Minggu, 29 Agustus 2010

Iman

Seraya orang berpandai , dia seorang beriman tapi, tak punya jiwa jujur
Langit tak merestuinya, bayangan orang itu uang sumber segalanya
Aku pembohong besar, rakyatku mati kelaparan

Aku bandar korupsi beriman pada Tuhan
Ina ilahi….. wau inailahi bangsaku biara bergitu
Aku suka cemburu pada milik orang lain dan nipu hak orang lain

Tuhan tak perlu pada hujannya barang di bumi, sekalipun dia maha esa
Manusia kadang, ditipu diri sendiri atau mau kena tipu piagam Tuhan
Tuhan aja tidak punya piagam yang dalam pikiran manusia

Badai kematian manusia , tidak pernah disadari walaupun , pura-pura suci dalam bulan Ramadhan
Ufuk mentari tidak menghitung amal bakti manusia yang sok beriman itu
Wajah manusia murung dalam penjara sendiri





Perampok

Oh perut aku merampok demimu
Perut kau selalu mengkalahkan segalanya dan cerdik dalam merampok

Perampok bukan saja di daerah , tetapi gedung rakyat sudah bertahun merampok dan membajak harta rakyat
Perampok masih nalar manusia, kalau korupsi berjemaah itu bukan nalar manusia
Setan pun berbuat andil

Jangan menggunakkan alasan gedung miring atau rumah apresiasi , merampok secara diam-diam
Tiap hari rakyat cemburu , ulah perampok revidiwis sejak oder baru menjalar sampai sekarang
Perut lamis penyebabnya, tiada hari perut mengupat saja

Gempa korupsi

Harga-harga sembako meroket, utang negara makin diatas batas nalar
Dimana-mana terjadi perampokkan
Meluntuhkan rasa persatuan antar kelompok
Cemburu sosial makin terasa dimana-mana
Perut antar pejabat beradu isu-isu yang tak memuaskan
Mata rakyat sayup-sayup di tengah gempa korupsi
Walaupun ada bulan Ramadhan dan hari Proklamasi tak bisa membantunya
Inikah nama Surga yang ada di Indonesia


Tukang becak, tukang koran, tukang angkot dan semuanya merasakan gempa korupsi
Malaysia sang pengamat ingin mendadu rasanya di negara namanya”INDONESIA MERDEKA”
Urat-urat nadi menepis harapan lebih sejahtera, tak ada angin segar membawa kehidupan lebih baik

BBM= bantuan banyak mulut





Mudik

Berudik dalam setahun,
Apakah manusia ingat akan mudik abadi?
Mudik itu harus membawa hati yang sabar dan penuh keimaan,
Rayakan mudik dengan tak pernah cemburu pada siapapun?
Setiap manusia akan mudik ke rumah Tuhan
Aku terenyah, tiap tahun aku ingin mudik ke sana
Aliran kasih membawa aku mudik dengan hati cermelang
Oh rindu dengan mudik abadi, manakala setiap orang kangen sama saudara-saudara kampung
Itu kado istimewa bagi aku, jangan berlarut-latut dalam jalur mudik



Puasa

Lapar yang nikmat, ranjau yang nikmat harus kita sudahi
Lihat yang miskin bertahun lapar krisis ekonomi
Jangan risau atau ngigau dalam hari-hari ini
Cemburulah dan tanyakan dirimu pada Allah maha besar
Berpuasa dan bersedekah pada Dia Maha Tinggi
Berdoalah bila dosa mengusik-usik pikiranmu sekejap dalam dunia fana ini
Oh puasa …. Oh puasa .. rahmat yang paling nikmat
Nafsu akan tawar dalam diri manusia kerdil




Enggan

Pemimpinku enggan turun tahta
Siapa yang mengalah?
Mengapa rakyat mengemis dalam hari yang kelam
Penumpang enggan menyapa para pengamen dan pengemis
Perjalanan jauh di mata hati
Tak tau sirna matahari enggan turun dari kaki langit
Kebahagian , tak bisa ter curahkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar