Jumat, 25 Juni 2010

I fully korupsi
Ah itu hanya opini
Jeritan rakyat makin I fully korupsi
Makin pedekate , jer basuki mawa bea
Mbah surip hidup lagi
Apa mbah surip dukung lagi







Sayang
Oh sayang … itu kata yang teruraikan dalam hati
Dalam sekejap aku ingin menuai cinta
Harapan malam akan tiba saatnya
Oh begitu mudah terucap kata sayang
Rindu plus sayang
Wahai …. Wanita pria bersatu
Allah akan melihat ini indah
Jawab sayang dalam pandangan senyum dan memukau
Inikah yang yang dinatikan kita semua
Hu…….bulan dan sepasang merpati telepati dalm sekejap mata




Pesta perkawinan
Hu….. malam ini yang indah
Hiasaan bunga merangkaikan hanya satu kata “ hati”
Tak seindah dengan perjalanan yang panjang melupuhkan seorang wanita
Jujur saja aku telah mengenal dia sejak dulu
Harapan malam ini hanya untuk dia
Wanita bidadari yang kupilih itu butir-butir cinta abadiku
Bulan purnama memamdang jauh dari tempatnya
Hirup-pikuk pesta ini sangat memukau para undangan
Biar waktu yang merestui kami selamanya


Janda resita Gagasmedia


Andai aku tahu dia janda
Apakah perasaan aku pada dia
Saat dia memandang wajahku
Aku tak tahu harus menjawab balasasn
Ah Tuhan mungkinkah ini rasa cinta dengan janda
Apakah luhurku seperti ini
Waktu yang kukenal mungkin terlalu cepatnya
Harapanku masihkah ada pada dia
Matanya menyilaukan cinta




Suhu kerukunan makin pudar
Hawa nafsu pemimpin bak raksasasa
Rakyat kecil jadi tumbal
Sungguh miris jabatan di jadikan judi
Maslah rakyat bukan rekayasa
Hirup-pikuk kemiskinan hanya sumbu
Oh pedihnya aku melihat
Para gayus menuai hasil dari jeritan rakyat
Apakah mereka tidak ingat bawa dunia ini fana
Jutaan rakyat bak semut yang tidak kelihatan
Apakah ini namanya reformasi atau hanya mulut buaya para gayus








Nyanyian anak jalanan
Ditengah pasang surut ekonomi, para raden tak sadar atas sindiran
Nyanyian anak jalanan hanya hirup-pikuk badai kelaparan
Bunyian seluring kecil pun hanya kandas dalam jalan yang padas
Para raden akan miskin hati nurani
Agama dan moral tak mengubah tingkah laku seorang raden yang tinggi hati
Duri-duri ikan asin jadi harta anak jalanan
Waktu akan menetukkan
Apa dosa nyanyian anak jalanan ditengah badai
Sedikit gula atau gurih garam tak ada gunanya
Hanya hati yang mereka perlukan



Lucu aku
Aku anak mami
Ah itu hal buat bete banget
Aku sama cewek gue disebut abang
Ah itu Cuma masuk angin pacaran
Logis ato gak logis ya!!! Namanya kedeng
Misalnya naik mobil aja , harus naik karpet merah
Ah kampret loh!!! bilanga anak mami
Mak clomabng tunggu!!!! Aku di trotoar
Hi……..hisap madu























Lucunya aku
Aku anak mami Cuma minum susu
Apa aku anak kurang gaul nih!!!
Hee…… pacar bilang aku cemburu buta
Sok kenal tapi, gak kenal cewek manis sisep-sisep madu cewek itu rasanya manis
Huuuu…….. duit muluk , dalah meceng lupa sampe malam
Apalagi ban gembos, apalagi beli tahu gembas-gembos


Musrik
Agama aku comblo
Suka clombang , masuk sumur baru tahu
Hiiiii…… besok malem minggu sama cewek hantu
Wah……… ini lagi kebelet menjeng narsik banget
Kumpul-kumpul keluyuran nanti, sakit demam panggung gembira

Hantu gandul
Apa yang dicari anak gaul !!!!
Sidul lagi bangun tidur tuh !!!!!
Termehek-termehek masuk angin
Bantu doang!!!!


Kumpul –kumpul ayam kate !!!!!!
Sudah lama gak ketemu
Sok jagoan neon
Nanti masuk sumur atao jurang!!!!!
Ah gak pelit atau kena batunya
So itu cari hidup ato hidungnya doang!!!!




Peluit berbunyi
Rangkaian gerbong siap bekerja
Pagi menghampiri
Para tuan-tuan siap menikmati
Alam yang indah dan udara sejuk
Pepohonan hijauan dan sawah menguning akan menyapa
Rute yang dijelajahi penuh teka-teki
Pejalanan nan jauh akan membawa kebahagian
Iringan suara hati akan menuntun jejak jiwa dalam sekejap saja
Lonceng tua akan memberi harapan kemudian nanti
Kereta api tua pun senantiasa memberi yang terbaik
Taman-taman surga periang dalam sekejap
Hati manusia pun seperti itu
Tak ada kata dusta dalam perjalanan menyejukkan









Mendoan ato medua
Hiiiiii… ngaciir!!!
Nomor satu ato sartuday!!!!
Week….weeek!!!!!
Sorrry gak ngerti balas ato malah tawar makin adem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar