Kamis, 22 Juli 2010

Kantuk
Malam sudah tiba
Aku harus membaringkan badanku di kasur empuk
Rasa kantuk membawa impianku untuk sekejap mata saja
Tak lupa aku berdoa
Itu tanda syukur pada Tuhan
Kerja kerasku telah berahkir
Aku menanti harapan baru pada esok hari
Aku tidur dalam lampu yang romantis
Tingkah laku tadi ibarat drama bertopeng
Jrah, aku baru menyadari saat aku kantuk menjemput aku




Geng motor
Grengg……greng .. itu modal utama untuk melawan kebosanan
Bila itu terjadi pada pemuda kreativitas lebih tinggi
Awalnya aku suka ama moge
Moge itu sangat jadul deh!!
Bikin hidup berarti, tak segampang yang dipikiran ortu
Biar bergengsi dan bengis
Masih muda perlu dijodohi dengan image yang gila
Kata orang tua
Asal nurut orang tua saja, itu anak berbakti dan jangan lupa sholat



Murid yang eksostis
Bunga anggrek mekar di taman sekolah
Para guru kagum sama murid eksostis belajarnya bukan belanja di mall
Murid eksostis penampilan kadang, di jodohi sama prestasi dalam kreativitas tinggi
Bila hujan turun untuk mengerjakaan PR, tak egois sama teman-teman
Suhu kepandaian mencapai seratus derajat asal bukan dedi derajat saja yang gandung doang!!!





Setengah teh manis
Perut jadul ama setengah teh manis
Puasa mulai belum finish
Perlu berjuangan yang amat berat
Setengah teh manis , perutku tidak keroncongan lagi
Aduh rasanya puasa pertama belum mikat sama sekali
Pikiran aku berkencambuk dengan minuman ini bisa mengobati dahaga orang berpuasa
Tuhan maha tahu apa yang dilakukan umatNya
Bulan ini penuh kejutan-kejutan


Cikal bakal cinta permusuhan
Cinta itu penuh pemasulan
Benih- benih tumbuh dalam arus deras
Desas-desus angin selalu datang dan melanda
Bila cibiran orang membawa malapetaka antar pasang
Kejujuran layu dalam sekejap saja
Hanya perapian yang panas membara dalam sepasang kekasih
Perceraian adalah pintu terbuka bagi siapa saja




Restu orang tua
Ibarat klambu emas melangkahkan seorang anak akan dunia dewas
Betapa indahnya restu orang tua , seindah mutiara-mutiara laut
Jangan lupakan beliau, sudah pasrah memasrahkan engkau pada Tuhan
Sungguh tak cukup tak ada restu orang tua
Hingga ahkir hayat restu orang selalu mendamping kita
Jiwa beliau telah usur karena waktu berganti
Disana pintu surga terbuka bagi siapa saja
Harga diri anak dirancang dengan sempurna
Kepuasaan batin tak pernah tutup dipelupuk mata



Happy party
Betapa indahnya, saat aku happy party
Tak ada kenangan dalam happy party
Dunia serasa lepas dikau
Malam di penuhi bintang cantik-cantik
Harapan baru akan menanti




Tongkat tua
Tongkat bagian kehidupan masa depan buta
Betapa berharga bagi dia
Jangan lepaskan aku dengan dia
Ijin aku hidup semati dengannya
Bila aku tak ada rawatlah dia
Hari-hari kesepihan aku dengan dia adalah takdir dari Tuhan
Hanya harapan aku ingin berkerja dengannya




Gedung tua
Lukisan terpampang dengan indah di sudut ruang gedung tua
Tak seorang pun bisa mengartikan arti lukisan itu
Dengan hati ramah, mungkin seorang pelukis melukis yang didambakannya
Bila aku boleh merwat gedung tua itu
Siapa pun tak boleh menghancurkan kebaikkan seseorang perjuang











Renungan semarak Hut RI
Betapa dosa bangsaku?
Korupsi, pelanggaran ham menjatuhkan harga diri bangsa
Rasanya aku malu terhadp bangsa tak malu dan belajar dari sejarah
Gimana mungkin negara memboyong piala coruption
Merdeka ….!!! Merdeka……!!!
Inikah kemaluan bangsa selau jadi teror paling top!!!!
Markotop!!!!1 kalah
Doyan ama duit gembus







Lilung
Itu sebuah endapan rasaku
Sebiji bola mataku jatuh sebuah pemandang eksostis
Badan udah lemah begini , hidup seorang bujangan tambahtan hati
Deru hujan melanpaui hati aku
Rasa tak ada teman untuk membersihkan hati
Darah hati sudah penuh kotoran
Biar lilung mengalir dari lubuk paling dalam
Rasa laparkan akan jiwa surmingah
My brother pergi bersama istri





Perahu ke dua
Inikah tempat penuh
Roh nuh bersemayam dalam perahu kedua
Hati siapa yang percaya pada Tuhan
Tuhan maha tahu keadaan kita
Percayalah pada roh Tuhan
Disana hati tenang
Kerinduan pasti mendekati ajal
Dayungan perahu ke dua melukis betapa baiknya allah

Duta kehidupan
Betapa mirisnya hidup ini
Orang hanya ingin memang sendiri
Duta kehidupan telah usur ditelan jaman
Sana-sini dipenuhi rasa kegelisahan
Sahabat mengapa kau menemuhi duta kehidupan
Jangan lupa salam buat duta kehidupan
Biarlah duta kehidupan bekerja demi mu
Dia oh dia sebagai duta kehidupan
Mungkinkah waktu akan menelaah dia
Mutmu juga mutku
Jangan lupa akan ajal menghadang engkau




Musik jiwa
Germicik hujan dan kecapi melukis indah musik jiwa
Hasrat untuk bersenadung
Bila inikah jawaban jiwa
Jiwa tergantung olehnya
Takdir melarang kita tuk taksirkan musik jiwa


Sahabat yang hilang
Kemana kau pergi?
Aku tau bahwa engkau lupa akan hasrat kehidupan
Dimana kau pergi, pasti aku menunggu mu pulang kembali
Jangan ada dosa diantara kita
Hidup hanya sebuah lap gombal
Berdoalah sebelum engaku pergi
Biar hatimu tenang
Angin dan api akan mentuntun engkau pergi nan jauh




Kesedihan abadi
Aku menangis oleh dia
Sungguh tali emas diantara kita putus entah kemana
Aku merindukan bulan dalam tidur
Kehangatan aku dan dia hanya hampa rasanya
Sepucuk surat yang ku terima sudah hanyut dalam impianku yang tak terduga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar