Rabu, 04 Agustus 2010

Benalu cinta
Tak sadar akan pekatnya benalu cinta
Semata wayah kita membiarkan begitu saja benalu berkembangbiak
Semalam aku terusik dalam benakku tumbuh benalu cinta
Inikah benang merah selama aku bertengkar dengan dia
Cinta bisa tumbuh dimana saja dan menghilang begitu saja
Serbuk benalu cinta membias yang tak aku harapkan
Oh miskin aku , tentang cinta
Selama ini aku ngemis karena cinta buaya saja, saat itu naruni hati sadar
Bayangan air mata berkaca-kaca, dalam mimpi ku
Surga berganti neraka
Oh benalu cinta… mengapa kau selalu tumbuh dalam cintaku




Malapetaka wakil negaraku


Tiap detik , selalu menggoda
Rakyatku selalu cemburu karena mereka
Hati mereka tak gundah dalam jeritan masalah ada
Mata mereka selalu tertutup , tangan mereka menghempaskan bumi dan langit
Seribu bahasa mereka lontarkan hanya perut gendut
Sedangkan perut rakyatku cacing berpesta pora dalam diri mereka
Rasanya malapetaka akan tiba saatnya
Puing-puing kebahagiaan hanya tinggal kenangan saya
Berapa tahun aku bisa bertahan hidup selama malapetaka wakil negaraku
Mulut demi mulut hanya comberan berkumandang
Gaji rakyat jelanta tak merasa betapa nikmatnya
Nafsu dunia terus menggerus saja dan mengalir di tengah malapetaka telinga wakil negaraku
Tiap hari , hari membingungkan saja, harga naik hanya dahaga yang berada saat ini
Berita kebohongan jadi santet tiap malam
Batin rakyatku terusik nafsu liar
Betapa sempurna malapetaka wakil negaraku














Jodoh petruk

Mungkin Miyabi menyambangi pertuk
Paling muda bagi petruk, asab belum berlangsung lama
Lingkaran empat mata sejoli , merusak tabiab petruk
Bidadari miyabi seluruh ramalan jaman
Tak usah menampar hati warga
The heart to the heart
Bilang saja , waktu akan tiba
Coklat adalah mas kawin yang lumayan mahal jaman majapahit
Infortement pencundang jaman perkawinan miyabi dan petruk
Cuiman pertama dalam bulan purnama ke tiga
Air laut pasang selatan meramaikan pesta itu
Hanya cincin mengikat janji mereka
Alam bawah sadar mereka terjun dalam lovester abadi
Rebana , gamelan,okestra modern mengiringi mereka dalam pelaminan abadi






Kadek napas kasmaran

Cucuran hasrat melegakan hati siapa?
Bangau terbang membawa kenangan yang hinggap dalam hati mas kadek
Setinggi kasmaran berada ,jangan takut
Buah cibiran hanya waktu saja
Oh kadek.. mengapa bernapas dalam kasmaranku
Mungkin masih ingat dalam pikiran dan hatimu
Aku sudah lepas dari napas kasmaran yang engkau buat sendiri bagi aku
Jujur saja aku mengharapkan sesuatu darimu
Biar bangau terbang tinggi diatas napas kasmaran kita


Andai Aku pulang


Andaiku pulang, mengapa engkau sahabat menangis diriku
Jangan engkau hiraukan aku disana
Tuhan telah menghijinkan aku pulang padaNya
Jawablah sahabat risaukan dalam doamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar