Anugerah
Sebuah tanah lapang yang jauh dari hirup-pikuk manusia
Disana betapa besarnya tuhan
Jika itu ada, mungkin manusia selalu mengemis di jalan-jalan Tuhan
Oh apa itu engkau disebut anugerah
Tak terhitung oleh hati manusia dengki
Ibu
Oh ibu , aku risau ingin duduk dipangkuanmu
Aku kadang cemas, ahkir dunia
Matamu dan senyummu bertaburan terharu
Saat aku teringat wajahmu, aku memburu cintamu yang tak tergadaikan
Semangatmu tuk membangun keluarga , senyawa pun tak terukur oleh garis tanganku
Bila aku menemuimu , aku ingin berbahagia bersama engkau yang jauh dari pandanganku
Oh ibu .. engkau malaikatku, hukumlah aku anakmu yang penuh dosa
Sekarang kakakku melupakan engkau
Semasa engkau hidup banyak kenangan emas yang ku miliki tuk bekal ku untuk mengarungi lembah jurang kehidupan
Semoga tiga tahun wafat engkau punya yang aku punya hubungan aku dan surga
Selamat jalan ibu , arwahmu tenang di sisi Tuhan maha esa
Hysteria
Itu komunitas amat jadul
Luapan sajak melapang dada penyair
Tak cemburu buta dalam lakon-lakon mengemaskan
Amdulilah kata orang muslim, jabatan secarik melempar upah-upah kredo kecil yang mungil dan lucu
Bila ada waktu , bisa bercerita takwakalah, jenjang tak usah ribut-ribut
Upan nasi , pasti ada di jalan allah
Ahkirat jalan terahkir bagi umat manusia
Lah jangan ambil pusing doang dong!!!
Para anggota hyisteria , misteri bagi kaum muda yang sipu-sipu
Labirin kehidupan
Keajaiban terhempas dari citra allah
Mahluk bertekut lutut dalam ukir-ukir alam semesta
Carita
Oh carita tubuhmu yang elok
Bak bunga mawar mekar dalam tanah subur
Carita itu manis dan centil
Gimana aku gumun dengan dia sok asoi
Tiada duanya bung
Carita engkau dambaan hatiku
Sewaktu aku SMA
Aku ingat ketika cicin kita di simpan rapat-rapat dalam mulutmu
Kaca mata harlielusie
Ungkapkan tetes air mata jatuh dalam benak seniman
Raja seniman menggeger negeri ini
Waktu melambaikan menit dan detiknya daiatas segalanya
Umur boleh pergi, jiwa tak boleh pergi
Wanita berjilbab
Amat soleha
Patuh ama sang lelaki
Kehangatan keluarga makin tercurahkan
Aku boleh meminangnya si dia
Hati abang pada dia
Bunga desa menyejukkan jiwa yang sedang bercinta
Harga dirinya tak pernah haram atau terluka oleh dosa
Lara jiwa
Betapa perih jiwa berlumuran dosa
Hidup penuh luka-luka belaka
Oh ini yang dirisaukan jiwa
Semangat menanti kemengan sia-sia belaka
Jawaban tak memenuhi kedamaian sejati
Pilu dan lumpuh , yang memendam semua itu
Hai jiwa mengapa kau terasa sedih
Laramu seperti apa?
Jangan simpan laramu itu, bagikan juga semua terpanggil bagimu
Alam mekah
Ribaan hati haus akan pertobataan
Seluruh umat muslim dunia menimba ilmu kehidupan abadi
Oh manusia itu, batu sandungan dosa
Ridho allah mengemuka di bumi penuh kejahatan
Perjalanan manusia
Betapa nestapa manusia
Daging dan darah meronta-ronta
Saat dilahirkan alam yang fana
Keinginan dan nafsu jabul mengelilingi hatinya
Berias duri dan air mata
Setan menghunus pedang diatas debu manusia
Hanya kematian tersipu-sipu
Kedukaan berpesta pora
Duri kegelapan memuja-muja harta dunia
Kemabukkan mejamur saat penatian kematian manusia
Kekuasaan kematian membayar darah dan daging
Manusia bernazar
Tak mungkin manusia bernazar pada Tuhan
Nafsu adalah tuan bernazar manusia
Cerita nazar manusia kepada Tuhan penuh kebohongan
Gitar
Pada waktu dipetik bernapas nada-nada cinta
Jika ini sebuah kenikmatan tertinggi
Pasang surut nada-nada indah , membuatku tersurut hati
Wahai kawan mainkan gitarmu
Jangan lupa salam bagi pemusik jalanan
Penipu
Dimana dikau bersarang rumah rakyatmu
Jangan engkau mengegoda dan mencari muka di depan rakayatmu
Mukamu bak air comberan yang lebih hina dari banyak orang
Pikiranmu sangat melejit kemarahan banyak orang
Luka
Itu rasa bahagia,cinta tanpa luka rasanya hambar
Oh luka mengakat cinta berbahagia
Jangan harapkan pada luka cemburu
Biar cinta menari-nari dalam luka dan kehangatan
Rasa perih itu melepaskan air mata luka itu sendiri
Sahabat luka penuh makna paling mendalam
Luka tak bisa dibayar oleh apapun
Benang kusut
Bermahkota makna kehidupan
Itu hanya sajak-sajak pembual
Benang kusut dalam rantai kehidupan menebar aneka harapan tak putus
Biar bibir membenahi benang-benang itu
Disana hati insan manusia di uji dalam ujung lika-liku jaman
Anak kecil tak tahu memberi prisai pada benang kusut
Hujan
Mengapa engkau menangisi diriku?
Air matamu menelaah daku dalam kehidupan yang sulit ini
Terimakasih hujan engkau sahabatku yang baik hati
Engkau mewarnai dunia dengan air matamu yang dingin dan sejuk
Azab manusia
Diatas kertas tak seputih dulu lagi
Kehidupan makin muram, banyak jatuh sakit jiwa
Api neraka menyambutnya, hayal manusia melepaskan kehidupan keabadian
Jiwa merengengek pengampunan di rumah allah
Nurani manusia telah mati , siapa yang mau menerima dia sebgai sahabat baik
Jeritan abadian
Melejit saat di timang-timang kedustaan
Keibuan dosa mencampak dia dalam dua kata “ tamak”, “cemburu”
Keborokkan wajah kita , tak mungkin jatuh dalam nasubari kedamaian
Seribu tahun lamanya , tak seorang pun tahu dalam nista yang dalam
Alam pun tahu isi hati manusia penuh jimat-jimat dosa
Rasangan harapan tak bisa terbit lagi, aku duduk dibangku neraka dan merenungkan arti sebuah hambar jiwa
Jika sebuah orang soleh mungkin itu hanya jalan menuju kesucian, jangan lupa badani membiarkan rapuh dalam segala hal
Seorang petuah menjawab hal-hal yang miring bagi kita , lupa akan doa dalam balutan dosa
Masa-masa yang penuh ahklak, jangan di tuduh dalam sengatan tobat tipuan
Lingkaran kekusukkan
Dosa di rajamnya
Jiwa luka di sucikan amalnya
Betapa segar menghirupkan udara-udara segar di waktu pagi
Iman dan takwa mengendalikan nafsu yang fana
Kebusukkan nafsu teruai dalam doa
Wajah-wajah suci bersinar menerangi hati yang haus
Lontaran keabadian menghunus bila ada yang mengerti
Haram rasa lupa akan sholat dan membiarkan dirinya tumbuh dalam dosa dan penipu
Pasungan dosa
Dunia penuh hardik
Hari-hari penuh diusta
Bumi makin panas
Konfik makin meraja di atas manusia
Haluan cinta
Cinta itu bukan seorang pengemis
Cinta adalah seorang saudagar kaya yang datang menawarkan harapan masa depan
Cinta penuh keromatisan , sungguh asoi di mata dunia dan aku
Dunia akan buta pengetahuan cinta
Mesiu masa depan
Di puja-puja jiwa suci
Khayangan merestui perjalanan seorang jiwa pertapa
Misi dan visi masa depan akan terlaksana laksana perdana menteri dan ratu memperkuat raga dan jiwa
Tangan Tuahn melemparkan hadiah ke bumi
Oh ini tak mungkin
Panasnya kritik
Bak bola panas jatuh pada orang tidak bukti
Hati siapa yang mau di cacimaki batinnya
Suara guntur meledak tiba-tiba di depannya
Tak bersahabat dengan ahklak orang yang miring hatinya
Inikah namanya bersahabat, lancarkan meriam-meriam kecil
Nadir jangan kau pandang teman
Telah sirna dosa si cemburu buta
Jika mereka mendengar meriam ikan-ikan kecil yang lapar
Antologi jiwa
Seribu jiwa melunaskan hasrat pada dunia kelam
Raja seharian memikir harapan dan kemenangan fana
Luka merawat jiwa yang ingkar janji
Seribu bayangan , seribu kegelisahan
Waktu melemparkan jiwa terkurung kemiskianan
Pemimpin kalap
Rakyat jatuh sakit
Betapanya aku memilih dia dengan akal tumpul
Seedan-edan itu pemimpin aku
Ruas ekonomi di pikir muluk
Hukum rimba politik
Sahaya memuja kemenangan sia-sia
Biduan rakyat menjadi bisu
Harga martabat bangsa , keluar kartu merah
Bencana korupsi adalah agenda utama paling utama
Rakyat tersipu-sipu karena tak punya apa-apa
Bola liar tak tahu arah
Agenda asing berlomba-lomba dalam negeri mati kutu
Gila
Banyak orang lupa ,akan statusnya
Hatinya ingat gila, cemburu sama uang
Jabatan sebagai senjata tumpul
RSJ Magelang udah penuh dengan orang gila
Mungkin negeri ini milik orang gila aja
Apa-apa harus uang gila
Mikir-mikir biar untung buntung
Rumah rakyat sarang orang gila bukan anggota DPR
Kok minta anspirasi sama orang gila
Anak burung
Ini milik siapa?
Alam telah menyediakkan bagi kecantikkan alam
Mahluk paling di segani oleh manusia
Jangan kau bunuh mereka
Mereka juga sahabat kita
Ayam-ayam kate STIBA UKSW dan SMA Tarakanita magelang
Paha sangat mulus
Wajahnya melebihi dewi bulan
Satu-satu bajunya lebih seksi, walaupun muslim ato kristen lupa-lupa ingat keong racun ato trio macan
Ufuk pagi, aku telah menanti mereka
Tiap malam aku menjemput mereka di tamanan mini
Kalung –kalung ayam kate terbuat mutiara-mutiara asal jepang
Malam jumat suster ngesot , sinderblolong cemburu sama aku
Aku dituduh selingkuh
Natal
Telah tiba, salju turun dari langit abadi
Hati manusia menjadi dingin
Natal itu mengembirakan jiwaku
Kado-kado yang terindah tersedia bagi yang berbuat baik
Iman dan harapan telah nyata dalam dunia kelam
Udara dingin menyambut dengan meriah
Idul adha
Kesucian umat manusia teramat penting
Para haji telah menghembuskan noda dosa kepada Tuhan
Nasar manusia telah dibayar lunas
Kermukaan manusia telah hanyut dalam bersikir di tanah suci
Nabi ibrahim menelaah arti sebuah kehidupan berkorban
Phk
Apa aku seorang yang dungu
Apa nasibku selanjutnya untuk menakahi keluargaku
Aku tak tahu berbuat apa dengan kercerdikkanku ini
Aku hanya manusia sederhana, talentaku hanya jadi buruh pabrik
Upah dan modal bodol , membuat aku bingung di tengah jalan
Sahaya minta tolong sama siapa ?
Aku kata orang seorang pengemis
Pekerjaanku
Uang yang kudapatkan jadi terkam keluargku
Jalan-jalan yang ku tempuh perih
Inflasi makin memucak
Wajahku juga pucat
Aku seorang pegawai yang selalu cemburu sama para kolomerat
Uang lima puluh ribu itu upahku tiap jam
Apa ini cukup
Hanya nasi kucing yang bisa kubeli
Aku seorang paling sengsara
Sahabat-sahabatku suka menipu dang mencemooh aku
Pacarku
Aku malu menyatakan cinta padanya
Apa pacarku mirip banci?
Aku gak naksir sama selai pacarku
Muka pacarku tak taruh di lemari kontrainer
Aku bisa berlabuh pada dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar