Kamis, 23 September 2010

Me lafalkan cinta
Hati tak pernah tawar dalam gelap gulita
Seandainya cinta dilafalkan cinta
Mungkin keadamaian muncul dalam keabadian
Jika tidak melafalkan cinta rasanya gersang
Dua sejoli melafalkan cinta dimasa depan




Lekas sembuh bangsaku

Harapan rakyat lekas sembuh
Bangsaku tak kunjung sembuh dari KKN
Dimana kesalahan anak bangsa membawa bangsaku dalam penyakit tak ada obatnya
Bulir KPK tak ada manfaatnya untuk bangsaku sakit parah
Dimana-mana sudah parah
Tinggal pasrah saja pada maha kuasa
Luka sudah terobati dengan banyak cara
Kemiskinan bangsaku tersurut oleh dera koruptor muncul dalam permukan publik
Hanya mati atau tidak mati dalam sangkar burung utan






Penjajahan jiwa

Mendera berdarah merah putih jatuh dalam tanah kapitalisme
Rakyat menunduk kepala
Betapa luka dan duka sampai saat ini
Perut-perut rakyat tak kenyang oleh malapetaka
Tanah jajahan dirundung oleh terorisme
Mengapa saat ini harus terjadi?
Sang patriot dan elit politik bekerja demi keagungan bangsa yang merdeka
Sahaya memuja kehidupan membawa masa-masa akan datang
Ribaan rindu akan cahaya yang tak terlihat dari jauh demikian
Tuhan memanggil kami tuk memecahkan banyak masalah
Penjajahan kapitaslisme dan neoliberalisme gelagak membunuh jutaan angan-angan anak bangsa yang bangga akan kehidupan masalah lalu
Sepuluh tahun reformasi mengubah pemikiran ribuan anak bangsa yang jujur di tengah samudra api neraka dunia
Oh nasib menjadi malapetaka begini
Kapan kita merdeka lagi
Kapan perahu kemakmuran singgah di Indonesia
Apa Indonesia tenggelam dalam masa-masa kelam seperti ini
Bangku koruptor menginjak-injak martabat anak bangsa
Ribaan anak jalanan dan pemuda-pemudi jatuh di tangan pengganguran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar