Minggu, 01 Agustus 2010

Cinta atas nama

Betapa mudahnya orang meletakan cinta di atas nama
Hasutan bukanlah akhir dari cinta
Mukrimlah disandangnya
Jujur saja cinta atas nama , bagaikan selembar kertas di mata hukum
Cinta perlu penyajian abadi
Oh dinda aku tak mau cinta diatas nama ,itu mempermalukan harapanku saja
Cinta harus diatas segala-galanya
Buih cinta itu hasrat abadi
Jikalau badai menerjang , mana mungkin cinta diatas segalanya














Petuah ulung


Laksana bulan dan matahari berkawan
Hasrat petuah hanya , kemapuan menghitung hari-hari diatas kemalangan
Bila esok hari petuah pasti, tak menginkar janji abadinya
Sungguh awal dan ahkir tak ada beda bagi dia
Untuk ku dan dia seimbang
Tak mencuri kehebatan sejati
Berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun aku merindukan dan melalang buana petuah abadi
Disana hidup di bawanya di tengah samudra tenang
Irama dan harapan petuah hanya gambaran belaka
Sungguh aku terlena dan terpukau oleh petuah ulung



Langkah kematian


Inikah langkah orang bodoh
Disana penuh kebohongan
Penjara paling abadi, saat dunia kiamat
Hati orang bodoh terpikat olehnya
Jiwa orang bodoh mati dalam sekejap saja
Pintu neraka di bukanya, untuk disajikan
Bulan dan matahari malu karena langkah orang bodoh
Jabatan duniawi disandangnya selama-lamanya
Takkabur buah semanis bibirnya
Hujatannya perilakunya penuh magis dan kecurangan
Mentari selalu mencibirnya
Pagi pun adalah harapannya tidak semestinya
Sekilat petir ditelinga orang kejujuran




Wacana mandul


Perbudakan KKN selalu menjadi-jadi
Keadilan tenggelam dalam nasubari semata
Hati siapa yang tak tega sama rakyat
Kepameran budaya wacana mandul
Uang jutaan habis sejenak
Lilung rasanya memikir rakyat yang besar
Bangsa yang besar hanya penipuan
Pembualan pucuk cinta di telinga rakyat
Gedung rakayt hanya tempat angkringan





Tempat surga
Andai aku ada surga di Indonesia
Mungkin orang-orang tak bergelisahan
Bangsa ini penuh syukur
Tak ada orang tergila-gila oleh harta dunia semata wayah
Orang gila pun , berterimakasih




Bersyukur

Andai aku bersyukur , mungkin cecok hilang dalam pundakku
Rasa kehangatan , makin terurai di air mata
Jiwa penuh pengaharapan abadi
Tak ada orang mati tercepat di dunia
Alur cerita mungkin beda
Waktu akan berbalik
Mentari akan memuji kita selamanya
Setiap saat ada senyum membudar dalam bibir kita
Acuh tak acuh akan hilang sendirian
Kejahatan akan malu di hadapan hukum
Hati nurani akan bercahaya setiap saat
Lingkaran setan pasti malu akan kehidupan syukur
Puji-pujian akan meramaikan harapan yang lebih baik
Tak ada seorang pun , membungkuk diri diatasnya
Tak ada orang meminta-minta diatas jiwa bersyukur
Tak ada tangisan palsu dalam jurang dalam
Mungkin kita belum , mengerti arti saat beryukur
Kedamaian abadi terjaga, dalam lingkaran kesejahteraan
Tak ada merana dalam kesunyian jiwa
Pisau pun tak tajam, setajam kurang syukur
Kelimpahan akan selalu terbuka bagi yang mengaharpkan
Baginda akan melantunkan jiwanya dalam sedetik kerjanya
Penjajah akan merikup dalam jeruji





Nunik

Anak penuh talenta jiwa luar biasa
Gadis penuh makna
Bibir besua , hati melepaskan kepuasaan
Air matanya penuh intan permata
Wajahnya penuh kebahagian abadi
Cewek tak mau dimadu
Harapannya hanya muncul dalam hati







Dunia bisa bebas

Seandainya dunia bisa bebas
Betapa agunglah Tuhan
Jiwa aku terkulai oleh jeratan gelapnya jabatan
Bila nanti dunia bebas
Hirup-pikuk masalah yang makin penak akan hilang dan sirna
Masalah buah kemala kama menjadi bantu sandungan saja
Seekor burung merpati juga ingin bebas sebebas yang di inginkan
Semua mahluk ingin bebas , campakan hati selalu menjerit setiap saat
Andai dunia bebas, itu tak mungkin
Buih kehidupan selalu meraja di malam yang penuh kesusahan
Cuh!! Rasanya gelap mata , hati dan dunia tak bisa bebas
Keceriaan hanya isappan jempol saja
Nurani mati, keadaan meharapkan penderitaan saja
Penderma tutup mulut saja
Kegalauan membayangi dunia dalam jeratan nestapa





Hujan utang- piutang
Seorang pertapa berutang-piutang pada dunia
Bertahun-tahun bertanya, apa makna dilahirkan dunia
Setiap hari memikul harapan tak terindah
Jiwa seorang pertapa besabar dalam duka dunia
Ribuan badai selalu datang padanya
Inikah hajatan untuk memuliakan jiwanya dalam kenafaan
Runtutan peristiwa menagih utang-pituang pertapa yang alim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar