang berbuat baik

Iman dan harapan telah nyata dalam dunia kelam

Udara dingin menyambut dengan meriah











Idul adha

Kesucian umat manusia teramat penting

Para haji telah menghembuskan noda dosa kepada Tuhan

Nasar manusia telah dibayar lunas

Kermukaan manusia telah hanyut dalam bersikir di tanah suci

Nabi ibrahim menelaah arti sebuah kehidupan berkorban




Phk
Apa aku seorang yang dungu
Apa nasibku selanjutnya untuk menakahi keluargaku
Aku tak tahu berbuat apa dengan kercerdikkanku ini
Aku hanya manusia sederhana, talentaku hanya jadi buruh pabrik
Upah dan modal bodol , membuat aku bingung di tengah jalan
Sahaya minta tolong sama siapa ?
Aku kata orang seorang pengemis




Pekerjaanku


Uang yang kudapatkan jadi terkam keluargku
Jalan-jalan yang ku tempuh perih
Inflasi makin memucak
Wajahku juga pucat
Aku seorang pegawai yang selalu cemburu sama para kolomerat
Uang lima puluh ribu itu upahku tiap jam
Apa ini cukup
Hanya nasi kucing yang bisa kubeli
Aku seorang paling sengsara
Sahabat-sahabatku suka menipu dang mencemooh aku






Pacarku

Aku malu menyatakan cinta padanya

Apa pacarku mirip banci?

Aku gak naksir sama selai pacarku

Muka pacarku tak taruh di lemari kontrainer

Aku bisa berlabuh pada dia

Kamis, 07 Oktober 2010

Luapan kemarahan alam sesmesta

Para dewan mengadangkan sidang di angkasa, betapa gawat bumi ini penuh dosa kecemburuan hati manusia yang penuh tamak
Alam mengibaskan mahluk paling kecil yaitu anak manusia yang tak pantas disayangan
Ombak laut dan gempa bumi menelan semua kejahatan
Jikalau ini nasib manusia yang tak patut hidup hanya merusak alam kediaman mereka
Alam pun, tak patuh pada manusia
Para dewa hanya menyaksikan kesusahan yang sudah terlanjur karena ulah manusia sendiri
Angin topan pun beriang-riang dalam pesta penghancuran alam sesmesta




Keperawanan wanita
Keperawanan wanita adalah bagian cinta seorang perempuan
Keperawanan wanita menghunuskan hati seorang pria
Naluri wanita penuh ketulusan oh ini nama musizat dari Tuhan
Terimakasih keperawanan wanita
Telah melahirkan aneka harapan cinta baru
Kesungguhan cinta seorang wanita
Muncul dalam dua detik ingatanku



Kemurkaan negeriku
Hati seorang pemimpin telah murka dalam sejarah
Rakyat hanya jadi madu dan menelan pil pahit
Korupsi sebuha kemurkaan yang biadab
Mati rasa lengan rakyat



Batik
Batik kahanan jiwa nenek moyang
Membatik banyak jejak-jejak dimasa lampau ditemukan
Ruas-ruas kehidupan yang unik dapat diljelajahi pada masa sekarang
Apa generasi bangsa menoleh ke belakang lewat membatik
Jangan risau dengan keagungan sebuah lukisan membatik


Kicauan burung
Saat pagi buta alam memberi suprises suara burung
Hatiku tenang , bak alam bersahabat akrab
Alangkah indahnya manusia melestarikannya
Oh Tuhan Engkau maha kaya
Kicauan burung ………
Alam semesta tak bisa ditandingi manusia
Alam selalu bersahaja
Irama kicauan burung beda denagan burung pelihara manusia


Pemerintah bodong


Begini hidup di negara haus keadilan, tawuran selalu naik darah
Luka maupun suka , wajah makin marah
Jabatan penuh bom-bom korupsi
Uang tak pernah malu
Pertengkaran dan suka mau sendiri makin menjerat lidah rakyat kecil
Segelintir pedang selalu taruhkan nyawa orang-orang kecil
Pikiran makin tajam, mata makin buta
Oh jangan negeriku …oh jangan negeriku rusuh
Kesejahteraan mengudik dalam pikiranku
Betapa maksiatnya , janji palsu meriak maling padaku
Sahabat-sahabatku ingin memejamkan mata sebentar susah
Oh rasa kikir selalu terngiang dalam hati dan batin orang kecil


Lentera
Saat aku belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah di rumah , lentera mungil menemani aku

Lentera adalah sahabat aku saat untuk menggapai gerbang masa depanku

Ayahku tidak mampu membayar listrik, maka itu ayahku membeli lentera yang murah dan mungil

Sungguh luarbiasa jasanya, daripada teman-temanku yang mampu membeli listrik
Aku sangat terharu pada pengobarnan lentera mungil dan ayahku

Harapan nanti, lentera mungil adalah alat pacu aku tuk belajar lebih giat dalam membuka mata dunia bahwa aku bisa



Sahabat rajawali

Seandainya aku punya sahabat seperti rajawali
Betapa luar biasa aku

Ya aku memang aku bukan rajawali
Sahabat bukan musuh
Oh rajawali, kau sahabat paling gagah dan perkasa

Engkau maha tahu , jika aku berada dalam menjelajah
Engkau terbang tinggi , bak menyihir mataku yang terbatas
Jika aku dan negaraku seperti aku dan dirimu , mungkin negarakuku akan makmur dan damai
Kemiskinan akan menyingkir jauh-jauh
Oh sahabatku dalam impianku

Senin, 04 Oktober 2010

Me lafalkan cinta
Hati tak pernah tawar dalam gelap gulita
Seandainya cinta dilafalkan cinta
Mungkin keadamaian muncul dalam keabadian
Jika tidak melafalkan cinta rasanya gersang
Dua sejoli melafalkan cinta dimasa depan




Lekas sembuh bangsaku

Harapan rakyat lekas sembuh
Bangsaku tak kunjung sembuh dari KKN
Dimana kesalahan anak bangsa membawa bangsaku dalam penyakit tak ada obatnya
Bulir KPK tak ada manfaatnya untuk bangsaku sakit parah
Dimana-mana sudah parah
Tinggal pasrah saja pada maha kuasa
Luka sudah terobati dengan banyak cara
Kemiskinan bangsaku tersurut oleh dera koruptor muncul dalam permukan publik
Hanya mati atau tidak mati dalam sangkar burung utan






Penjajahan jiwa

Mendera berdarah merah putih jatuh dalam tanah kapitalisme
Rakyat menunduk kepala
Betapa luka dan duka sampai saat ini
Perut-perut rakyat tak kenyang oleh malapetaka
Tanah jajahan dirundung oleh terorisme
Mengapa saat ini harus terjadi?
Sang patriot dan elit politik bekerja demi keagungan bangsa yang merdeka
Sahaya memuja kehidupan membawa masa-masa akan datang
Ribaan rindu akan cahaya yang tak terlihat dari jauh demikian
Tuhan memanggil kami tuk memecahkan banyak masalah
Penjajahan kapitaslisme dan neoliberalisme gelagak membunuh jutaan angan-angan anak bangsa yang bangga akan kehidupan masalah lalu
Sepuluh tahun reformasi mengubah pemikiran ribuan anak bangsa yang jujur di tengah samudra api neraka dunia
Oh nasib menjadi malapetaka begini
Kapan kita merdeka lagi
Kapan perahu kemakmuran singgah di Indonesia
Apa Indonesia tenggelam dalam masa-masa kelam seperti ini
Bangku koruptor menginjak-injak martabat anak bangsa
Ribaan anak jalanan dan pemuda-pemudi jatuh di tangan pengganguran






Ikhlas
Untaian kata tak terucap dan tidak menyakiti hati raga siapa pun
Luapan lumpur kedamaian yang ter sirat dalam magma batin manusia
Jangan risau kawan disana kawan tersembunyi keagungan manusia
Hai kawan menjelajah bumi ini harus di meteraikan keikhlas
Ibarat seorang ibu tak minta apa dari anak
Bila ini tersampaikan pada dunia, mungkin sebuah pemandangan yang indah dalam kehancuran cakrawala yang terusik-usik tangan manusia yang jahil
Harta keikhlasan sebuah harta berhaga sampai ahkir hayat manusia



Tuhan berikan aku gadis pilihanMu

Aku seorang perantau tiga jaman
Sahaya memandang hidup , tak banyak kebahagiaan yang kuharapkan
Dari Putri Lestari, Agustina Risa, Kiki kurniawati, Jovita Siwi, Valentina pusti dan terahkir ku kenal terahkir Dian hening dalam kubangan hati aku
Aku tak menuntut mereka memilih aku, aku hanya berharap pada mereka ?
Apa susah untuk menjadi milik mereka
Seandai Tuhan menjodoh dari mereka mungkin, aku bersenadung mimpi beraroma bunga mawar yang turun dari Surga
Dimana pencerahan cinta telah dilebur oleh perkawinan sejatinya
Biar ombak nafsu cinta membawa aku bahagia
Ini gerbang yang mencurahkan cinta pada dia
Aku hanya cium cumbu pada seorang tak lain aku sakit jiwa karena gadis pilihan Tuhan




Penampakan aku diantara dewi-dewi

Aku apa seorangan arjuna mencari kegantengan
Hati tergusar oleh kemolekkan para perawan bakery
Aku takhayal tukul arwana, muka apa yang berlebihan di antara para kupu
Sowat aku gila karena para perempuan
Aku asli naksir mereka, aku takut jatuh harga diri dalam kaum adam
Aku lebih baik mati, daripada disukai oleh para wanita
Oh ajeng kirana, aku takut menyelubungi cantikmu
Oh kaum eva memandang aku lebihdaripada dewa zeus
Kaum hawa penghalang bagi aku
Aku kadang mencuri dan tersungkur wajah-wajah para kaum hawa
Wanita menghasilkan madu yang disukai oleh para pria
Dalam payudara muncul aneka hiasan yang bin ajaib
Ibu muda itu yang rawan cinta penuh kencumbu





Nafsu wanita
Ular berludak membajak cinta seorang pria
Sahaya memuja dewi bulan
Rayuan cinta tumbuh dalam semak-semak laki-laki
Niscaya ular berludak menganga dalam gelap dunia benang hitam
Luka cinta seorang pria pahit mendalam








Negara neraka

Seonggok ricuh terus menderu
Apa jadinya negara ini
Upah pekerja , tak mencukupi perut tiap hari
Nasi aking dan demotrasi mencukupi akal sehat menipu
Para dewan menawarkan diri dalam jeruji KKn
Mungkinkah ini sebuah lukisan melukai lawan dan kawan
Aku tak bisa melawan mereka


Cinta
Cinta itu suci
Betapa cinta itu suci, melambung sampai ke angkasa
Jiwa manusia dimilikinya, jangan kau lupa akan cinta itu
Kesucian cinta mengugah hati siapa yang mau mengaduh perasaan
Hai cinta itu suci bertekuk lutut, membawa keindahan yang tak pernah habis
Oh cinta kau sangat di agung-agung sampai ke penjuru bumi
Cinta itu tak pernah risau






Sajak-sajak islami

Syair yang mengugah hati manusia
Kurindu pada bulan ramadhan
Akan datangsaaepotong syair islami,menimbulkan harapan akan datang bahagia yang kekal









Mimpi anak bangsa meradang

Sehentak bermimpi dalam sejahtera
Teror bom belum mereda, jangan melihat belakang
Kemiskinan juga belum kunjung sembuh
Harapan masih ada
Oh betapa susahnya menyampaikan kabar baik bagi anak-anak bangsa yang cerdas
Wahai anak bangsa berjuanglah tak jemuh-jemuh dalam sangkar pancasila
Wahai anak bangsa dalam gedung pusaka rakyat jangan takut
Percayalah pada Tuhan , dan berbesarhatilah pada negara NKRI