Rabu, 21 Juli 2010

Malang
Kota sejuta impian masa kecilku
Rasa penak telah menghiasi kota malang
Sekarang kota malang melintangi pusat belanja dan taman mini aneka peguruan tinggi
Sahaya aku ingin kembali kenangan yang indah dalam benakku
Aku puji kota malang yang culun dan sejuk masa dulu



Malam yang panas

Malam panas ,lidah kakak tak bertuah menghujat ayah tirinya
Samudra air hangat menerja kehidupan ayah
Betapa sedih ayah tiri ku , di hujat oleh kakakku yang durhaka
Dia lupa akan, jasa-jasa ayah tirinya
Kesuksesaan kakak bagaikan kacang lupa akan kulit
Tangisan ayahku tak bisa menghapuskan cap durhaka




Lepasnya malam
Rasa penak dan tulangk perih kutaruhkan dalam tidurku
Pikiranku lepasnya malam, tak buat aku susah
Aku bersyukur bisa menikmati lepasnya malam
Rasa suka-duka yang aku lakukan setiap hari, ku koreksi dalam tidurku
Semoga angan-anganku terjadi pada hari esok yang cerah




Butir- butir embun pagi
Saat yang terindah
Wajah sang tercipta terlukis pada embun-embun pagi
Bila itu adalah angerah yang terindah
Tak ku sengaja , menceritakan pada dia yang lebih tinggi dari padaku
Beliau mecurahkan rahmat pada manusia
Mungkinkah ini tanda-tanda bagiku



Secarik kertas ulung dan abadi
Kutulis isi hati pada secarik kertas
Disana pasti ada harapan dan angan-angan tak pernah kulupakan
Janji-janji manis pada pacarku , sungguh inikah namanya aku bersahaja padanya
Bulir-bulir kehidupan menuntup luka batin ku
Bila pedang Tuhan menghunus pada tulang rusukku
Ah …. Tak mungkin merencanakan bagi aku





Tangisan cinderlela
Bagaikan air murni turun dari sumbernya
Sang perawan menuaikan tugas abadi
Disana ada harapan yang mungkin terjadi
Bila seorang pangeran yang berkorban itulah namanya satu tujuan
Aku kagum padanya
Perahu kehidupan melangkah demi kehidupan belestari





Kakakku durhaka
Betapa isi hatinya penuh duri-duri yang tak kukira nanti tumbuh
Dia cemburu karena kasih sayang ayahku pada ku
Ayahku bukan seorang pembeda
Kakaku seorang pembotot yang tak pernah bersyukur pada Tuhan
Istrinya penuh intuisi yang hilang akan akal sehat
Mereka adalah pecundang sejati
Tuhan mengapa engkau tak mau mengutuk mereka
Ayahku menerima bola panas dari kakak-kakaku dengan ikhlas
Tangisan ayahku tak bisa mereda bola panasa kakakku
Kakakku adalah pembunuh dan pencemburu
Kata orang aku sehat tapi, tak sehat pikiran orang
Mereka akan lupa, kulitnya




Kecerian Susilotomo

Daya kehidupan dalam lebaran setahun sekali, merindukkan ambang cinta dari orang tua
Banyak anak cucu buyut senyum dengan bahagia
Kerelaan sejati muncul dari lubuk masing-masing
Saat anakku sayang telah mendahului kehidupan fana
Mengahkiri persabatan dan persaudaraan sejati
Keluarga saling mecurigai, aku ingin semua kembali semula
Mungkin Tuhan berkehendak lain pada keluarga ini
Kakakku mulai meluncurkan bom bunuh diri
Seandai ibu masih hidup, mungkin ibu sebagai wasit dalam keluarga baru
Untuk mencari tombak kehidupan
Jaman telah berubah, seorang anak telah menuaikan tugas baru
Dia mengahkayal lebih mendalam , daripada orang tuanya
Inikah rasa mati rasa, kehidupan makin berat
Jaman selalu menuntut mereka untuk luar biasa
Cahaya senyum telah pudar karena tunas-tunas baru muncul dalam diri generasi muda
Wacana publik berbalik arah
Kidung-kidung kebaikkan ayahku sendiri dibalas denagan air tuba
Sayang, ibu tak mengerti apa maksud dari kakakku ini
Apa seorang adik harus terindas oleh kelamannya dunia matrelitis saja
Sang istri bersengkongkol sama kakakku untuk merancuni orang tua sendiri
Itu tidak wajar, menantu dan besan harus mengukur dirinya dan koreksi
Sebentar lagi, Lebaran akan tiba mungkinkah kami bisa memaafkan seperti dulu
Tuhan aku rindu akan , kenangan yang dulu dan indah di mata aku
Tuhan tunjukkan kami bisa bersatu lagi, disana hati dan keluh kesahku
Ibu sudah di surga, butir-butir cinta telah hilang dari pandangan mata kakakku



Senyum
Itu tak mudah
Jika ada senyum , pasti harapan akan tiba sendiri
Senyum bak intuisi yang cerdik
Bila senyum , sama lari yang jauh
Kemaksiatan akan hilang
Pintu maaf pasti di buka lebar seluas samudra



Rarikkan cerita
Drama kehidupan menjulang sifat orang
Tak segampang mementaskan rarikkan cerita
Jika rarikkan cerita menggugah hati
Itulah yang dicari orang sekarang
Kepenataan masalah hanya luka-luka lama yang tak kunjung sembuh
Biarlah rarikkan cerita lari sesuai jaman
Jangan mengatur jaman dengan rarikkaan kebodohan
Bila itu putus mungkin, kita lupa akan tujuan hidup cerita
Idola
Itu hanya gambaran hati manusia tersia-sia oleh jurang ketamakkan
Boleh kita ubah idola sejati, mungkin kita tak pernah lupakan
Air pasang membanjirin idola dengan kemewahan itu kotoran jaman
Bila aku jadi idola, tak mau bunuh diri dalam jaman gila
Aku berdoa bagi yang mengidolakan alam baka
Itu membuka mata-mata lebar-lebar bagi hati kita
Disanalah pusat kebahagiaan sejati
Kutulis sana harapan baru bagi semua manusia di dunia




Makna dalam makna

Itu kehangatan sejati
Tak seberapa orang memakanai hidup dalam jurang waktu
Bila hari esok mungkin saja lupa
Makna dalam makna mewarani diri sejati orang
Arus makna tak menentu seperti hujan rintik-rintik
Makna dalam makna hanya sejarah yang terindah
Bila Tuhan merencanakan sesuatu, makna harus digugah kembali dalam selubung suka-duka kehidupan
Syukur adalah bukti nyata makna dalam makna
Sebiji sawi , kita harus telandani orang tua





Muntahkan utang-piutang

Ini namanya hidup
Ada gelap ada terang
Biarlah jalan tandus memutahkan apa yang dia inginkan
Jangan lupa akan hukum alam
Hakim sejati menunggu utang-piutang engkau
Mulut bisa jadi kacangan
Tetapi, hati jadi nahkoda atau kondektur untuk memuntahakan utang –piutang
Jangan risau kawan jika kau meluruskan jalan yang tandus


Keanehan jiwa penyair
Membawa pembaruan luas
Tak segampang keanehan penyair meluntuhkan jiwa
Ke kujujuran jiwa penyair keluar dari ke kurangan





Super sibuk
Arus mudik kerja super sibuk
Harta dibidik dengan panah robin hood
Memang kemenangan selalu ada
Jangan lupa akan Tuhan pemberi
Super sibuk sering melelahkan badan jasmani
Uang pun makin bertambah
Waktu jaringan yang handal
Umat manusia selau ingin di uji
Kadang unta masuk lubang jarum



Risch is love
Tumbuh dalam hati dan pikiran
Disana angan-angan manis di curahkan
Harga diri manusia melampaui batasnya waktu
Love is mount, jangan kita lupakan
Biar love bersemi dalam hati saudara





Pedagang kaki lima
Rasanya galau , jika melihat kenyataan itu
Siang dan malam mereka mutar balik harga diri mereka
Biar pun malam, mereka memasang ranjau-ranjau rejeki
Tiada ranjau , tak mungkin mereka hidup dalam gelomabang pasang
Mereka selalu waspada jika badai datang



Seribu seratus alasan
Umat manusia itu cerdik dan nakal
Alam semesta dia kuasai dengan seribu seratus alasan
Disanalah manusia menemukan benih-benih kearifkan
Kearifkan manusia membawa malapetaka
Tuhan menghukum manusia dengan aneka cara
Mungkin Tsunami, atau kematian datang dalam benak manusia
Hanya itulah yang mencekram alam
Bila dunia ini kiamat manusia pasti mati
Oh seribu seratus alasan tak bisa mengugah hati manusia yang selalu cemburu


Letupan cerita cinta manusia


Menggurita sejagat , itulah cinta manusia
Cinta manusia sebatas secari kertas saja
Bila di hitung hanya beberapa lemabar saja
Hati manusia penuh kebusukkan saja
Letupan cinta manusia menyandra diri sendiri
Haluan cinta tak bisa menepis kaya cinta manusia







Cantik sentir
Petang akan tiba
Sentir kecil-kecil akan mewarani kota dengan cantik
Keromantisan akan menjemput
Tidak membuat udara makin dingin
Hirup-pikuk kota makin terpukau
Sentir akan menemani aku pacaran di tengah malam
Para pedagang kaki lima ikut menyalakan sentir dalam alun-alun
Minum kopi sambil memandang sentir unik




Anak tengil
Udah hitam abu-abu, rasanya aku mau masuk sumur
Pacarku cebol gayuh lintang
Begitulah kehidupan seharianku
Aku malu punya pacar cebol
Tiap hari aku ngasu air sumur
Begitulah nampak hidupku yang susah payah
Beda dengan anak pejabat , suka main game mobilan
Aku gak sekolah gara-gara biaya hidup makin meruncing saja
Ah tiap hari aku jualan koran
Hasil ya lumayan habis sepiring nasi tengiri
Aku ingin bilang Tuhan mengapa aku dapat jodoh seperi ini?
Kalau aku seperti ali baba mungkin saja, aku di suruh ngepel kantor
Oh anak tengil aku hasil buah perkawian antara ibuku psk dengan ayahku tukang becak
Hii……. ini mulai penapak luar biasa doang
Ikan asin campur nasi goreng plus obat jamu
Inikah nama cobaan hidup luamayan capek



Mendoan
Ini makanan tak asing lagi , bila aku pulang kampung
Ibu sering goreng mendoan
Setiap fajar menyingsing, aku sarapan sama mendoan
Alangkah nikmatnya, kalau di kota semua barang mahal
Mendoan itu ekspresi yang luar biasa dari batinku
Asalkan bukan mendua saja



Kantuk
Malam sudah tiba
Aku harus membaringkan badanku di kasur empuk
Rasa kantuk membawa impianku untuk sekejap mata saja
Tak lupa aku berdoa
Itu tanda syukur pada Tuhan
Kerja kerasku telah berahkir
Aku menanti harapan baru pada esok hari
Aku tidur dalam lampu yang romantis
Tingkah laku tadi ibarat drama bertopeng
Jrah, aku baru menyadari saat aku kantuk menjemput aku




Geng motor
Grengg……greng .. itu modal utama untuk melawan kebosanan
Bila itu terjadi pada pemuda kreativitas lebih tinggi
Awalnya aku suka ama moge
Moge itu sangat jadul deh!!
Bikin hidup berarti, tak segampang yang dipikiran ortu
Biar bergengsi dan bengis
Masih muda perlu dijodohi dengan image yang gila
Kata orang tua
Asal nurut orang tua saja, itu anak berbakti dan jangan lupa sholat



Murid yang eksostis
Bunga anggrek mekar di taman sekolah
Para guru kagum sama murid eksostis belajarnya bukan belanja di mall
Murid eksostis penampilan kadang, di jodohi sama prestasi dalam kreativitas tinggi
Bila hujan turun untuk mengerjakaan PR, tak egois sama teman-teman
Suhu kepandaian mencapai seratus derajat asal bukan dedi derajat saja yang gandung doang!!!





Setengah teh manis
Perut jadul ama setengah teh manis
Puasa mulai belum finish
Perlu berjuangan yang amat berat
Setengah teh manis , perutku tidak keroncongan lagi
Aduh rasanya puasa pertama belum mikat sama sekali
Pikiran aku berkencambuk dengan minuman ini bisa mengobati dahaga orang berpuasa
Tuhan maha tahu apa yang dilakukan umatNya
Bulan ini penuh kejutan-kejutan


Cikal bakal cinta permusuhan
Cinta itu penuh pemasulan
Benih- benih tumbuh dalam arus deras
Desas-desus angin selalu datang dan melanda
Bila cibiran orang membawa malapetaka antar pasang
Kejujuran layu dalam sekejap saja
Hanya perapian yang panas membara dalam sepasang kekasih
Perceraian adalah pintu terbuka bagi siapa saja




Restu orang tua
Ibarat klambu emas melangkahkan seorang anak akan dunia dewas
Betapa indahnya restu orang tua , seindah mutiara-mutiara laut
Jangan lupakan beliau, sudah pasrah memasrahkan engkau pada Tuhan
Sungguh tak cukup tak ada restu orang tua
Hingga ahkir hayat restu orang selalu mendamping kita
Jiwa beliau telah usur karena waktu berganti
Disana pintu surga terbuka bagi siapa saja
Harga diri anak dirancang dengan sempurna
Kepuasaan batin tak pernah tutup dipelupuk mata



Happy party
Betapa indahnya, saat aku happy party
Tak ada kenangan dalam happy party
Dunia serasa lepas dikau
Malam di penuhi bintang cantik-cantik
Harapan baru akan menanti




Tongkat tua
Tongkat bagian kehidupan masa depan buta
Betapa berharga bagi dia
Jangan lepaskan aku dengan dia
Ijin aku hidup semati dengannya
Bila aku tak ada rawatlah dia
Hari-hari kesepihan aku dengan dia adalah takdir dari Tuhan
Hanya harapan aku ingin berkerja dengannya




Gedung tua
Lukisan terpampang dengan indah di sudut ruang gedung tua
Tak seorang pun bisa mengartikan arti lukisan itu
Dengan hati ramah, mungkin seorang pelukis melukis yang didambakannya
Bila aku boleh merwat gedung tua itu
Siapa pun tak boleh menghancurkan kebaikkan seseorang perjuang











Renungan semarak Hut RI
Betapa dosa bangsaku?
Korupsi, pelanggaran ham menjatuhkan harga diri bangsa
Rasanya aku malu terhadp bangsa tak malu dan belajar dari sejarah
Gimana mungkin negara memboyong piala coruption
Merdeka ….!!! Merdeka……!!!
Inikah kemaluan bangsa selau jadi teror paling top!!!!
Markotop!!!!1 kalah
Doyan ama duit gembus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar